Wajah kami semua memucat pertanda keterkejutan kami.
"Kalian terkejut? Tenanglah,kekuatan kalian sepertinya tidak terlalu mempan padaku. Aku bisa melihat kalian semua dengan jelas." Ucapnya seraya memamerkan senyumnya yang menggoda.
Kami semua membeku.
Dia melangkahkan kaki turun dari podium utama seraya tetap berbicara kepada kami semua.
"Kalian pasti bertanya-tanya mengapa aku bisa mengetahui keberadaan kalian disini. Biar kuberi tahu kalian rahasia kecilku. Aku punya kemampuan unik yang bisa melacak siapapun yang keluar masuk rumah ini,jadi aku bisa mengetahui siapa penghuni-penghuni sebenarnya dari rumah ini dan siapa yang datang hanya sekedar 'bertamu'." Tuturnya.
"Trace Sense..." Bisik Alkash terkejut.
"Kau benar bocah kecil. Ngomong-ngomong,aku ditugaskan untuk memberi kalian sedikit 'sambutan' atas kedatangan kalian disini. Bagaimana kalau kita sedikit bermain?" Ujarnya santai sembari turun menuju arena tempat kami berpijak.
"Apa kalian tahu permainan Gladiator yang sering dimainkan didalam Colosseum?" Tanyanya setelah berada dihadapan kami.
Kami hanya berjarak 2 meter darinya dan dia tetap kelihatan tenang. Sedangkan kami,meskipun mencoba untuk terlihat tenang,tetapi kami semua tidak dapat menghilangkan raut khawatir diwajah kami. Bahkan mungkin bisa kudengar dentuman jantung Delilah yang sangat cepat disampingku.
"Tak usah terlalu tegang. Kita hanya akan bermain. Tetapi permainan ini memiliki sedikit aturan yang berbeda dari permainan Gladiator di Colosseum." Ucapnya lagi.
"Haduh,dasar emak-emak sok seksi. Lama amat sih ngomongnya. Emang gak bisa apa langsung to the point aja? Sok-sok membuat tegang kita lagi,ck." Bisik Caesar menggerutu kepada Delilah.
Cih,tadi dia tak berhenti menatap Maid itu seperti rubah yang kelaparan,sekarang malah balik mencelanya. Ckckck,dasar cowok.
"Aku mendengarnya,anak muda. Kalau begitu,kita langsung saja ke inti permainan. Aturannya akan kuberitahu setelah kalian bertemu dengan 'teman-teman baru' yang akan menemani kalian selama permainan kita berlangsung." Katanya sembari menampilkan seringai licik diwajahnya.
Tiba-tiba,terdengar suara-suara langkah kaki seperti raksasa yang sedang berlari dari kejauhan di balik pintu yang terletak dibelakang Maid itu.
Dan perlahan,pintu tersebut mulai dibuka secara paksa oleh seseorang didalamnya. Bayangan sesosok makhluk itu samar-samar terlihat setelah pintu tersebut terbuka lebar.
Bisa dibilang aku penasaran,sekaligus takut disaat yang bersamaan. Beribu macam pertanyaan yang tak-penting-untuk-ditanyakan-dalam-situasi-seperti-ini hinggap didalam otakku. Seperti apa makhluk yang ada dibalik pintu itu? Apakah dia itu monster seperti di film alien vs predator? Atau kah dia berwujudkan siluman seperti yang ada di sinetron-sinetron laga tak jelas yang ditayangkan salah satu stasiun televisi swasta Indonesia? Atau malah yang out of mind,makhluk itu adalah pangeran tampan dari negeri antah-berantah yang diutus oleh rajanya untuk membantu penjahat-penjahat ini? Oke,kuakui yang terakhir itu akibat keterluarbiasaan otakku dalam berimajinasi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hakuna Matata
FantasyPernahkah kau berpikir akan terlahir di keluarga yang mempunyai kekuatan magis diluar logika manusia biasa? Pernahkah kau merasakan perpaduan kerjasama antara kekuatan magis & kecanggihan teknologi? Pernahkah kau menjelajahi mimpi orang lain & berpe...