Home 2.45 pm
"Mobil taro di samping sebelah bagasi aja" aku dan Rossi turun dari mobil Diana. Begitu juga Lucas dan Farhan turun dari mobil Gavin. Mereka mengarahkan mobil mereka kearah bagasi.
"Woi bantuin gua" teriak Diana dari arah bagasi.
"Iyaiya bentar" kami berempat bergegas berlari kearah mobil Diana.
Kami berempat dan Gavin yang baru turun dari mobilnya melongo ketika Diana membuka pintu belakang mobilnya ada 2kardus yang penuh dengan camilan dan parahnya. Satu Kardus samyang.
"Woi bantu ikh masa diliatin doang" para cowo cowo membawa kumpulan kardus keruang tamu. Pintu rumah ngga di kunci.
"Assalamualaikum.Mom?Mommy?" panggilku dari ruang tamu.
"Iya sayang, ini temen kamu semua ya?Pantes Rossi bilang gamau dijemput" tanya Mommy dengan senyum cerianya turun dari tangga.
"Iya mom, eh temen temen ini Mommy aku, kenalan dong"
"Farhan tan"
"Gavin tan"
"Diana tan"
Mereka menyalimi Mom satu persatu
Mom sepertinya menyadari sesuatu "Diana Winata?anak Hary Winata?" tanya Mon
"Iya tante"
"Wah kamu cantik, kayak mama kamu"
"Iya tante, cantik bener sampe sepet aku liatnya" cetus Gavin langsung nonyor kepala Diana. Diana mendengus kesal. Namun Gavin tertawa keras.
"Eh udah udah. Oh iya, panggil aja Mom ya jangan Tante anggep aja kayak Mom kalian sendiri ya"
"Sip deh mommy cantik" ujar kami berenam bersamaan.
"Wah anak pinter.Nah kalian boleh main main kesini sering juga ngga papa. Anggap aja rumah sendiri yah sayang ya" mom mengelus rambut ku. Yaa inilah mom selalu memanjakan yang dianggap nya sebagai anaknya. Aku tersenyum senang.
"Ohiya Makasih banyak tante kami jadi ngerepotin" ujar Farhan malu.
"Iya lu ngerepotin Bangad han" kali ini Rossi mencubit pinggang Farhan.
"Aww" Farhan menyeringai kesakitan.
"Aduh kalian ini berantem aja, nanti dong berantem nya. kalian itu ngga ngerepotin kok, Mom malah seneng banget rumah ini udah rame tambah rame deh. Mom sampe lupa, ayo masuk aja ke Friendroom kebetulan mom udah beli kaset film bagus nih. yuk" mom berjalan menuju Friendroom dan diikuti oleh kami. Friendroom itu ruangan khusus untuk teman-teman aku dan Kak Alvan kalau main kerumah.
"Tunggu" Mom terlihat bingung
"Kenapa Mom?" tanyaku
"Kalian bawa 3Kardus ini?isinya apa?bukan boom kan?"
"Hahahah mom bukanlah. Ini camilan nya Diana mom. Padahal dirumah kan banyak camilan. Ah iya mom kami mau makan Samyang. Mom mau ngga?"
"Iya nih Diana kok repot-repot padahal kan disini banyak camilan sayang, Samyang?mie pedes pake banget itu?aah ngga deh nanti lambung mom sakit"
"Gapapa tan diana ngga ngerasa repot kok"
"Yaudah deh kalian taro kardus nya di sebelah sofa disana aja, dan Gavin kardus Samyang bawa ke dapur aja, Diana ikut mom yah masak mie nya"
"Aku ikut Mom" Gavin yang masih dengan Kardus Samyang di tangannya.
"Iyaa nak, ayo. Oh iya Rossi katanya mau ajak Farhan ke Barbershop Dad, ajak gih Farhan nya" Rossi mengangguk mengerti.

YOU ARE READING
Skateboard Or Love
RomanceAku mencintai ketiganya? Apakah aku harus memilih salah satu? Aku tak bisa tuhan. Aku seorang gadis yang di cap 'Cewek Skateboard' oleh satu sekolah, cuma karena aku terus membawa Skateboard kemanapun aku pergi, termasuk sekolah ku di Cambridg...