" Bang anterin Rara yahh !!! " bujuk Rara kepada Bang Satrya.
"Ih apaan sih ra, biasanya juga sama Varo. "
" Abanggg, abang tuh gange adeknya banget si, Rara barr--"Tin tin
Tiba tiba terdengar suara kalkson mobil dari luar. Mobil yaris putih dengan sticker doraemon disisi kanan mobil itu,dan sticker nama yang tertera di sisi kiri mobil itu. Iya tau,mobil itu terlalu alay untuk seorang laki-laki most wanted,yang penggemarnya bejibun.
" Tuh,ayang sembeb kamu udah nyamperin." Celetuk Bang Satrya sambil memakan roti tawarnya.
" Haiii Bang Sat haii kutu monyett " Sapa cowok itu yang tengah berdiri di depan pintu rumah Rara, sambil tersenyum memamerkan deretan gigi putihnya.
" Apa lo bilangg!!! sekali lagi lo panggil gue abang trus-disambung nama gue tapi ga lengkap,jangan harap lo bisa kencing beraturan! " Bentakk Bang
Satrya kepada cowok itu . Bang Sat-rya memang tidak suka ada orang yang memanggilnya Abang namun diberi embel- embel Sat. Plisss kalian jangan mikir jadinya apa, ga baik." Aduhh abang,kejam banget si sama dedek yang gantengnya melebihi shawn mendes ini. " Jawab Varo sambil bertingkah layaknya mimi peri yang sedak tersakiti .
Ya,cowok yang sedang di rumah Rara saat ini adalah Varo. Alvaro Fairuz Bonner. Anak dari Tante Irene dan Om Bonner yang lebih unyu dipanggil Om Bon-Bon. Adek dari Alina Bonner Baetrice.
Kalo kalian mengira keluarga Varo adalah keturunan bule. Kalian salah besar. Nama keluarga Varo memang agak sedikit bule. Dulu kata Tante Irene,Oma Varo yang berada di karanganyar yang mencarikan mereka nama. Oma Varo rela membeli segunung buku nama bule,hanya untuk mencari nama bule yang cocok untuk anak dan cucunya. Dia beranggapan kalo anak dan cucunya dikasi nama bule,pasti wajahnya juga akan sedikit bule. Tapi namanya juga Oma-Oma." Ah drama queen receh apaan si ini, lo lagi Ro,gue kan baru marah sama lo, terus kenapa lo kesini hah?! " bentak Rara ke Varo kesal karna ulah Varo yang mengunci Rara dikamar mandi cewek sekolahnya.Emang ga tau diri Varo itu.
" Dih,orang marah kok ngomong-ngomong si Ra. Harusnya orang marah tu diem ga ngomog sedikitpun, lah elu ngomong terus, ga sadar apa suara lu kayak panciii " Ledek Varo yang hanya dibalas Rara dengan singkat,padat,dan emm- tidak jelas.
" Bd!"" Bidadari gue,masih pagi kenapa marah-marah sih, aduhhh lo kan tau Ra sehari gue ga ngerjain lo tu rasanya hidup gue hambar, kalo ibarat masakan kurang garem sama michin. "
Sebentar ngledek,ga ada angin apalagi hujan tiba-tiba sok baik. Dasar!
" Bodo! Gue mau berangkat sama abang gue! Gausah lo deket-deket gue,ntar gue ketularan bisul lo lagi "
Bang Satrya hanya tersenyum mendengarkan pertengkaran kedua bocah ini. Sambil terus memakan roti tawar selai merah miliknya.
" Bang anterin Rara yah,Rara kan masih kesel sama Varo, masa abang tega sih ngebiarin Rara barengan sama kutu badak, " Rara terus berusaha membujuk Satrya agar mau mengantarnya kesekolah. Namun hasilnya tetap nihil, abangnya itu tetap kekeuh tidak mau mengantarkan Rara.
" Rara adik abang yang paling unch....unchhh...unchh..., abang mau nganterin Kezia gebetan baru abang, Rara mau kan jadi adek yang berbakti sama abang, makanya Rara ikut sama Varo aja " Ucap Satrya sambil menoel-noel pipi adiknya itu.
Hmmm!ginideh resiko punya abang. Kalo udah punya gebetan apa pacar baru, lupa sama adeknya. Kalo lagi galau aja, pasti menye-menye minta dipekuk lah, minta ditemenin jalan biar ga keliatan jombls. Basi emang.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Not the Only One
Teen FictionAlvaro Fairuz Bonner. Varo, begitu orang-orang memanggilnya. Varo adalah sahabat dari gadis itu. Gadis manis yang selalu mengucir kuda rambutnya. Gadis yang omongannya suka keceplosan. Gadis yang ramah pada semua orang. Gadis yang menyimpan rasa pa...