Jungkook mengumpat kesal atas segala kesialanya hari itu. Terkutuklah alrem bodoh dan mesin motornya yang tiba-tiba mati. Seumur hidupnya bersekolah, ini adalah kali pertamanya merasakan yang namanya lari karena takut terlambat. Dia mempercepat larinya.
Pintu gerbang tertutup tepat selangkah sebelum Jungkook sampai. Dia benar-benar terlambat sekarang.
"Sial! " umpatnya kesal.
Hari ini adalah jadwalnya pengumpulan tugas presentasi. Ini adalah nilai penting. Dia tidak mungkin tidak masuk sekolah hari ini. Si pendek Jimin pasti akan mengambil kesempatan ini untuk menang darinya. Dan lagi, dia masih ingin hidup. Anggota sekelompoknya, Kim Taehyung dan Kim Seokjin pasti akan membunuhnya jika dia benar-benar tidak masuk hari ini. Tidak! Itu tidak boleh terjadi.
Seketika dia teringat sesuatu.
'Tembok belakang sekolah'
***
Jungkook kembali menggumpat bekali-kali saat ia gagal memanjat tembok dua setengah meter itu. Kemana hilangnya keahlian olahragannya. Tiba-tiba ponselnya berdering.
'Kim Seokjin '
Ia mengerut kesal. Dia menatap kesekeliling. Apa hanya dia yang terlambat hari ini. Tidak adakah yang bisa diajak kerja sama untuk mebuatnya masuk kedalam. Astaga, dia lupa sekolah macam apa ini. Bahkan untuk bolos pun mereka tidak berani, sanksi pengeluaran bisa saja diberikan. Ini sekolah terbaik, peraturan disini adalah mutlak. Dan hanya orang bodoh saja yang merelakan kesempatan bersekolah ditempat ini hanya untuk melanggar aturan. Hapus nama Jungkook dalam daftar itu, karena dia terlalu patuh untuk melakukannya. Tapi tidak menutup kemungkinan jika dalam keadaan terdesak, seperti sekarang.
Semoga dewi keberuntungan berpihak padanya hari ini. Dia kembali mencoba untuk yang kesekian kalinya.
Brugk!!
Jungkook menoleh cepat saat mendengar suara jatuh yang cukup keras tak jauh dari posisinya.
Seorang gadis dengan seragam yang sama dengannya, berdiri dari posisi jongkoknya lalu menepuk-nepuk telapak tanganya.
"Ah.. Aku bebas!" teriaknya pelan yang masi bisa sampai di telinga Jungkook. Karena posisi mereka yang hanya tidak kurang dari 1 meter itu.
"K-kau? B-Bolos?!! " suara tergagapnya lolos begitu saja dengan mata yang membulat tidak percaya. Katakanlah dia terlalu polos dan naif, Jungkook baru pertama kali menyaksikan hal semacam itu. Dia anak baik-baik dan tentunya karena dia selalu ada dalam lingkungan yang baik.
Gadis yang sempat menoleh padanya itu langsung bernat kabur. Untungnya langkah sigap Jungkook berhasil menahannya.
"Kau mau kabur!? Jangan bolos! " kata Jungkook reflek.
"Apa urusanmu? lepaskan!" gadis itu menatapnya tidak suka lalu kembali berontak.
"Tidak boleh bolos! Kau bisa dikeluarkan. Kau mau?! " cerca Jungkook marah masih mencekal erat pergelangan tangannya. Seketika gadis itu berhenti memberontak lalu menatap Jungkook mendelik. Terlihat jelas dari tatapannya, bahwa gadis itu benar-benar tidak habis pikir dengan apa yang Jungkook katakan barusan. Apa pedulinya? Anak ini kenapa sih? Lalu kenapa dia juga diluar? Gadis itu menatap meneliti sosok didepannya.
"Aku tidak bolos, aku terlambat" jawab Jungkook cepat, seperti bisa mengerti dengan maksud tatapan yang dilontarkan gadis itu padanya. Setelahnya mereka hanya salang menatap.
"Kau ingin masuk? " cetus gadis itu tiba-tiba. Jungkook langsung tersadar saat mendengar rapalan kalimat itu. Dengan polos atau bodohnya Jungkook langsung mengangguk reflek.

KAMU SEDANG MEMBACA
Expired Rivals
FanficSemua tau mereka adalah rival abadi, Mendara daging dan sampai mati. Kau harus berhati-hati ! -KSH