Kau mengetuk dengan begitu cepat,
Sampai-sampai aku tak sempat untuk mencegahmu, masuk.Ke dalam sebuah ruang yang belum lama ini ku tutup rapat,
Ruang yang penuh dengan goresan kekecewaan dan kebohongan di sisi dindingnya.Hah!
Ini lucu.Aku berkali-kali mencoba untuk mendorongmu keluar dari ruang pribadi ku,
Ruang yang saat ini hanya ada aku di dalamnya,
Tapi kau tahu?
Kau begitu kuat, sampai aku terjatuh di dalamnya.Lalu aku menyerah,
Membiarkan mu masuk dan menyalakan lampu yang telah lama ku padamkan.Warna-warna dinding itu pun kini kembali terlihat,
Indah dan berwarna, sangat indah.Aku tersenyum,
Bersyukur karena kamu telah mengembalikan kembali warnaku.Kemudian,
Saat aku sudah kembali tersenyum memperhatikan dinding itu kembali,
Kau berkata; aku harus pergi.Hah!
Ini gila, sungguh.Kemudian kau mematikan saklar lampu itu,
Membuat ruangan yang kini berwarna kembali gelap gulita.Kau berjalan, menuju pintu yang tadi kau ketuk,
Menutupnya dengan perlahan, namun pasti,
Meninggalkan aku yang sendiri di dalamnya, dengan segala luka yang bertambah.Dan aku terdiam,
Masih mencoba untuk mengembalikan kesadaranku; apa aku sudah gila?Saat ini,
Aku kembali terduduk dalam ruang kosong yang penuh dengan kegelapan di tiap sudutnya,
Bertanya-tanya dalam hati; haruskah aku menangis? Bahagia? Atau mengutuki diriku sendiri?Aku tak tahu,
Yang ku tahu, aku berterima kasih kepadamu,
Yang telah mengembalikan warnaku kembali,
Walau hanya satu detik.
![](https://img.wattpad.com/cover/83318489-288-k717479.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Catatan Pena
PoesíaCatatan pena, aku berkata. Catatan pena, aku bercerita. Catatan pena, semoga kau suka.