Jurang Terdalam

126 2 0
                                    

Terhitung sejak malam itu, ketika kamu dan aku akhirnya saling mengatakan kebenaran, aku tak pernah benar-benar bisa melupakan mu.

Kata maaf yang terucap dari bibirmu, yang dengan naifnya ku katakan: tak apa, sungguh aku tak apa, membuat semuanya menjadi lebih ringan. Baik perasaan ku, ataupun kamu. Walaupun kau tahu? Aku tak benar-benar baik-baik saja.

Belum lagi, dengan bodohnya aku berlaga bak sudah melupakanmu, mengikhlaskan dirimu, juga tak lagi mencintaimu. Tapi nyatanya, kenyamanan yang pernah kau beri tak pernah bisa terganti, bukan, mungkin belum.

Dan kini, ketika aku terus mencoba untuk mengganti peranan 'mu' dengan 'dia', aku tak pernah benar-benar bisa.

Aku, jatuh terlalu dalam ke dalam relung hati mu. Bukan, mungkin akulah yang dengan sengaja menjatuhkan diriku ke dalam jurang kehangatan itu. Mengharapkan kamu untuk bisa kembali padaku.

Teruntuk kamu, maaf jika aku tak pernah bisa benar-benar melupakanmu.

Catatan PenaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang