dua belas

155 12 1
                                    

Jimin pov

Kubawa nampan silver dengan piring berisi makanan untuk floopy. Kuharap makanan yang dibuat jin hyung diaukai oleh floopy. Kubawa kotak obat floopy, bersamaan dengan makanannya.

Aku mulai memasuki kamar jungkook. Kubuka gordyn yang selama ini tak pernah dibuka lagi. Kira-kira ini sudah jam 1 siang. Aku menaruh makanan floopy beserta kotak obatnya, di meja belajar floopy.

Aku mulai menarik gordyn berwarna merah dengan corak khasnya. Sinar matahari pagi langsung menusuk ke kulitku. Terlihat floopy mrnggeliat di kasur. Ternyata cara ini berhasil.

"Ahh, jimin hyung. Aku phobia dengan cahaya matahari hyung" kulihat floopy menarik selimut putih dengan motif bunga. Ditariknya sampai menutupi pucuk kepalanya. Dia sangat ketakutan sekali dengan cahaya mataharinya.

Al
"Oh iya floopy. Maafkan hyung, hyung melupakannya" kututup lagi gordyn yang terbuka lebar itu. setelah beberapa saat cahaya matahari langsung terhalang masuk. "Floopy, sudah hyung tutup. Sekarang makan, nanti biar minum obat" setelah kurasa habis, aku mulai menyiapkan obat floopy. "Ini sayang, makan obatnya"

"Tidak mau, aku tidak suka hyung. Obatnya sangat pahit" dia meng

"Memang pahit, tapi floopy harus meminumnya" kujajalkan lagi obat itu kepada floopy.

"Ah, aku tidak mau hyung!!"

"Floopy, jangan membuat hyung marah ya!!" Aku mulai kelepasan. Lalu kutarik nafas kembali, supaya amarahku tak kelepasan.

"Iya, hyung. Aku tau aku menyusahkan"

Glek~glek~

Floopy mulai meminum setiap obatnya. Dan terakhir aku mulai berbicara kembali kepada floopy soal omonganku.

"Floopy, jangan marah pada hyung ya. Hyung seperti ini karena hyung sayang sama floopy" aku berkata lembut tanpa penekanan pada setiap kalimat yang telah kuucapkan.

"Ne, hyung. Aku tau kok hyung, hyung sayang sama floopy. Lagi pula siapa yang marah hyung?" katanya dengan sedukit tertawa, senyum manisnya membuat aku lega.

"Benarkah, kau tidak marah pada hyung" tanyaku untuk memastikan perkataannya.

"Tidak, hyung"

.
.
.
.

Suga pov

Hari ini aku ingin melakukan semua aktivitasku bersama floopy. Kubereskan dahulu kamarku yang berantakan. Lalu kutemukan album photo di bawah kamera polaroid. Kucoba membaca sampul fotonya.

"My cute floopy. Album by vminkook"

Kubuka setiap lembaran album photo yang sepertinya terbuat dari bahan yang sangat tebal. Kulihat beberapa photo dari floopy baru ditemukan sampai foto dimana ia terbaring di rumah sakit. Aku sedikit tertawa melihatnya, ini adalah kenangan terindah yang perbah kami lakukan bersama floopy. Aku harap floopy tidak meninggalkan kami. Apalagi sampai melupakannya.

"Sepertinya aku harus memberitahukan floopy" aku bawa photo album tersebut. Kuusahakan agar photo album tersebut supaya tidak rusak.

Aku menuju kamar floopy, melewati setiap lorong kamar yang ada di dorm BTS. Kuhentikam langkahku, pas di depan pintu masuk. Kubuka pintunya, dan kulihat floopy yang tengah memainkan jam tangannya sambil memanyunkan bibirnya.

"Ada apa floopy?"

"Oeh, suga hyung. Kapan kau datang?"

"Baru saja, lalu kulihat bibirmu termanyun. Ada apa?"

"Tidak apa-apa hyung. Hanya bosan saja"

"Kenapa kau bosan?"

"Aku rindu dengan orang tuaku, tapi aku tidak tau dimana makam orang tuaku. Yang kutahu itu berada di busan. Nama jalannya apa ya, aku mau mencarinya di google maps tapi aku tidak punya hp. Soalnya terakhir aku ke makam sudah sangat lama" katanya yang membuatku sedih. Aku mulai berpikir sangat lama bagaimana cara menyelesaikan masalahnya.

"Floopy, kenapa kau baru bilang sekarang. Ini pakailah hp hyung" kuberikan hp ku pada floopy, kuharap floopy tidak membuka file-file yang tersembunyi.

"Hyung ini apa" jantungku langsung berdetak kencang, serasa baru dikejar-kejar anjing. 'apa dia baru saja membuka file miyabi'

"A..ada apa?"

"Passwordnya hyung" kulepaskan nafas yang tadi kutahan tanpa meninggalkan suara-suara yang membuat floopy penasaran.

"Suga swag" memberitahukannya dengan senyum gulaku.

"Ah, jinja" floopy tertawa lepas sekali. Sampai-sampai ia memelukku.

"Kenapa kau menertawaiku?"

"Ah, tidak. Itu sangatlah swag bagiku" floopy lalu mencium pipiku.

.
.
.
.

"Ketemu, ini tempatnya hyung. Ada alamatnya hyung, besok aku izin kesini ya hyung"

"Naik apa floopy?"

"Naik kereta bawah tanah saja hyung"

"Jangan, besok sama hyung saja. Nanti kau hilang"

Floopy terdiam sejenak, ia sedkit berpikir. Akhirnya ia mulai mengucapkan sebuah kata. "Baik, hyung"

"Nanti, akan hyung beritahukan pada yang lain"

"Gomawo hyung"

Double up

BTS WITH THE PHOBIA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang