Hai readers.. author back nih berhubung ini ramadhan di chapter ini author gak nimbulin bahasa yang kurang enak dibaca dan tentunya gak akan ada kata-kata kasar berhubung ramadhan loh..
Okay di chapter ini akan ada kejutan tak terduga. Apa ya ? Mau tahu yaudah baca aja, jgn lupa vote + Commentnya ya author tunggu
¤¤¤
Silau matahari berhasil menembus kelopak mataku yang masih tertutup 100% menyilaukan mata yang ada didalamnya membuatku menutup wajahku dengan bantal.
Pintu kamarku diketuk suara ketukan juga terdengar lembut otakku sudah menebak tangan siapa itu.
Aku membuka pintu ternyata gadis kecilku yang mengetuk pintuku "hai mom, daddy nya Isobel tadi menelpon dan menanyakanmu" ucap anak itu saat setelah pintu kubuka, tunggu
daddy nya Isobel itu artinya pria itu yang menelpon, untuk apa dia menelpon kerumahku"Apa yang dia katakan, honey" tanyaku lembut
"Ia mengajak kita untuk makan malam, mom mau kan" aku tak habis pikir apa lagi yang pria itu mau
"Tidak, kita tidak akan makan malam dengannya ok" jawabku tegas ke Isobel, wajah Isobel pun tampak tak terima dengan jawabanku ia meneteskan air matanya. Isobel kau bahkan baru bertemu dia orang yang pernah meninggalkanmu dan tak menganggapmu
"Mom jahat, mom jahat, aku ingin makan malam bersama daddy mom" ia lari kekamarnya sambil terus berteriak seperti itu. Apa pria itu sudah mencuci otak putriku.
Aku tahu ikatan antara ayah dan anak itu erat biarpun Isobel tidak tahu kalau orang yang dia panggil daddy adalah daddy kandungnya tapi aku tak bisa memberitahu Isobel kalau pria itu adalah ayahnya dan aku memang tak ingin memberi tahunya sampai kapanpun, egois ? Tidak aku sama sekali tak egois aku hanya tak ingin Isobelku kecewa nantinya jika mengetahui semua kebenaran yang ada
Aku berjalan pelan menuju kamar putriku dan mengetuknya lembut sembari memanggil namanya
"Isobel sayang bukalah pintunya mom mau bicara" ia masih tak menjawabku aku tahu dia pasti masih marah "sayang keluarlah sebentar ibu ingin bicara apa kau tak tertarik"
Isobel pun akhirnya menyerah dan keluar menemuiku, ku genggam tangannya dan ku tuntun dia mengikutiku turun ke lantai dasar
"Sayang ibu tak ingin kau pergi makan malam dengan daddy barumu itu" ucapku dan Isobel masih cemberut "lihat mom Isobel" ia pun menatapku, dimatanya masih ada air mata tertinggal membuatku sedih melihat putriku seperti ini
"Mom.. aku mau makan malam dengan daddy, mom tidak perlu khawatir daddy orangnya baik mom" ucap putriku saat kuraih wajahnya untuk kulihat
"Hmm.. baiklah kalau kau tetap ingin pergi kita akan pergi bersama" ya satu-satunya cara agar kutahu Isobel aman dari orang itu adalah dengan pergi bersama.
Aku menghubungi Frank untuk ikut bersamaku jika saja ada hal yang tak terduga aku masih bernafas lega disana masih ada sahabat setiaku, Frank.
"Hey.. ada apa kau menelpon" tanyanya dari seberang sana
"Hey.. kau bisa membantuku tidak" tanyaku pada Frank
"Tentu apa itu" tanyanya lagi
"Isobel akan pergi makan malam dengan daddynya" jawabku
"Maksudmu daddynya Isobel, Mr Gilbertson mengajaknya makan malam" ucapnya tak percaya
"Ya seperti itulah"
"Apa Isobel sudah tahu kalau Mr Gilbertson ayah kandungnya"
"Tidak Frank, dia hanya menganggap David sebagai ayah angkat" jawabku
"Jadi putrimu itu akan makan malam dengan daddynya lalu mengapa kau menelponku"
"Itu karena aku ingin mengajakmu juga aku tak bisa yakin 100% kalau David sudah berubah dan menyayangi putrinya kau tahukan dia itu licik" ucapku frustasi karena sejujurnya aku juga tak tahu rencana apalagi yang ia mainkan didepan putrinya sendiri dan didepanku
"Baiklah untukmu aku datang, mungkin aku akan mengambil penerbangan siang jadi aku akan sampai disana sore" aku tak menyangka Frank melakukan itu untukku
"Thank's Frank, kau sahabatku paling baik hanya kau yang satu-satunya orang yang mengertiku" ucapku, sedetik kemudian nada telpon terputus terdengar Frank telah mematikan telponnya
"Marie, Marie" panggilku kepada kepala pelayanku
"Ya nyonya" katanya saat berada dikamarku
"Kemana paman dan bibiku" ya akhir-akhir ini aku tak melihat bibi Melissa dan paman Brandon suaminya jika memang mereka akan pergi lama mereka pasti bilang terlebih dahulu padaku
"Maaf nyonya tapi nyonya Melissa dan tuan Brandon hanya menitipkan sebuah pesan 2 hari yang lalu" pesan ? Pesan apa kenapa aku jadi khawatir. Marie memperlihatkan sebuah surat aku lalu mengambilnya dan membacanya diruang kerjaku
"Maafkan kami sebelumnya anakku Hillary, kami berdua pergi dari rumahmu tanpa izin resmi darimu kami tahu kau pasti akan mencari kami setelah membaca surat ini tapi bibi harap kau tak mencari kami sayang, selalu jaga putrimu dari pria itu sayang bibi tak ingin putrimu diambil olehnya dan bibi harap dia takkan pernah mengganggumu dan putrimu"
- Salam Aunt Melissa
Aku tak mengerti maksud dari surat bibi Melissa padaku yang menyuruhku tak mencarinya dan menyuruhku menjaga dengan baik putriku dari pria itu ? Pria itu siapa apa jangan-jangan David yang sudah membuat mereka pergi secara diam-diam begini, jika iya lihat saja apa yang akan kulakukan untuk hidup orang itu akan kubuat dia menyesali semua perbuatannya.
Bunyi telpon rumah berdering, aku segera turun dan mengangkatnya
"Halo" ucapku
"Halo, oh ternyata yang mengangkatnya adalah gadis cantik Hillary" dia jadi pria ini yang menelpon
"Kau, ada apa kau menelpon" ucapku sinis
"Aku hanya ingin berbicara dengan putriku apa kau keberatan" tanyanya santai
"Dia tak akan pernah jadi putrimu, camkan itu" kataku penuh penekanan
"Dengar nona manis aku adalah ayah biologisnya apa kau lupa" lugasnya, aku memang tahu itu tapi apakah monster sepertinya patut dipanggil ayah oleh putriku
"Aku tahu kau ayah biologisnya tapi aku tak perduli pada itu dan kau tak akan pernah menjadi ayah untuknya karena kau hanya orang yang tak akan pernah ada dihidupnya" ucapku naik satu oktaf kemudian aku menutup telponnya
Malam ini akan kubuat malamnya menjadi malam yang takkan pernah ia lupakan seumur hidupnya lihat saja nanti apa yang akan kulakukan untuknya.
-REVENGE-
Jangan lupa Vote dan Commentnya ya^^ thankyou udh baca ceritaku
KAMU SEDANG MEMBACA
Revenge ✓ (END)|#1 Gilbertson Story
Romance⚠18+ (mengandung kekerasan dan unsur dewasa) Hillary Magdalen adalah seorang gadis remaja biasa yang sama seperti gadis lain, menginginkan ketenangan dan kasih sayang seorang gadis yang memiliki paras cantik dan lembut Namun itu semua berubah sa...