Car
Omar Lucas Ferdinand Giveno
Selama di mobil aku hanya melihat beberapa tingkah Aliya dan Alvan yang membuatku sedikit cemburu, di sela selq itu aku sempat beberapa kali menatapnya dalam.
Dia sesekali salah tingkah saat aku menatapnya dia sangat cantik saat seperti itu.
Entahlah aku sepertinya jatuh cinta?ah hanya mengaggumi nya.Aku lalu melihatnya turun dari tangga menuju dapur dengan pakaian yang hampir mirip sepertiku shortjeans dan tangtop putih, untung hanya ada aku dan dia dirumah ini, jadi aku bebas menatap ciptaan tuhan yang indah ini. Alvan benar, bidadari dunia memang benar ada
"Kenapa kau memasak?" tanyanya gugup, aku tau dari Alvan adiknya memang belum faseh untuk berbahasa jakarta jadi menggunakan bahasa Indonesia sehari hari dan terkadang kata Mom nya masih tercampur bahasa inggris tapi dia berusaha faseh bahasa Jakarta
"Kamu gamau makan?semua orang ke McD niatnya nungguin kamu tapi kamunya lama turun Dad kira kamu lama karena tidur, sebelum kamu bangun aku inisiatif masakin kamu, karena aku yakin kamu kelaperan dan bakal delivery order McD,mom bilang kamu sering banget gitu makan junk food mulu, aku gamau kamu makan junk food, besok kamu sekolah dan sekolah disini itu jadwalnya padet kamu belum terbiasa dan kalo kamu makan junk food trus yang ada kamu bakal down" jelas ku padanya karena dirumah ini terbiasa masak sendiri dan memilih untuk tidak merepotkan dan aku tau Bidadari Cambridge ku ini pasti tidak ikut jadi aku tidak salah kan bila 'sedikit' perhatian padanya hihihi
"Oh gitu?makasih saran nya?eem kamu masak apa?" tanya nya gugup 'lagi' dia menarik kursi dan duduk dengan tenang
Sungguh dia sangattt manis bila seperti itu"Sup daging dengan tambahan jagung,brokoli dan banyak wortel supaya mata kamu bagus nanti sekolah, ini dia silahkan dimakan, semoga suka entah rasanya gimana hihi" ujarku yang menyodorkan semangkuk sup buatanku dan jus jeruk dingin, aku memang biasa membuat sup kalau habis olahraga menurutku selain sehat dan enak entah menurutnya bagaimana, aku menaruh celemek yang tadi kupakai dan duduk disebelahnya dan menatapnya
"Wah sup kamu enak ucas, aku suka banget, tapiiii masih panasss huu lidahku terbakar panass cas" serunya kepanasan yang menyosor jus jeruk buatanku lidah nya yang melet gak karuan lucu banget
"Ohiya lupa masih panas, maaf yah jadi bikin kamu kepanasan, kamu kenapa ga ditiup dulu tadi?pasti kelaperan, hati hati al mangkanya, untung ga aku panggilin pemadam kebakaran" ujarku yang cekikikan dan mengibaskan tanganku kewajahnya tujuannya supaya gak panas lagi
"Yaalloh sadis bangat dirimu padaku dikira kebakaran beneran kali ah, tapi serius deh masakan dan jus buatan kamu tuh enak lho, kenapa ga jadi chef aja" usulku yang melanjutkan makan
"Engga ah, kan cuma sup sama jus jeruk, aku gamau berlebihan banget, masak itu cuma hobi dan cita cita aku mah bahagiain kamu ups" jawab ku dengan satu napas, abisnya gabisa banget aku mah liat bidadari kek gini depan mata, berduaan pula, masa cuma buat disia siain sebisaku gombalin dikit lah
"Yah kesedak, minum gih, aduhh kamu mah bikin aku khawatir aja sih" seruku, jujur aku mulai khawatir dan menepuk lembut punggungnya perlahan dan entah kenapa aku malah mengusapnya lembut yang membuatnya tersedak menjadi terdiam kaku, aku memajukan kepala ku kearah wajah nya, ingin sekali mencium nya tapi dia belum menjadi milikku dan bila ada orang bisa mati aku dicincang Alvan kakaknya, berhubung sudah terjadi dengan masih mengusap lembut punggungnya, aku kembali mendekat kewajahnya dan meniup wajahnya dia malu aku tau aku langsung lari ngacir keatas
"Lucassssss, jail banget sihh" aku bisa mendengar nada kesal sekaligus malu dari teriakannya itu, aku berlari menuju kamarnya tepatnya kearah balkon aku stop dan melihatnya yang berlari kelari kearahku yang terlebih dahulu stop duluan.
BRUKKK!!!
Yap! Dia terjatuh diatas badan ku, dengan posisi kepala nya berada di dada ku, dia mengangkat wajahnya melihatku, aku mengamati wajahnya, dia cantik, sangat cantik, kurasa wajahnya mirip denganku dengan bagian alis nya,mata nya,pipi nya, bibir nya sama denganku, dengan tidak menyianyiakan kesempatan ini aku melingkarkan tanganku di pinggang mungilnya dan punggung nya, kulihat sekarang pipinya memerah sangat menggemaskan, membuatku spontan tertawa.
Namun, aku melihat skateboard yang berada di bawah ranjangnya dan aku mulai menyentuh benda itu, benda yang kucintai dulu tapi sekarang menurutku itu hanya penyebab kisah pahit yang terjadi padaku, aku menangis, hampir
"Dady ku, dia sangat mencintai skateboard nya, aku juga, tapi aku sekarang telah kehilangannya" aku duduk di ranjang nya entah kenapa aku kembali mengenang kisah pahit itu oh tuhan kenapa?
"Kenapa Lucas?jangan sedih begini,aku tau kehilangan sosok yang kita cintai itu berat, percayalah aku akan selalu bersamamu" ujar nya yang langsung memelukku erat, pelukan ini?hangat. Baru kali ini aku mendapatkan pelukan setelah semua yang pahit itu terjadi padaku
"Makasih Aliya, aku bahagia bisa tinggal disini, rasanya aku kembali menemukan keluarga baru" ujarku menahan sakit amat sangat dihatiku dan mempererat pelukanku padanya, aku tidak kuat berkata kata selain itu aku bahagia sekaligus sedih
"Tenang saja luke, kita sekarang seperti keluarga tak usah canggung, aku bahagia ada kamu disini, menambah keharmonisan keluarga Kevana hehehe, berjanjilah padaku, kamu selalu apapun masalah kamu sama aku? Aku penyimpan rahasia yang handal lho oke?" ucapnya sambil menaik naikan alisnya, manis seperti anak5tahun sedang membuat ayah dan ibunya percaya dan dia beralih menggegam tangan ku, tangannya halus seperti mom i miss you mom
"Oke tenang aja aku bakal cerita semuanya, boleh aku panggil kamu Aya?kalo Ali atau Aliyah itu panjang?panggilan kesayangan gitu?" tanyaku manja sesekali gitu manja sama bidadari
"Oke kamu panggil aku Aya dan aku panggil kamu Ucas oke?" jawabnya dengan senyum manis itu, ingin ku bungkus saja dikamarku bidadari cantik ini
"Iya deh gapapa,aduh aku mau beresin barang aku dulu see you" ujarku yang memeluknya lagi untuk menghilangkan kegalauan dan keluar dari kamarnya menuju kamarku
Bedroom
Skateboard?aku harus bisa menyingkirkan itu darinya, aku tak bisa bila melihatnya bernasib sama sepertiku, aku tak bisa memaafkan diriku sendiri untuk kedua kalinya bila itu terjadi padanya
Perasaan yang gak pernah bisa gua ungkapin
Perasaan dimana lo ninggalin gua pas lagi sayang sayang nyaHalooo Guys
Gimana?
Vote and Comment trus
See you😍😍😍

YOU ARE READING
Skateboard Or Love
RomanceAku mencintai ketiganya? Apakah aku harus memilih salah satu? Aku tak bisa tuhan. Aku seorang gadis yang di cap 'Cewek Skateboard' oleh satu sekolah, cuma karena aku terus membawa Skateboard kemanapun aku pergi, termasuk sekolah ku di Cambridg...