Yoko's POV
Aku meniup mi instan cup yang masih panas. Wanginya menyebar kemana-mana, membuat hatiku bertambah senang. Rasanya, meskipun pulang malam dan sudah lelah, hati tetap senang kalau disambut oleh makanan enak—walaupun sebenarnya aku tidak boleh sering-sering memakan ini, karena ini sangatlah tidak sehat. Tenang saja, aku tahu benar kalau mi instan tidak sehat, dan hanya memakannya sebulan sekali atau dua kali saja paling banyak.
Pikiranku kembali melayang ke sosok laki-laki tadi. Siapa namanya—ah ya, Haruki.
Laki-laki itu membuatku penasaran. Aku tidak tahu kenapa aku penasaran. Apakah tadi kesan pertamaku padanya jelek? Sepertinya iya, ya...
Lalu, memangnya kenapa kalau kesan pertamaku padanya jelek?
Rasa bumbu penyedap rasa langsung memenuhi mulutku. Enak. Tapi tidak sehat.
Yah, mungkin aku jadi seperti ini karena laki-laki itu cukup keren. Ya, mungkin karena itu. Soalnya, laki-laki di kantor kebanyakan sudah lanjut umur, atau... tidak cukup menarik.
Itu saja, sih, sepertinya.
Aku kembali mengidarkan pandangan ke sekeliling. Apartemenku kecil, dan sepi.
Oh, tiba-tiba saja aku jadi rindu dengan okaa-san...
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Begins in My Apartment
Short StoryYoko Nakahara sudah cukup lama tinggal seorang diri di apartemen kecilnya. Tidak seperti apartemen di negara lainnya yang menjulang tinggi dan berkamar banyak, apartemen di Jepang kebanyakan hanya terdiri atas tiga tingkat dan memiliki sekitar dua p...