#9 (short chapter)
Ada yang salah dengan naruto hari ini, dia tidak bicara dan marah terhadap hal sepele,dia juga banyak mengumpat.
Ini jam 3 pagi dan mereka memutuskan melanjutkan perjalanan begitu bangun. Tidak ada yang bicara sejak 1 jam lalu dan naruto masih tidak mau mengatakan apa yang mengganggu pikiranya.
Naruto juga tidak membicarakan hal apapun soal percakapan terakhir mereka.
Dan hinata tak berani bertanya, mereka sudah meninggalkan kota sehingga hinata bisa mengalihkan perhatianya dengan melihat pohon-pohon yang tumbuh di sepanjang jalan.Jalan ini sepi, hanya ada beberapa mobil yang lewat yang mana artinya mereka sudah semakin dekat dengan tempat kakuzu.
"Naruto!awas!" teriak hinata melihat ada truk dari arah berlawanan,naruto membanting setir ke kiri, membuat mobil mereka oleng dan lalu berakhir dengan menabrak pohon.
"Kau baik2 saja?" Gumam naruto.
Hinata mengangkat kepalanya yang membentur jendela lalu menatap naruto tajam."Apa yang merasuki kepalamu, uzumaki?!" Bentak hinata melihat ketidak fokusan naruto.
Tapi naruto tidak menjawab, dia hanya menyandarkan kepalanya, hinata menghela nafas frustasi,dia marah.
Dia marah pada dirinya sendiri, ada sesuatu yang mengganggu naruto tapi hinata tidak bisa melakukan apapun, atau membuat naruto bicara tentang apa yang dia pikirkan. Sementara dia dengan mudahnya memberitahu apapun tentang masalahnya pada naruto,dia merasa bodoh.
Naruto sepertinya tidak sepenuhnya mempercayainya.
Akhirnya hinata hanya mendekat dan memeluk pria itu, memberikan rasa nyaman pada pria blonde itu sebagai usaha terakhirnya agar naruto percaya apapun yang terjadi hinata akan berpihak padanya.
Lalu hinata merasakan tangan naruto melingkar di pinggangnya.membuat gadis itu tidak bisa untuk tidak tersenyum.
Namun beberapa lama kemudian pelukan itu berubah, naruto mengeratkan pelukanya sampai hinata kesulitan bernafas.
"Na-naruto... aku.."
"Dengarkan aku baik-baik hyuga" bisik naruto tanpa melepaskan dirinya.
Suara naruto terdengar sangat dominan,tidak seperti biasanya naruto terdengar sangat tenang dan dingin,dan itu nyaris membuat hinata ketakutan.
Naruto mengeratkan pegangnya lagi, membuat hinata semakin sulit untuk bergerak..atau bahkan bernafas.
"Kakuzu menelponku tadi malam,kami punya perjanjian yang belum di selesaikan..dan kau tau sendiri perjanjian itu".
Jantung nya terasa berhenti, hinata tidak menduga naruto akan melakukan sesuatu seperti ini padanya .
Hinata benci pengkhianatan.
dan itu membuat hinata melakukan hal yang paling dia benci.
Menangis.
Dan bersamaan dengan itu naruto menodongkan sebuah handgun tepat di kepala hinata.
"Kuharap kau menuruti apa kataku"bisik naruto "maaf".
--flashback.
Naruto keluar dengan buru-buru tidak ingin membangunkan hinata yang masih tertidur."Apa yang kau mau kakuzu?" Tanya naruto berusaha tenang.
"Kau belum menyelesaikan pekerjaanmu" suara kakuzu di telpon terdengar agak samar, tapi naruto masih bisa tau apa yang di ucapkanya "bunuh hinata hyuga".
"Lupakan perjanjian itu, lagipula kau kabur saat itu" ujar naruto mencari alasan.
"DAN ITU BUKAN BERARTI KAU BISA MEMBATALKAN APAPUN DAN MEMBAWA UANGKU" teriak kakuzu memekikan telinga sehingga naruto harus menjauhkan ponselnya.
"Baiklah...baiklah..akan kuganti uangmu" ujar naruto santai.
"Sepertinya uang sudah tidak terlalu mempengaruhimu...tapi aku yakin si anak kutu buku ini bisa".suara kakuzu menghilang beberapa saat sebelum akhirnya naruto mendengar suara rintihan "...kak naru..to,dia...mereka mem..bawaku" .
Tenggorokan naruto mengering.
Konohamaru .
"Aku akan memberi pilihan, kau bawa dia dalam keadaan hidup padaku biarkan aku yang akan mengakhirinya". Ujar kakuzu,.
Dan yang terakhir dia dengar adalah bunyi bip.
-flashback[end]
Hinata hanya bisa diam dengan tubuhnya yang di jerat tali, sementara naruto di disampingnya menyeretnya berjalan menyusuri jalanan batu.Naruto bahkan tidak menoleh padanya ,atau bertanya apa dia baik-baik saja,dia tidak bertanya apakah hinata lelah berjalan,dia sama sekali tidak peduli.
Hinata tidak menyalahkan naruto,pria itu sudah menjelaskan bagaimana partner nya di jadikan sandra.
Tapi tetap saja rasanya menyakitkan melihat orang yang kau percaya mengkhianati mu.
Suasana sangat hening dan hinata dapat merasakan ketegangan antara mereka.
Mereka berjalan berdampingan tapi hinata dapat merasakan jarak yang jauh.
Hinata tidak ingin menangis, dia hanya menyalahkan kebodohanya dan bergelut dengan perasaanya sendiri.
"Aku ingin meminta satu hal padamu,"cicit hinata.
"Apa?"tanya Naruto tanpa menoleh.
"Hanabi,dia tidak ada hubunganya jadi jika kau memintanya kakuzu mungkin akan membebaskanya" gumam hinata.
Naruto menghela nafas berat "akan kucoba".
Tak terasa mereka sudah sampai di depan sebuah bangunan rumah dengan desain kuno dan terlihat seperti bangunan tua di prancis.
Kakuzu berdiri disana, berdiri didepan pintu bersama beberapa orang dengan jas hitam disana.
"Oh..kau sudah datang membawa hadiahku" kakuzu berjalan mendekati hinata, namun naruto menghalangi jalanya.
"Bebaskan temanku dulu," ujar naruto geram "dan satu lagi, hyuga hanabi"tegasnya.
Kakuzu mengkode orang-orang di belakangnya dan mereka langsung membuka pintu rumah itu. Menunjukan konohamari dan hanabi yang tampak kacau.
Hanabi dan konohamaru , berlari kearah mereka dan hanabi memeluk kakaknya yg terikat tali.
"Dimana ayah?"tanya hinata was-was.
"Jangan khawatir,kau akan bertemu dengan ayahmu nanti".kakuzu menjawab dengan seringai di wajahnya dan bersamaan dengan itu,2 orang dibelakang kakuzu menarik hinata dari naruto,dan si uzumaki itu mendengar hinata berbisik 'jaga adiku' sekilas.Mereka menyeret hinata menuju rumah itu dan mendorong pintu berat itu agar tertutup.
Hinata berbalik ke belakang dan sekilas mata mereka bertemu,hinata menatap mata safir itu yg mungkin akan menjadi hal terakhir yang dia lihat.Namun naruto membuang muka,tidak ingin hinata melihat matanya,atau mungkin dia yang takut melihat wajah cantik itu untuk terakhir kalinya.
Dan akhirnya pintu berat itu tertutup sepenuhnya. Memotong hubungan apapum yang terjadi diantara si pembunuh bayaran dan gadis yakuza.
-tbc.
Gawd...this chapter feel like crap. (Telat update pula :v)Karena ini hampir tamat thor membuat buku baru ;). Check if u don't mind.
Hollyy shittt what the fu*k 200+ views?whattt theeee fuu*k. Thanks ;-;
KAMU SEDANG MEMBACA
BADASS(END)
Фанфикaku mencoba menjalani hidup senormal mungkin di hadapan orang lain,terlepas dari rahasiaku aku mencoba terlihat se 'biasa-biasa' mungkin di hadapan mereka. hanya karena aku orang jahat bukan berarti aku berhati dingin..aku juga punya hati! dan bahk...