sepuluh

283 12 8
                                    

Jungkook pov 

Ini Kedua kalinya floopy hilang. Kami masih bingung mencari floopy dimana. Sekarang sudah mau jam 12 tapi floopy tak kunjung pulang juga.

Berpikirlah jungkook, kenapa disaat seperti ini kau tidak mendapatkan ide. Dia itu adikmu jungkook, berpikirlah.

Aku mengambil secangkir susu panas, lalu ku seruput susu itu dengan santainya.

Supaya bisa berpikir bagaimana cara menemukan anak hilang jam segini.

J-hope atau biasa dipanggil hobie sudah menghubungi polisi. Tetapi, kepolisian berkata harus menunggu 3 hari baru dapat dikatakan dalam daftar pencarian orang hilang.

Bagaimana ini jika floopy ditangkap pedofil, atau pasti dia sekarang sedang menangis. Hyung sayang kamu floopy.

.
.
.
.

Floopy pov

Aku sangat lapar, jadi aku memutuskan untuk meminta pekerjaan di restaurant tersebut.

Untungnya aku mendapat pekerjaan sebagai sales promotion boy atau yang lebih dikenal spb.

Aku berdiri di pinggir jalan untuk mendapatkan makanan yang seharusnya kumakan dari beberapa jam yang lalu.

Terakhir kuingat makan jam 3 sore sebelum anak itu datang. Sekarang sudah jam 12 malam. Kubagikan brosur berisi foto makanan yang lezat.

Tak tau kenapa kepalaku mulai pusing, bahkan keseimbanganku pun hilang dan penglihatanku kini memudar.

Bug~

.
.
.
.

Jimin pov

Aku masih memikirkan kesalahan yang telah kuperbuat kepada floopy. Lalu aku teringat bahwa aku pernah memberikan floopy sebuah jam tangan dengan gps. Langsung kuberitahukan berita itu pada hyungku.

"Hyung, aku tau dimana floopy" aku berteriak di depan hyung-hyungku yang khawatir.

"Dimana?" Jawab jin hyung antusias.

"Gotcha, restaurant jung " kulihat layar hp bahwa gps di jam tangan floopy menunjukan bahwa ia berada di restaurant jung.

"Ayo kita temui"

.
.
.
.

"Permisi, apa kau lihat orang di foto ini" kutunjukan foto di hp ini sambil mulai membuka topik pembicaraan.

"Ouw, itu ada disana" yoeja itu menunjuk pada seaeorang. Lalu kuikuti arah telunjuk itu. Kulihat namja yang tak asing bagiku sedang berbaring di kursi.

"Floopy, ada apa dengan kau. Hyung ayo bawa floopy ke rumah sakit. Hiks~ maafkan jimin hyung floopy" suaraku sendu, tak berani aku memakai suara yang berlebihan.

.
.
.
.

RS

Kami masih menunggu hasil dari dokter yang memeriksa floopy. Setelah beberapa saat keluarlah orang dengan pakaian serba putih, diikuti oleh 2 yoeja dengan baju serba hijau yang diyakini adalah perawat.

"Siapa wali park bo-ra disini" tanya dokter itu pada kami bertujuh.

"Saya" kami bertujuh menjawab serentak.

"Siapa yang sebenarnya. Kepalaku bisa pusing jika kalian bertujuh sedang bercanda"

"Untuk saat ini saya" kupertegas suaraku suapaya terdengar oleh dokter tersebut.

.
.

"Park jimin-ssi, park bo-ra mempunyai penyakit lemah jantung selain ia memiliki phobia" tidak tau kenapa hatiku sangat sakit mendengarnya.

Phobianya saja belum sembuh kenapa harus datang musibah lagi. Aku harap penyakit itu tidak berlangsung lama.

"Kabar baiknya, dia bisa sembuh asal anda tidak membuatnnya terlalu capek" kenapa ia memanggilku bapak.

"Baik, dok. Tapi berapa lama ia baru bisa dikatakan sembuh" dokter itu melihat riwayat penyakit floopy.

"Kalau itu belum bisa dipastikan, tapi ia akan sembuh secepatnya" jawaban itu masih tertahan diotakku sekarang.

.
.

Aku menciumi punggung tangan floopy. Aku harap ia segera siuman, karena ia belum makan apapun. Sedari tadi hanya infusan yang diberikan dokter pada floopy sebagai energinya.

"Oemma....appa.....hiks. floopy kangen kalian hiks. Kembalilah atau floopy nanti akan menyusul" seketika kalimat tersebut membuat kami kaget. Suga langsung sigap membangunkan floopy, takut hal tidak diinginkan terjadi. Lalu manik mata birunya mulai terlihat.

Clek~

"Aish, tae masih bisanya fotoin floopy?" sambil menghadang kamera taehyung.

"Buat kenangan jin hyung"

.
.
.
.

Floopy pov

Aku terbangun, kulihat disampingku orang yang membenciku. Aku langsung reflek kaget. Kuremas selimut itu dengan tanganku sampai sebatas dengan hidung mancungku.

"Jangan takut floopy, hyung kesini ingin minta maaf padamu" aku masih diam tak menjawab pernyataan yang diberikan jimin hyung padaku.

"Aku tidak apa-apa, kalian bisa pergi" aku hendak mengusir mereka semua, terutama jimin hyung.

"Kenapa floopy, jangan salahkan hyungku yang lain. Salahkan aku saja floopy"

"Jangan menganggapku ada, toh aku cuma sebuah kesalahan bagi kalian" kuharap sepatah kata tersebut bisa menyadarkan kalian hyung.

Bagaimana?? Oh iya ma ada cerita baru nih. Cerita ini mau sampe episode berapa 40 aja kali ya.

BTS WITH THE PHOBIA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang