Telat

249 26 4
                                    

Nanaba POV

Saat itu aku masih membaca novelku. Kira-kira, pukul 00:30 aku masih duduk sambil membaca novel yang dipinjamkan sama Petra. Beberapa menit kemudian, aku mengantuk dan tidak sadar bahwa aku tertidur sambil duduk di depan jendela. Angin malam itu begitu sejuk, sehingga aku tidak bisa menahan kantukku.

Levi POV

'Hngg? Jam berapa ini?'

Aku melirik jam dindingku. Dan jamku itu berhasil membuat mataku terbuka lebar. Bagaimana tidak? Jamku telah menunjukkan pukul 06:30.

"Astaga! Sweet wall Rose, aku bangun terlambat. Sekarang sudah pukul 06:30 pagi." Kataku kesal sambil memakai pakaianku dan bersegera untuk mengambil air wudhu untuk sholat Subuh.

-After Sholat Subuh-

Aku berjalan menuju ruang makan dan melihat, semuanya. Sepertinya mereka juga baru bangun. Yang aku heran ketika melihat Sasha Braus menangis dan sedang ditenangkan oleh Connie Springer.

"Oi, cadet!" Mereka semua melihatku.

"S-selamat pagi, heichou."

"Oi, kenapa kau menangis?"

"Aku... hiks... aku... huaaa!" Tangisannya malah tambah keras

"Tch! Cadet Springer! Jelaskan semuanya padaku."

"Baik! Eto, Sasha dia bangun saat adzan Subuh berkumandang dan dia tidak sempat makan apa-apa. Oleh karena itulah dia menangis." Jelas Connie panjang lebar

'Astaga! Hanya karena itu?! Kami semua juga tidak makan apa-apa. Sigh! Sepertinya aku akan melarang mereka beraktifitas seperti biasa dulu. Bisa-bisa mereka pingsan lagi karena lemas.' Batinku

"Oi, cadet Braus. Kuberi tau kau satu hal. Jika air matamu kau minum, maka kau akan batal." Kata-kataku itu membuatnya berhenti menangis.

"Eh? Kalian sudah bangun? Kupikir belum. Jadi, kalian sahur?" Tanya si mata empat yang datang entah dari mana. Mungkin dia minta tolong Namikaze Minato, ayahnya Uzumaki Naruto untuk mentransfernya kemari.

"Oi, Mata empat! Kami semua juga baru bangun. Dan apakah kau tidak bisa melihat wajah putus asa mereka?"

"Ohayou, minna. Maaf aku ketiduran, jadinya gak bisa jadi Imam buat sholat Subuh." Kata Erwin

Third person POV

Ketika mereka semua sedang berbicara, tiba-tiba ada orang yang lari seperti dikejar setan. Spontan, semuanya berbalik ketika dia sampai di lokasi yang dia tuju.

"Hah... hah... hah... ma-af... a-ku... terlambat... hah... bangun!" Kata Nanaba dengan wajah penuh penyesalan

"Kalau mau silahkan hukum saja saya, heichou." Lanjutnya

"Hmmm, kalau gitu... Kau harus membersihkan markas kita sampai bersih."

"S-sekarang, heichou?"

"Tahun depan!"

"..."

"Ya sekarang lah!"

Dia langsung pergi dari ruang makan dan mulai membersihkan seluruh bagian markas ini, SENDIRIAN.

Nanaba POV

Ini adalah hari terberatku. Tau kenapa aku bilang hari terberat?  Ya! Heichou menyuruhku untuk membersihkan markas kami yang lebih besar dan lebar daripada titan.

"Fyuh! Sebentar lagi bisa istirahat. Tapi, kalau aku mengerjakannya sendirian, bisa-bisa aku semakin kurus lagi. Haduh!" Omel ku

"Ano, Nanaba san?"

Scouting Legion (AoT) StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang