"I want you to still here, mama Ayla. I need you."(Namakamu) menangis, tak kuasa menahan rasa haru nya.
Tara menerima nya. Mererimanya sebagai mama Ayla.
***
Aldi tengah duduk diruang keluarga sembari memangku El dan Gaby yang sekarang sudah sangat lincah.
Perasaan nya tidak tenang.Ayla tak kunjung turun setelah 30 menit meninggalkan nya di ruang ini.
Tak lama setelah Aldi berpikir demikian, terdengar suara derap langkah. Aldi menoleh dan menatap tak percaya. Tara dan Ayla menuruni tangga dengan tangan bertaut.
"Rahang papa kenapa? Sakit kah? Kenapa gak ditutup dari tadi mulutnya?" Tanya Tara setengah menahan tawa.
Aldi menutup mulutnya, lalu membukanya lagi untuk mengatakan sesuatu "Kalian..."
"Kita kenapa?" (Namakamu) menatap Tara.
"Kok... Kalian?"
"Kenapa sih pa? Orang kita nggak kenapa-napa kan, 'mama ayla'?"
"MAMA AYLA?" Kali ini bukan hanya Aldi yang terkejut, melainkan El dan Gabby yang ada pada pangkuan Aldi ikut terkejut.
"Ah iya. Papa tau nggak, mama (Namakamu) nggak pergi tanpa ninggalin sesuatu. Mama (Namakamu) nitip sesuatu sama mama Ayla." ucap Tara.
"Sesuatu?"
"Hati nya mama (Namakamu) ada du dalam tubuh mama Ayla."
"A...pa?"
"Maaf kalau aku baru ngasih tau hal ini beberapa tahun setelah Alm. (Namakamu) meninggal. Aku hanya nunggu saat yang tepat aja.",
Aldi menggelengkan kepala nya tak percaya. Ternyata firasat nya benar terjadi.
Ia memiliki firasat, ada sesuatu yang ada pada diri (Namakamu) ada juga pada Ayla."Aku nggak percaya ini. Tapi firasatku beneran terbukti. Sesuatu itu memang ada dalam diri kamu." Aldi langsung menghambur memeluk Ayla.
"Tara sayang kalian!" Tara juga langsung mencari celah untuk masuk kedalam pelukan Aldi dan Ayla.
* * *
Hari berganti. Tara berangkat ke sekolaah dengan suasana hati yang riang. entah mengapa, setelah sesi deep talk nya dengan Ayla, Ia merasa seperti melepaskan beban berat.
Tara berjalan dengan amat riang menuju ke ruang tunggu. Ia merasa beban nya sedikit teringankan, karena ia baru saja la menghadapi ujian akhir semester hari terakhir.
Tara merasa moodnya berubah-ubah hari ini. Kadang marah-marah, kadang ceria, kadang suka tertawa sendiri, kadang jadi pemurung. Entahlah, ia sendiri pun tak mengerti.
Bahkan tadi saat Cliff meminjam peruncing nya, ia malah marah-marah tak jelas pada Cliff. Dan kini ia merasa bersalah. Kasihan Cliff, pasti ia mengira bahwa Tara membencinya.
"Tara!" Ayla melambaikan tangannya dari ruang tunggu.
Tara yang melihat itu, langsung berlari menuju Ayla. Bahkan ia hampir menumbur teman nya.
"Mama!"
"Hallo sayang, gimana ujian nya." tangan Ayla bergerak mengusap puncak kepala Tara.
"Success! Tara bisa ngerjain semuanya." jawab Tara riang
"Good girl. Yaudah, karena kamu udah selesai ujian, kita refreshing yuk!"
"Mauuu.." seru Tara.
"Tara maunya kemana?"
KAMU SEDANG MEMBACA
[3] Papa Aldi ✖ AMS
Teen Fiction"Papa sayang sama mama kan? Papa setia kan sama mama? Kenapa sekarang papa malah milih tante itu buat jadi pengganti mama?" -Tara Ananda Putri Siregar "Bukan maksud papa buat nge duain mama kalian, tapi papa mau kalian bisa dapet kasih sayang dari s...