BADASS : "human"

3.6K 241 3
                                    

#14 (a really short chapter) (double update)

Hinata duduk duduk di atas sebuah atap bangunan dengan sebuah rifle AK-47 di tanganya rambutnya yg kini dipotong pendek di terbangkan angin membuat beberapa helai indigo itu menyapu wajahnya.

"Sedikit lagi" gumam hinata dan beberapa detik kemudian gadis itu menarik pelatuknya,sebuah peluru melesat dari senjata laras panjang tersebut dan bersarang di kepala seorang pria tua.

Hinata melihat dari kejauhan pria itu jatuh tak bernyawa menghantam aspal dan di kerumuni orang-orang.

Hinata buru-buru berlari ke sisi lain atap gedung, melompat dan mendarat dengan mulus di sebuah balkon apartemen.

"Kenapa kau tidak menyamar saja daripada menggunakan cara berbahaya seperti itu?"suara konohamaru terdengar agak terganggu di earphone yg hinata gunakan.

"Aku tidak mau wajahku terlihat,aku tidak boleh meninggalkan jejak" jawab hinata "dimana kau?".

"Lihat sisi kananmu"jawab konohamaru, hinata melakukan apa yg di minta dan mendapati konohamaru menunggu di dalam mobil van milik naruto.

"Aku yakin kematian orang itu akan menjadi berita utama tv malam ini dalam kasus pembunuhan" ujar konohamaru begitu hinata masuk dan duduk di sebelahnya.

hinata mengedikan bahu "aku tidak meninggalkan jejak apapun..lagipula tidak akan ada yg peduli,penjabat itu bebas dari tuduhan korupsi 3 kali dan  90% warga membencinya" hinata menyandarkan kepalanya di jendela "naruto pasti senang jika dia yg membunuh orang seperti itu".

Mendengar kata-kata itu konohamaru menoleh dan menempatkan tanganya di pundak hinata. "Kak..ini sudah 1 bulan,dan kita belum menemukan kabar apapun soal kak naruto" ujar konohamaru mendadak sopan.

"Aku tau, kemungkinan dia hidup kecil kan?"tanya hinata meski pertanyaan itu lebih di tujukan pada dirinya sendiri. Hinata berbalik dan memberikan senyuman kecil pada konohamaru "aku baik-baik saja..jalankan saja mobilnya."

Yup,hinata beralih menjadi pembunuh bayaran bersama konohamaru sebagai partnernya, meski itu kelihatanya membuat shino tersinggung karena menolak tawaranya kembali ke organisasi dan malah memilih jalan ini.

Lagipula shino tau apa?.

Shino tidak tau jika hinata terus berada disana,gadis itu mungkin gila dan hanya seharian berbaring di ranjangnya seperti orang mati.

Hinata butuh sesuatu untuk mengalihkan perhatianya dari rasa bersalah dan penyesalan. 

Dan disinilah dia.

Sebenarnya bagi konohamaru lebih mudah baginya bekerja dengan hinata, gadis itu tidak mengulur waktu dan bukan pemalas yg menunda nunda.

Tapi rasanya agak tidak nyaman untuk menerima hal baru ketika kau sudah terbiasa dengan sesuatu untuk waktu yg lama.

"Kita akan bertemu klien kita sekarang". Ujar konohamaru memecah keheningan.

"Si orang kaya yg akan membayar kita dengan harga super tinggi itu?" Tanya hinata yg di balas anggukan oleh konohamaru "baiklah..kita lihat apa yg dia mau".

....

Dan sekarang hinata menyesali keputusanya.

Hinata hanya memalingkan wajahnya tak nyaman dengan cara klienya menatapnya.

"Jadi kau pembunuh bayaran?"tanya klien hinata yg tak lain adalah teman satu sma-nya dulu.

Uchiha sasuke.

"Begitulah,sekarang berhentilah menatapku seperti itu" tukas hinata.

"Oh,maaf.aku hanya kaget" sasuke mengalihkan pandanganya. 

"Aku juga tidak menduga kau orang yg memanggil seseorang untuk membunuh" timpal hinata membuat sasuke merasa tak nyaman.

"Baiklah..ayo langsung ke intinya saja" sasuke meletakkan sebuah foto di meja,hinata mengambil foto itu dan sasuke melihat foto itu membuat hinata terbelalak. "Ada yg salah?"tanya sasuke.

Hinata tertawa pahit "wah...dunia ini kecil sekali" ujarnya sambil melempar kembali foto itu ke meja.

foto dengan wajah Uchiha itachi.

"Kau mengenalnya?"tanya sasuke namun beberapa saat kemudian dia tersenyum miris "ahh..orang sepertinya tentu saja dikenal banyak penjahat".sasuke berasumsi.

Hinata mengerutkan keningnya tersinggung mendengar sasuke secara tidak langsung memanggilnya penjahat,tapi hinata berusaha tenang dan mengurungkan niatnya untuk menghancurkan wajah si uchiha.

Lagipula dia tidak salah.

"Dia kakakku" gumam sasuke lirih.

"Kau ingin aku menghabisi kakakmu?" Tanya hinata sinis, pria didepanya baru saja memanggilnya penjahat dan lihat apa yg dia lakukan saat ini.

"Aku dan ayahku ingin dia mati, orang itu.." geram sasuke dan hinata dapat mendengar nada amarah penuh kebencian dalam suaranya "si sialan itu membunuh ibu hanya karena ambisi bodohnya aku.." suara sasuke melemah dan hinata tidak bisa membohongi fakta bahwa saat ini dia merasa sedikit prihatin "aku tak bisa membiarkan dia membunuhku juga dan merebut posisiku" desis sasuke,oh...

Sepertinya sia-sia hinata merasa prihatin.

Ibunya mati di bunuh dan yg dia khawatirkan adalah posisinya, kakak beradik ini sama saja kan?.

Monster.

Sasuke menyambar segelas air putih didepanya dan meneguknya,berharap cairan dingin itu menenangkan amarahnya.

"Aku dan kakakku akan mengadakan pertemuan di rusia besok,ayahku juga akan ada disana jadi kau..pastikan selesaikan pekerjaanmu dengan baik" ujar sasuke lebih tenang.

Hinata terdiam 'kau tau naruto, manusia berubah dengan mudah'

'Siapa yang menyangka bahwa kapten tim basket yg terkenal karena baik hati kini menjadi monster yg gila kekuasaan'

Hinata meneguk wine nya sebelum menjawab "tentu..".

-tbc

BADASS(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang