Part 5 👽

104 19 12
                                    

( Ini ada sedikit potongan part 4,buat kalian yang lupa part 4,insyaallah,baca ini langsung inget😹)
SELAMAT MELANJUTKAN MEMBACA ♥️

Lah trus si Varo mana?" Tanya Azka menyambung obrolan.
" Biasa tadi dia ngeliat Kesyha ke luar kelas trus-" ucapan Komo terpotong oleh suara cempreng Rara
" Huh apa?! Kesyha ? " jawab Rara terkejut. Bukannya apa-apa, tapi baru saja kemaren Varo membuat Rara baper setengah mati,ehh sekarang udah sama cewek lain. Dasar playboy cap rambo.

Inget Ra dia itu sahabat lu, jadi lu ga berhak nglarang dia buat ndeketin siapa aja.
Iye thor iye

" Tjhieee Lala cembulu tjhiee.." sahut Beby.
" Apaan sih,siapa yang cemburu cobak. Bodo amat si Varo mau ndeketin siapa aja,udah biasa gue mah." Ucap Rara berusaha membela diri.

--------------- BATAS SUCI---------------

" Dih,kalo cemburu tu bilang aja Ra, jangan sok muna, di bibir bilangnya - Ga gue ga cemburu- " Ujar Azka menirukan gaya bicara Rara.
" tapi di hati - Gue senernya emang cemburu - " lanjutnya.

Skak matt

" Azkaku yang imoett, ni ya sekarang gue tanya." Rara mentap mata Azka dengan tajam.
" Tanya apa Raranya Varo-eh... upss sorry." Ucap Azka sok keceplosan. Padahal sih enggak.
" Sekarang gue pakek sepatu apa ? " tanya Rara.

" Lah mata lu soak, dia pakek nanya pakek sepatu apa ? Haha-" Sahut Valdo yang ucapannya terputus karna keganasan sikap Rara.
" Diem lu! Ato mulut lu gue jait! Biar kayak boneka di film oija!"
Rara menggebrak meja kantin. Yang membuat seluruh penghuni kantin menatap ke arah Rara
Valdo diam seketika. Dia bergidik ngeri pada sohibnya yang galaknya macem macan mau lahiran.

" Lu sekarang pakek sepatu ATT yang ada lambang logo sekolah kita." Jawab Azka mantap.
" Na tu tau, gue ga baru pakek sepatu tinggi, jadi ga punya hak buat cemburu. " Tukas Rara mencoba melunak.

Quotes line :
Gue cemburu? Sorry gue ga punya sepatu tinggi. Jadi ga punya hak buat cemburu.

" Aduhh! Udah deh stop! Dd pucing taukk denger Rara yang ngomong pakek otot. " Ucap Beby mencoba meredam suasana.
" Ck! Bego! Anak TK juga tau kalo ngomong itu pakek mulut,bukan pakek otot." Sahut Azka. Sambil menyruput Soto miliknya. Azka memang doyan Soto,apalagi soto buatan mamanya. Behh.... satu panci ukuran gede juga pasti abis sama Azka sendiri.

" Eh rumah gue sepi ni,nanti kerumah gue kuy,kita nonton film." Komo membuka suara. Komo dari tadi hanya diam meratapi sohib-sohibnya cek cok mulut. Dia mana berani ikut cek cok, yang ada malah dia yang kena semprot.

" Ga mau! Dirumah gue aja,kan gue punya-"
" Punya apa hayoo." Potong Varo yang tiba-tiba muncul.
Rara mendengus.
Sikap Rara sangat ketara jika kehadiran Varo membuat moodnya kembali hancur.
Beby yang menyadari perubahan wajah Rara yang sangat drastis langsung menyenggol lengan  Rara.
" Bsttt. Jangan lu tunjukin sikap bete lu. Ntar Varo tau lagi kalo lu suka sama dia." Bisik Beby tepat di telinga Rara. Panas. Hati Rara semakin panas.

" BD." Ucap Rara sambil melangkah pergi. Varo menyerngit bingung.

" Kenapa ? " tanya Varo meminta penjelasan.

" Oh itu si Rara tadi marr argkshisnshoasinnn." Tangan Beby langsung mendekap mulut ember Komo.

Antara mereka memang Komolah yang terpolos. Nggak sengaja nginjek semut aja,Komo minta maaf ke semutnya. Otok Komo memang sedikit gesrek. Bukan. Bukan. Bukan sedikit, tapi memang gesrek. Tapi segesrek-gesreknya otak Komo. Mereka sayang.

I'm Not the Only OneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang