Jungkook pov
Kulihat di kampus semakin ramai. Aku semakin mengkhawatirkan keadaan floopy. Pasalnya disini semakin ramai saja. Aku takut hal yang tidak diinginkan terjadi. Jika itu terjadi, floopy bisa di bully karena phobianya itu.
Kulihat disana floopy menunduk di atas tangannya yang terlipat diatas kakinya. Kakinya dibuat sebagai penyangganya.
Kudekati namja itu. Kupegang lalu kugenggam tangannya. Floopy melihatku dan mulai terlihat agak mendingan tidak seperti tadi, tadi dia begitu pucat pasi dan berkeringat dingin. Kujajarkan tubuhku dengan tubunhya yang mungil. Lalu ia mulai sedikit berbicara.
"Hyung, kenapa hyung disini?"
"Hyung ingin bersamamu, memang tidak boleh" aku mempoutkan bibirku. Tak biasanya floopy tidak ingin bersamaku atau menanyaiku seperti sekarang.
Biasanya ia langsung memelukku tanpa kenal waktu dan tempat. Mungkin karena disini banyak calon temannya makanya dia agak sedikit malu.
"Tapi floopy takut dimarahin sama sunbaenim hyung" tak terhitung berapa detik floopy berkata, Seseorang meneriakiku.
Kutengok langsung orang yang meneriakiku itu. Saat kutengok tubuhnya sudah berada di sampingku, bukan di kejauhan lagi.
"Ya, siapa kau? Kenapa kau disini" tanya seorang senior fakultas kedokteran yang kuyakini ia sudah semester 6, terlihat dari mukanya yang terlalu banyak memikirkan skripsi. Tapi aku tidak akan takut, karena floopy kecilku sedang membutuhkanku.
'Dan aku tak akan mengecewakannya'
"Aku, hyungnya. Memangnya kenapa? Floopyku taku..." aku menggantungkan kalimatku. Aku tak ingin semua orang nanti membully floopy dengan phobianya itu.
"Kenapa?" ia bertanya balik padaku, seakan aku takut pada dirinya.
"Tidak" aku membatalkan omonganku tadi.
"Ya sudah sana pergi" perintahnya seakan ini adalah kampusnya. Aku tetap berdiri pada pendirianku yang pertama. Aku tidak akan membuat floopy kecewa padaku.
"Tidak mau, aku ingin menemani floopyku. Jangan berani-beraninya kau memarahiku atau akan kupanggil hyungku"
"Cih, memang siapa hyungmu" dia mengepalkan tangannya, dan hampir meninjuku, lalu seseorang menhannya.
"Jin hyung" panggilku, kulihat jin hyung memdatangiku dengan ditemani beberapa hyung yang lainnya.
"Sun...sunbaenim, mian sedang apa kau disini" tanya orang itu gagap.
"Aku hyungnya jungkook dan park bo-ra. Seharusnya aku yang bertanya kenapa kau berani hampir meninju adikku" tanya jin hyung dengan nada yang sedikit tinggi, membuat orang dihadapannya kikuk, dan tidak mempunyai nyali lagi.
"Tidak sunbaenim"
Kudengar jin hyung, suga hyung ketua geng terbesar di universitas seoul. Jadi kalian tau lah kenapa orang-orang disini pada ketakutan setengah mati.
"Biarkan adikku berdua" lalu ia meninggalkan kami di tengah keramaian. Semua orang melihati kami karena kami berpelukan. Lalu seseorang berkata kepadaku.
"Apakah kalian berdua pacaran" tanya sesorang sambil menatap kami dari wajah hingga ke kaki.
"Ne" jawabku tegas dan menggenggam tangan floopy yang bisa dibilang bantet.
"Aish, hyung" rengek floopy.
"Ouw, kalian kakak beradik. Kalian berdua sangat imut. Makanya kukira kalian berdua pacaran"
"Perkenalkan namaku park bo-ra, siapa namamu?" floopy menjulurkan tangan kanannya dan mengucapkan namanya.
"Namaku lee eun-sang" mereka berjabat tangan. Lalu kulihat muka floopy kini memerah, mungkin karena ia baru mempunyai teman.
"Apakah hyungmu kuliah disini juga?" orang itu bertanya seakan tidak suka dengan kehadiranku. Aku hanya berpura-pura tidak mendengarnya.
"Ah, tidak. Dia hanya mengantarku"
"Ouw, kau mahasiswa baru kan" pertanyaannya seperti wartawan yang sedang mencari berita.
"Ne"
"Aku harap kita sekelas ya"
"ne" jawab floopy dengan malu.
.
.
.
.Floopy pov
Sesudah beberapa bulan aku jadi mahasiswa. Phobia ku mulai terbiasa dengan keramaian kampus. Mungkin karena di kampus aku sudah mengenal mereka semua.
Tapi terkadang aku masih merasakan phobia itu muncul dengan kuatnya. Sampai ketakutan itu tak bisa terbendung lagi olehku.
Seperti ketika beberapa minggu yang lalu, tepatnya saat perayaan alumni mahasiswa tahun lalu yang dirayakan di lapangan indoor sekolah.
Kebetulan mahasiswa baru juga diundang, saat aku sedang duduk tiba-tiba aku teriak ketakutan. Membuat semua orang melihatku. Dan itu membuatku malu setengah mati.
Kulihat jimin hyung dan jungkook hyung masih tertidur pulas. Aku mengguncangkan bahu jimin hyung lalu jungkook hyung, tetapi mereka masih tertidur.
Aku sudah bisa berpikir lagi, sedangkan bentar lagi jam pelajaran akan dimulai. Tapi aku belum berangkat.
Aku menuju kamar jin hyung. Dia sedang bermain hp. Aku memanggilnya dan sekarang ia menyuruhku duduk diatas kasur. Dia bertanya kepadaku. Aku bergegas memberitahu semuanya pada jin hyung agar amu tidak terlambat ke kampus.
"Ada apa sayang" tanyanya pelan kepadaku. Aku sudah tidak bisa menjawab pelan lagi.
"Hyung, jimin hyung sama jungkook hyung masih tidur. Siapa yang mengantar floopy" aku menjawabnya dengan cepat dan terbata-bata.
"Astaga anak itu, ayo kita bangunkan mereka floopy nanti kamu terlambat" jin hyung langsung menarik tanganku fan membawaku kembali ke tempat sarang mereka tertidur pulas.
"Baik, hyung"
.
.
.
."Jimin, jungkook kenapa kalian masih tidur. Ini jadwalnya kalian mengantar floopy" kulihat oemma jin sedang marah pada kedua hyungku. Lalu kulihat tangan besar jin hyung sudah berada di kuping jimin dan jungkook hyung dan memutarnya sekuat tenaga. Dan sepertinya kuping mereka sudah memerah.
"Hyung sudah, kasian jimin dan jungkook hyung. Lagi pula mereka sudah bangun" aku menarik tangan jin hyung yang kini sedang musimnya berotot.
"Floopy, jin hyung nakal tuh. Jimin hyung dijewer. Hanya kau yang bisa mengatur jin hyung" jimin hyung merengek kepadaku. Aku terpaksa memanjakannya sebentar.
"Aigooo, aigoo" aku memeluknya dengan erat. "Lagi pula hyung sih, ini sudah siang. Kan floopy kuliah" aku langsung melepaskannya.
"Astaga, baiklah ayo floopy" ia langsung memasuki kamar mandi dan bergegas berangkat.
.
.
.
.Universitas Seoul
"Ya, hyung. Floopy telat dan sekarang kata pak satpam gak boleh masuk" jangan ditanyakan, universitas paling bagus di seoul pastinya sangatlah disiplin.
"Benarkah, hyung bisa habis dimarahin sama jin hyung" celetuk jimin hyung.
"Ya sudah ayo pulang jimin hyung. Nanti urusan itu aku yang atur" aku mengambil resiko yang besar.
"Tolong ya floopy, bantuin jungkook hyung"
"Iya"
Balik lagi gua nanya, ceritanya gimana?
Ada yang membingungkan, silahkan tanya ya?
Ouw iya, kalo gua bikin sampe sini aja setuju gak.Gua tunggu ya vomenntnya, maaf masih sedikit, besok gua bikin yqng buanyak deh.
Kalo diliat-liat sih ini bakal jadi cerita yang panjang, tap kkb terserah kalian.
Lanjut atau engganya. Gua tunggu responnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BTS WITH THE PHOBIA
أدب الهواةCerita ini sini sudah di private, follow dulu authornya. Semua chapter genap telah di private. Maafkan eunki ya, tapi maksa. Phobia, para member BTS harus bersedia mengasuh seorang namja cilik dengan phobianya. Kehidupan mereka disesaki oleh ketakut...