lima belas

148 11 4
                                    

Floopy pov 

Aku sangat haus. Kulihat di meja sekitar tidak ada air minum sama sekali. Aku pikir aku harus mengambilnya ke dapur. Lalu aku mencoba melepaskan pelukan suga hyung. Tapi ini begitu keras, kutusuk pipi suga hyung dengan jari telunjukku sampai ada jawaban dari suga hyung.

"Hmmm, ada apa floopy? Ini masih jam 2 subuh" kepala suga hyung agak terbangun dan melihat jam dinding klasik disini.

"Bisa hyung lepaskan pelukan hyung. Aku ingin ke dapur"

"Baiklah" ketika kurasa pelukan itu sudah longgar. Kulepaskan diriku diantara lengan putih nan halus itu. Aku mulai berjalan menuju pintu. Saat kubuka pintu.

Cklek~

"Wah" jimin hyung tergeletak di kakiku sekarang. Aku langsung menutup mulutku supaya suaraku tidak keluar lagi. Takut membangunkan hyungku yang lain.

Aku melihat wajahnya yang begitu berbeda seperti biasanya. Biasanya ia periang saat tertidur tapi kini mukanya sangat lesu.

"Ada apa denganmu hyung" kulihat bulu matanya berair. Kurasa ia tidur sambil menangis atau ia baru tidur. Lalu kucoba mengangkat badan mungil jimin hyung. Kubaringkan ia di kasur jimin hyung yang sedari tadi kosong.

Tanganku ditarik seseorang. Reflek aku menengok kepada seseorang yang menarikku.

"Ada apa jimin hyung" kulihat mata sipitnya sembap. Aku menangkup pipi gembulnya. Lalu kuusap pipinya secara halus.

"Tidurlah dengan hyung"

"Baiklah memang itu yang ingin kulakukan" aku melakukan hal sama seperti yang suga hyung lakukan padaku. Sebelum aku tertidur dalam pelukannya, kusisipkan kecupan manis di bibir plumnya.

.
.
.
.

Aku meraba bagian kasur disampingku. Kulihat jimin hyung sudah tidak ada di kasur. Kuambil hp yang menyala dan membunyikan suara tanda adanya panggilan.

Saat aku menggeser layar untuk mengangkat telepon tersebut, tak ada jawaban dari seberang sana. Kutunggu lama jawaban darinya.

"Yubseo" kupanggil lagi seseorang yang menelponku. Beberapa detik kemudian seseorang menjawab panggilanku.

"Oh, floopy. Hari ini ada pelajaran tambahan jadi kau kerjakan buku bahasa inggris hal 57. Mungkin hyung agak sedikit terlambat" kudengar baik-baik penjelasan orang tersebut. Lalu kusadari bahwa itu dari taec yoon hyung.

"Ne, hyung"

.
.
.
.

Kubuka buku bahasa inggris hal 57. Kuganti setiap hal buku sampai di hal 57. Kulihat banyak sekali soal yang terpajang di hal 57. Untungnya nilai bahasa inggrisku agak sedikit bagus. Jadi aku bisa mengerjakannya sedikit-sedikit.

"Sepertinya aku harus bekerja keras hari ini" sambil mulai menulis setiap jawaban soal tersebut.

Chagi-ah~, irreona~ (suara rekaman jin hyung)

Kudengar suara panggilan masuk. Dan yang membuatku terkejut adalah ini video call. Sedangkan aku saja belum mandi.

Terpampang di layar tulisan chim. Ini adalah jimin hyung. Aku masih bingung, buat apa dia video call denganku. Padahal kami satu rumah.

"Wae, hyung" kuangkat video call tersebut. Kusandarkan hp itu di depan buku yang tertumpuk. Kusembunyikan mukaku dengan kedua lengan tangan yang terlipat di depan muka.

"Aish, hyung ingin melihat mukamu. Kenapa kau tutup" aku mengintip dari selah-selah lengan tersebut.
Kulihat ia tengah mencari-cari wajahku.

"Hyung, kesini saja. Kenapa harus video call?" aku akhirnya menyerah dan menampilkan wajahku kepada jimin hyung. Kutaruh tanganku dia atas buku tersebut. Dan aku mulai menjawab beberapa jawaban.

"Hyung, sedang latihan dance floopy" aku langsung menengok ke layar hp setelah ada suara dari sana.

"Aku sedang mengerjakan tugas, bagaimana hyung?" alu berbalik tanya kepadanya.

"Ya sudah kau kerjakan saja tugasmu, tapi jangan kau tutup video call ini" aku bingung sekarang, hal apa lagi yang harus kulakukan untuk membuat jimin hyung senang.

"Baiklah" terpaksa akhirnya aku harus menyalakan video call tersebut.

Kujawab lalu kutulis setiap jawaban dari soal tersebut. Lalu kutatap layar hp masih terlihat wajah jimin hyung.

Kulihat sedari tadi hyung bukannya latihan dance malah melihatiku. Aku akhirnya mengeluarkan suaraku.

Aku harus mengeluarkan suaraku, jika tidak bagaimana aku mau menjawab semua pertanyaan ini. Aku bisa malu setengah mati dilihatinya terus menerus.

"Ya, hyung bilangnya mau latihan" aku memasang muka sinis padanya sambil mengerucutkan bibirku yang sudah tak perawan.

"Ini, hyung sedang latihan" dia langsung menggerakan tubuhnya. Tapi tetap saja yang ia lakukan saat ini hanya untuk menipuku.

"Hyung, dari tadi terus menatapku, darimana hyung latihan" protesku pada namja itu.

"Kan koreografinya sedang diciptakan floopy. Dan satu lagi bisakah kau sambil bersuara" jawaban yang ia berikan sangat tidak masuk akal. Alasan saja hyung aku yang satu ini.

"Ne"

"Listen to the sentences and write the words you hear. Use a, an, or the."
"1. A: do you have a pen?
B: there's one on the counter
In the kitchen" aku melafalkan setiap kata dalam bahasa inggris.

"Wah, floopy. Kau anak yang pintar bahasa inggris. Pantas saja kau mau kuliah jurusan akting. Hyung mendukungmu, fighting. Jangan seperti jungkook dan yang lainnya, tidak bisa bahasa inggris"kupikir seperti dia mengerti saja artinya. Seperti ia bisa bahasa inggris saja.

"Hyung, sudah selesai belum latihannya? Floopy, belum makan nih" aku sambil mengusap perutku yang kerincingan ini.

"Floopy ke dapur aja, jin hyung sudah memasak tadi pagi"

"Tidak mau, floopy mau makan sama hyung" aku menggigit bibir bawahku dan mengerutkan dahiku. Supaya agak terlihat dalam mode mengambek.

"Jangan gigit bibir bawahmu floopy" aku kaget mendengarnya, sontak kutundukan kepalaku. Bohong jika aku tidak takut pada bentakan jimin hyung. Sudah berapa kali kami berantem karena bentakan dari jimin hyung. "sudah sana cepat makan"

"Iya, hyung"

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"wah, banyak sekali makanannya"aku mulai makan tanpa menunggu waktu lama, karena cacing di perutku sudah pada bernyanyi.

dor~

Jimin hyung meletuskan sebuah balon berwarna biru. Aku sampai loncat dari kursi meja makan. Aku berbalik dan mencubit perut atau bisa dibilang absnya itu. Dan aku mendapat erangan keras dari jimin hyung.

"Arggh, sakit floopy" sambil mencoba melepaskan cubitanku.

"Habisnya hyung mengagetkan, sampai makanan di mulutku terhempas keluar"

"Mian floopy" kini ia menyuapiku.

Maaf ya, kalo maksa banget ini ceritanya, tapi buat semuanya jangan copy judul gue ya.

Gua tunggu vommentnya, jangan lupa follow my instagram @mattnight123

Kalo mau di follow dm aja oke, uuuooke.

BTS WITH THE PHOBIA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang