#5
(Short chapter)8 hari.
Sudah delapan hari sejak hari itu. Dan naruto tidak pernah melihat hinata sejak hari itu,naruto tidak tau pasti apa yg harus ia rasakan atau bagaimana dia meresponya.
yg jelas naruto tidak akan pernah melihat hinata lagi. Dan meskipun dia punya kesempatan untuk melihatnya dia hanya akan berlalu,seperti janjinya.
Apa dia masih menyukai hinata? Tentu. Naruto mungkin salah mengira bahwa perasaanya hanya perasaan simple yg di alami remaja pada umumnya.
Atau mungkin itu memang perasaan biasa,hanya saja naruto membiarkanya tumbuh lebih dari itu.
Bahkan meski dia tau hinata adalah gadis berdarah dingin yg membunuh orang secara perlahan. Perasaanya tidak berubah.
Dan dia salah telah membiarkan itu terjadi.
8 bulan.
Sudah delapan bulan sejak Kejadian itu, tidak ada perubahan apapun entah itu naruto,kehidupanya, atau perasaanya.Hinata memang sudah melukainya dengan berbohong tentang jati dirinya ,dan naruto juga melakukan hal yg sama . Mereka telah melukai satu sama lain.
Tapi mungkin hinata juga berbohong soal perasaanya.
Mungkin gadis itu tidak benar-benar merasakan hal yg sama. mungkin hal2 yg telah mereka jalani 8 bulan yg lalu hanya hiburan tersendiri baginya.
Naruto benci kata 'mungkin'. tapi kata itu adalah kata yg selalu berputar dalam kepalanya saat dia mengingat gadis itu.
8 tahun.
Semuanya berubah sekarang. Dia menjadi pembunuh bayaran yg paling sering di cari para klien,hingga mau tidak mau dia harus menggunakan nama samaranya.Konohamaru masih tetap bersamanya sebagai partner dan mereka menjadi tim yg hebat.
Dan perasaanya juga sudah berubah.
Tidak ada lagi bayangan gadis hyuga di pikiranya,naruto hampir melupakan semuanya. Memori tentang hinata terkunci jauh di dalam pikiranya.Dan itu lebih baik.
Tapi siapa yg tau?.
--
Naruto membuka pintu kamar mandinya dengan lesu. Lingkaran hitam di matanya sudah cukup untuk membuktikan bahwa dia tidak tidur dengan cukup.
Naruto membuka semua pakaianya dan menyeret dirinya sendiri ke shower.
"Hei naruto!!!" Teriak konohamru sambil menggedor pintu.
Naruto memutar bola matanya, "apa?" Dia berteriak sambil berusaha menyingkirkan air yg menutupi pandanganya.
"Ada pekerjaan. Mereka akan membayar kita se.....". Ucapanya terpotong oleh kata 'tidak' yg cepat dari naruto.
Naruto muak,dia muak dengan pekerjaanya.dia ingin rileks sebentar dan konohamaru terus menerima pekerjaan untuk membunuh orang yg itu dan orang yg ini.
"Kenapa tidaaakk" rengek konohamaru .
Naruto menghela nafas "TIDAK,KAU BOLEH AMBIL SENJATAKU DAN BEKERJALAH SENDIRIAN" teriak naruto kesal.
Konohamaru bergidik ngeri,dia sadar naruto sedang tidak dalam mood yg baik sekarang. Jadi dia menyerah.
Konohamaru lalu melangkah ke arah hp nya berada, dan menelpon untuk menolak pekerjaanya.
beberapa saat kemudian dia melihat naruto dengan memakai hoodie dan sweatpants.
Naruto menjatuhkan dirinya dengan malas ke sofa.
"Ayo kita berhenti " gumam naruto, konohamaru memutar tubuhnya menatap naruto.
"Apa?kita..apa?"tanya konohamaru.
Naruto menggeleng "lupakan saja,kurasa aku hanya lelah" gumamnya lagi.
Lalu hari 'rileks' naruto lagi-lagi terganggu oleh suara bel pintu.
Naruto berniat menyuruh konohanaru untuk membuka pintu,tapi melihat anak itu sedang bermain dengan komputernya dia pikir itu akan sia-sia.
Lalu dengan helaan nafas dan gerakan yg malas naruto bangkit dan membuka pintu itu.
"Ada a..."naruto tidak sempat menyelesaikan kata-kata.
"Sudah lama sekali ya naruto? Jangan salah paham aku kesini untuk bisnis.
Hinata hyuga.
-tbc-
Thanks for reading. ☺
Thor mencoba mengabaikan ff ini lebih lama lagi tapi ya.. umh. Jariku bergerak dengan sendirinya :P.Am trying to improve my writing but yea...it's still look like shit.
Vomments meybi?(at least vote 😉)
KAMU SEDANG MEMBACA
BADASS(END)
Fanfictionaku mencoba menjalani hidup senormal mungkin di hadapan orang lain,terlepas dari rahasiaku aku mencoba terlihat se 'biasa-biasa' mungkin di hadapan mereka. hanya karena aku orang jahat bukan berarti aku berhati dingin..aku juga punya hati! dan bahk...