School part.2

23 4 0
                                        

Tok..Tok..Tok..

"Permisi"

"Silahkan masuk"

"Maaf pak,ada apa kami dipanggil kesini?"

"Apa saya membuat onar di sekolah pak?"

"Ah tidak kalian duduk disini" Pak Yusuf mempersilahkan kami duduk

"Aliya, kamu ingat janji bapak tadi?"

Aku bingung menatap Lucas dan dibalas Lucas dengan tatapan bingung juga

"Lucas yang akan mengajarimu bahasa Indonesia yang baik dan benar juga akan mendampingimu mempelajari hal-hal yang ada di sekolah ini" lanjut Pak Yusuf

"Saya Pak?Bagaimana bisa?Maaf pak,Saya tidak tau apa-apa pak" ujar Lucas

"Nak, bapak yakin padamu, kau bisa. Lagipula kau sebangku dengan nya, jadi kau bisa mengajari kosakata dan pelafalan bahasa indonesia, kau juga sama sepertinya dulu, kau ingat. Jangan kecewakan kepercayaan bapak nak" jelas Pak Yusuf

"Baiklah pak kalau begitu saya meyanggupinya" jawab Lucas Tegas. Ya saat tegas seperti ini lah aku merasa menjadi sosok berarti di hidup nya.

"Mulai sekarang, kalian berdua akan bapak awasi. Jika kamu tidak melakukan tugas bisa saja aku.."

"Baik pak kalau begitu" lanjut Lucas memotong pembicaraan Pak Yusuf

Kenapa Lucas?Aneh tapi bikin penasaran.

"Baik saya rasa kalian lapar silahkan keluar"

"Terima kasih banyak pak Yusuf" ujar kami bersamaan. Aku sedari tadi hanya tersenyum karena ada yang kurang aku mengerti

"Sama sama nak" jawab Pak Yusuf

Kami berlalu dari ruangan Kepala Sekolah

"Lu ngomong apa tadi sama Pak Yusuf ga ngerti gua" ya aku selalu tak mengerti bahasa Indonesia aku ngertinya Jakarta aja

"Nih neng bule cantik, gua yang bakal ngajarin elu nemenin elu di sekolah ini" jelas Lucas dengan ekspresi gemasnya padaku

Aku terkikik geli melihatnya seperti itu.

Tiba-Tiba

"Eh anak baru, seenaknya aja lu deketin pacar gue, ngapain sih lo deketin cowo gua?" dia mendorong ku kuat namun baggiku sangat pelan. Nih orang mau dorong apa mau niup, ga ada tenaga

"Kamu juga sayang tadi ngapain megang tangan dia, anak anak jadiin kalian bahan gosip sayang aku gak mau kamu sama dia" rengek anak ini pada Lucas

dih ni anak Gelok bahasa sunda nya Gila kata Mommy. Ga tau malu dah.

"Eh nel lo apaan sih" bantah Lucas

"Kamu lupa kita pacaran" gadis yang bernama Naily itu memelas.

"Eh asal lu tau, moga beruang jadi tikus juga gua ga bakal pacaran sama lu camkan!" tegas Lucas. Dia tidak marah hanya memperingatkan. Kurasa.

Naily menangis sejadi-jadinya.

Dia berlari menuju sebuah tempat yang bisa kutebak itu kearah kantin aku mengikutinya dan menarik paksa tangannya hingga dia berhenti.

"Lo kenapa Cas?ga seharusnya lo kaya gitu sama cewe tadi main lari aja, dia nangis tau" kata itulah yang aku keluarkan. Kenapa aku membela gadis itu. Aelah salting akuu.

Lucas menoleh dan menatapku seolah ada yang mengganjal dihatinya. Dia menarik nafas. "Gua gak suka sama orang yang suka ngaku ngaku gitu, gua sama dia ga pacaran al, gua itu suka.. " lagi lagi Terpotong

"Suka apa Cas?" tanyaku

"Suka sama orang yang punya etikat, ga kaya dia. Lu harus ngejauhin anak itu, tenang gua bakal ngelindungin lu" aku terdiam sejenak masih mencerna. Begitu susahnya beradaptasi bahasa

Lucas POV

Aku bersyukur Pak Yusuf mempercayai ku untuk menemani Aliya disini. Namun nenek nenek lincah itu datang. Kali ini aku tidak bisa tahan emosi aku tak mau rencana pdkt sama Aliya gagal. Aku meluapkan emosi ku dengan berkata sedkit memperingatkan nya.

Aliya mengikutiku setelah aku berlari karena malas berdebat dengan wanita tak tau malu itu yang sedang menangis karena perkataan ku tadi dan Aliya menarik paksa tanganku hingga aku berhenti. Aku bahagia dia bersikap seperti ini padaku. Dia peduli padaku

"Lo kenapa Cas?ga seharusnya lo kaya gitu sama cewe tadi main lari aja, dia nangis tau" aku sontak berpikir

Aku menoleh dan menatapnya ingin aku ungkapkan rasa ini tapi terlalu cepat.lagipula aku tak tau apa perasaan ini benar, aku mengelak "Gua gak suka sama orang yang suka ngaku ngaku gitu, gua sama dia ga pacaran al, gua itu suka.. "

'Suka sama kamu al' batin berkata begitu tapi aku tak bisa membohongi diriku aku takut dia pergi karena perkataan Naily yang mengaku sebagai pacarku dasar tak tau malu gadis itu

"Suka apa Cas?" aku tersadar lagi lagi mengelak

"Suka sama orang yang punya etikat, ga kaya dia. Lu harus ngejauhin anak itu, tenang gua bakal ngelindungin lu" dia terdiam. Kurasa dia tidak mengerti bahasaku.

Aku menatapnya dalam, dapat kurasakan hampa di matanya, tak ada kenangan menyakitkan dari matanya, dia sangat polos. Alvan sangat menjaganya.

Aku mulai menggandengnya, kearah kantin. Aku duduk di meja yang berisi Diana dan Rossi. Ali masih terdiam entah apa yang dia pikirkan.

"Lo gamau makan?"

"Ah yes, one milk and meatball" dia kembali berbahasa inggris, dia memukul bibirnya dan menggerutu karena salah berbahasa. Dia tetap cantik.

Aku meninggalkan mereka bertiga yang asik bergosip, memesan apa yang dia pesan. Entahlah pesanannya aneh. Tapi aku suka. Aku kembali membawa pesanan yang sama 2porsi satu untukku satu untuknya. Dia makan dengan teliti. Dia langsung melihatku dengan jempol mengarah padaku dan mengatakan "Enak bangett" haha bidadariku ini ada ada saja

Ah ya aku tak akan sia siakan moment ini. Kami berbicara bahasa Indonesia, dia selalu salah karena dia terkadang cadel, aku geram jadi aku mencubit pipinya,tak sedikit anak anak melihat kami dengan tatapan tajam, dan kedua gadis disamping Ali ini tak lupa berteriak, tapi aku tak peduli. Aku bahagia.

"Eh broo lu ga ajak ajak gua sih, berduaan mulu, gimana sih lo" sahut Gavin yang langsung berada di depan mejaku. Mengacau saja.

"Bro ini jatah gua, lu sama diana sono" bisikku padanya. Dan menunjuk kearah Rossi dan Diana yang berada di sebelah Aliya

"Mana mau gua lah. Tuh anak repot bro. Cewe banget parah, bisa-bisa kalo mau jalan nungguin die ngeblow rambutnya 5jam kali ah. Gamau gua" protes Gavin. Bener nih anak minta jitak.

"Eh lu tar Cinta baru tau rasa" balasku

"Ihh gamau gua!" protesnya lagi dasar sahabatku ini

"Woi bro bro. Neli ngamuk tuh dikelas" ujar Farhan menghampiri kami ngos ngosan

"Ngapa?ada apa sih tuh nenek nenek lincah, parah gangguin idup gua mulu Gatau apa gua lagi adem ayem makan susah amet" untung saja makanku dan Ali sudah habis. Dasar Neli.

"Lucas, ada apa?" ya dia mulai bisa bahasa Indonesia sedikitttt

"Bencana pikiran" aku menuju kelas untuk melihat bencana apa yang terjadi

Aliya POV

"Woi bro bro. Neli ngamuk tuh" ujar Farhan menghampiri kami ngos ngosan

"Ngapa?ada apa sih tuh nenek nenek lincah, parah gangguin idup gua mulu Gatau apa gua lagi adem ayem mo makan susah amet" gerutu Lucas. Segitunya kah dia tak suka dengan anak perempuan itu.

"Lucas, ada apa?" aku gugup bertanya karena aku baru saja bisa melafalkan dengan baik

"Bencana pikiran" Lucas menuju kelas. Aku, Gavin, Farhan lalu Rossi dan Diana pun mengikutinya dari belakang

------------------------------

What happen aya naon kah?

Lets part selanjutnya

Vote dan coment sangat berarti

Skateboard Or LoveWhere stories live. Discover now