Floopy pov
Jimin hyung dan aku berjalan menuju kamarnya, kurasa hari ini aku akan tidur di kamarnya. Tak bisa kutahan lagi rasa mengantukku jika sudah dalam pelukan jimin hyung.
Seaakan aku terhipnotis jika bersama dengannya. Seperti ada sesuatu yang membuatku bisa terhipnotis seperti itu.
Sesampainya aku di kamarnya, ia mengunci pintu kamarnya. Kabarnya ia ingin berdua saja denganku. Namun saat aku didudukan di pinggir kasur. Kami berdua sangat kaget, melihat yoongi hyung yang sedang tertidur.
"Hyung, disini ada yoongi hyung. Sepertinya rencanamu untuk berdua denganku tidak berhasil hyung" bisikku di telinga jimin hyung.
"Tidak apa-apa, kita kan masih bisa berdua tanpa harus membangunkan macan betina" jawabnya yang membuatku tertawa.
"Apa yang kau bilang jimin?" tanya seseorang yang sudah bangun dari tidurnya.
"Macan betina hyung" jimin hyung berkata polos, padahal hal itu akan membuat macan betina semakin bangun.
"Apa kau bilang park jimin bantet?" aku langsung menghampirinya dan memeluknya.
"Ah, tidak usah dipikirkan hyung" sambil mengecup pipinya.
"Apa kau bilang?" jawab orang yang merasa bantet.
"Sudah hyung" teriaku lalu aku memelototinya dan ia hanya menunduk pasrah.
"Floopy, popponya mana? Hyung minta jatah popponya sekarang juga!" dia menyunggingkan bibir tipisnya.
"Ne" aku langsung mengecup bibirnya singkat, aku menyudahinya. Namun leherku ditahan oleh tangan nya. Ia mulai melumat bibirku dengan kasar. Sesekali lidahnya bermain di dalam mulutku. Nafasku mulai habis.
"Hyung mmmpph, sudah menciumnya hyung mmpph" ia langsung menyudahi acara tersebut.
Ia tertawa kecil "bibir plum mu kini memerah" katanya, ia tak merasa jimin hyung yang sedari tadi melihatinya hanya bisa berdecak kesal.
.
.
.
.Kini aku berada di tengah pelukan kedua hyungku. Tepatnya berada di tengah-tengah jimin hyung dan yoongi hyung. Mereka berdua sedari tadi hanya berantam meributkan bibirku. Sebenarnya aku kesal, karena mereka hanya menyukai bibirku.
"Ah, hyung bisakah kalian diam" teriakku membuat mereka berdua diam. "Kuping dan bibirku jadi sakit karena kalian" terangku kepada mereka berdua yang hanya bisa diam seribu bahasa.
"Floopy sakit, mau roti sobek. Roti sobek jimin hyung mau? Sini biar hyung kasih" kata jimin hyung padaku yang membuatku mencubit abs di perutnya. Karena jika aku tak mencubitnya, kini ia sudab telanjang dada.
"Hyung.....kau memang tidak sopan, aku kan tadi kesini hanya ingin mendengar penjelasan tentang penyakitku" kataku sambil mempoutkan bibirku.
"Baiklah hyung akan menjelaskannya" jawab jimin hyung yang memecahkan keheningan. "Jadi lemah jantung adalah........yoongi hyung jelaskan selanjutnya. Kau kan waktu itu mendengar penjelasan dokter" yoongi hyung hanya kaget dan berdecak kesal.
"Aish...kukira kau mengerti, dasar paboya" sambil menyentil dahinya.
"Ya kalian berdua, saat ini skinship kalian sedang famous (emang, 2017 ini skinship minyoon sedang merajalela) jangan berantam hyung" terangku kepada mereka berdua.
"Tidak, yoongi hyung hanya bercanda. Benarkan yeobo?" tanya namja berkulit pucat tersebut, kepada namja berbibir plum.
"Ne, chagi-ah" jimin hyung hanya memberikan senyum terpaksa. Sedangkan yoongi memberikan gummy smilenya.
"Jadi lemah jantung adalah.... Jantung lamban dalam....dalam apa ya?" gantungnya dalam menjelaskan tentang penyakitku.
"Dalam memompa jantung"
"Ne, lamban dalam memompa jantung. Jadi darah tak sepenuhnya mengalir" jelasnya padaku.
"Ouw"
"Eohh, bukannya kau mahasiswa kedokteran?" tanyanya padaku.
"Ne" jawabku sambil tersenyum.
"Mengapa hyung harus menjelaskannya?" mukanya kebingungan karena penjelasannya padaku. "Kenapa kau tidak bilang pada hyung?" tanyanya lagi.
"Tidak apa-apa, kan boleh meminta perhatian pada hyungku??" kataku sambil melihat jimin hyung yang sudah tertidur di bed size king. Kami melihatnya hanya tertawa kecil. Jimin hyung berada di samping kananku sedangkan yoongi hyung di samping kiriku. Dan aku berada di tengah-tengah mereka.
Aku seperti anak dari mereka berdua, biarpun mereka sering berantam tapi mereka itu saling menyayangi.
Terbukti dari sekarang, yoongi hyung kini sedang mengelus surai rambut milik jiminie hyung. Lalu ia mengecup singkat pipi gembul dari jimin hyung. Dan sebaliknya.
"Sudah, sekarang kau tidur ya?" kata agust d pada ku.
"Ne, tapi hyung jangan pindah kemana-mana ya. Tetap seperti ini" aku membaringkan tubuhku. Kuambil tangan kanan jimin hyung dan kuletakan diatas dadaku. Dan tangan kiri yoongi hyung kuletakan juga diatas dadaku.
"Ne"
.
.
.
."Mmmpphh" kubuka mataku dan ternyata yang kulihat dua orang namja bergantian mencium bibirku dengan sedikit lumata yang kian lama semakin kasar.
"Yoongi hyung, kini giliranku untuk menciumnya" orang bernama chim tersebut merajuk meminta mencium bibirku pada orang berkulit pucat tersebut.
"Mmmppphh, ne giliran mu jiminie" orang tersebut menyudahi ciumannya pada bibirku, dan ia menyilahkan jimin hyung mencium bibirku. Mereka berdua tidak menyadari bahwa aku sudah bangun sedari tadi.
"Mmmmpph, hyung........" aku mendorong tubuh jimin hyung dan segera berteriak. Tak sanggup kutahan lagi ciumannya di bibirku.
"Ah kau sudah bangun, boleh hyung minta popponya. Supaya hyung mempunyai tenaga" ia meminta poppo padaku. Aku tak mengiyakannya, karena sudah cukup ciuman yang ia curi padaku.
"Enak saja yoongi hyung, memangnya floopy tidak tau kalau hyung berdua sedari tadi menciumi bibirku" namja tersebut agak kaget, mendengar perkataanku. Ia kaget karena aku mengetahui semuanya. Ia hanya bisa menggaruk tengkuk kepalanya yang tak gatal. Dan sedikig tertawa kecil.
"Hehehehe, mianhae. Hyung hanya ingin berkjimin Dengar hyung akan mencuri ciuman di bibirmu lagi" ia langsung melumat bibirku kasar. Aku kehabisan nafas, untungnya ia melepaskan tautan di bibirku. Tapi sayangnya ia langsung kabur.
"Hyungg.....awas kau ya. Dasar kulit pucat" aku berteriak sekencangnya, diakhiri jimin yang ikut pergi juga.
Gimana ceritanya guys, bagus gak?
Pokoknya gak mau tau harus voment, maksa banget ya.
Biarin aja yang gak voment plus follow gua sumpahin matanya min. Hahahahahha, canda.
Jangan lupa ya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BTS WITH THE PHOBIA
FanfictionCerita ini sini sudah di private, follow dulu authornya. Semua chapter genap telah di private. Maafkan eunki ya, tapi maksa. Phobia, para member BTS harus bersedia mengasuh seorang namja cilik dengan phobianya. Kehidupan mereka disesaki oleh ketakut...