ii. Connected Minds

190 19 8
                                    

Haruki's POV

Entah kenapa, belakangan ini, rasanya ada yang kurang.

Aku tidak tahu apa yang kurang. Padahal, hidupku belakangan ini sudah mulai lancar. Aku berhasil diterima di salah satu perusahaan desain interior yang cukup maju, mendapat gaji yang cukup besar setiap bulannya, bahkan bisa membeli sebuah rumah dari hasil keringatku sendiri.

Namun, tetap saja ada yang kurang.

Brr, udaranya dingin sekali. Rasanya, aku ingin cepat-cepat pulang saja dan meminum cokelat panas.

Sepertinya enak juga kalau di rumah sudah tersedia makanan hangat, ya...

Aku berpapasan dengan sepasang suami istri yang sedang berceloteh dengan riang. Berkat kemunculan pasangan itu, aku jadi teringat dengan sebuah kenyataan pahit.

Haha. Tidak mungkin sudah tersedia makanan, sih. Di rumah, kan, tidak ada orang.

Aku melangkah menaiki tangga apartemen kecilku. Baru dua hari aku menetap di apartemen ini. Walaupun kecil, tapi menurutku apartemen ini cukup nyaman. Lokasinya juga tidak jauh dari stasiun. Not bad.

Setelah sampai di depan pintu kamarku, aku merogoh kantung celanaku untuk mengambil kunci.

Mataku melebar ketika aku menyadari sesuatu.

Ternyata, kantungku bolong dan kunci yang tadinya tersimpan manis di situ sudah hilang entah kemana.

Oh.

Pantas saja rasanya ada yang kurang.

Love Begins in My ApartmentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang