Pergilah!Kejar dia yang menjadi bahagiamu! Aku tak apa! Aku masih mampu untuk berdiri!
🐣🐣🐣
Cahaya matahari berhasil menembus memasuki celah jendela pada kamar yang bernuansa doraemon itu. Membuat Rara gadis manis itu membuka matanya dengan malas.
Hari ini adalah hari libur untuk para pelajar dan para pekerja, karna hari ini tanggal dikalender itu merah, spesial,bukan hijau untuk hari jumat dan hitam untuk hari biasa.
Hari ini adalah hari Valentine. Hari yang dianggap spesial bagi para mereka yang memiliki pasangan. Biasanya mereka akan menghabiskan waktu bersama dan juga bertukar kado Valentine.
Tapi bagi Rara, hari valentine adalah hari yang horor. Bukan. Bukan karna Rara jomblo, melainkan karna akan banyak pasangan yang bermesraan.
Huh! Apakah mereka melakukan itu hanya setahun sekali?
Karna malas untuk beraktivitas diluar ,Rara memutuskan untuk mengisi liburannya dengan menonton tv.
Tok tok tok
Rara mengabaikan suara ketukan pintu itu. Karna hari ini dia tidak mau diganggu sama sekali.
Tok tok tok
Namun suara ketukan pintu itu kembali tersengar. Rara menghela nafas kasar. Siapa yang berani- beraninya mengganggunya. Padahal di pintu sudah terdapat tulisan besar
Sibuk! Tidak bisa diganggu
" Hiii Rara hunny banny sweety bukain pintu buat Aa Varo yang gantengnya melebihi Macharmon ini dong!! "
Rara memutar bola matanya. Ternyata itu Varo. Menyebalkan sekali, memang tak ada bosanya lelaki itu menganggu hari Rara. Rara berjalan malas membukakan pitu kamarnya untuk cecunguk satu itu.
Ceklek
" Ngapain sih Lo kesini! Lo ga liat apa? Nih tulisannya gede banget! " Rara menujuk papan yang bertuliskan peringatan untuk tidak mengganggu quality time nya dengan tv.
" Ih Ara masih pagi juga marah-marah mulu, entar muka lu kriput baru tau rasa." Varo melangkahkan kakinya melewati Rara yang masih memasang muka kesalnya. Varo merebahkan tubuhnya di kasur Rara.
Rara yang melihat Varo dengan seenaknya berbaring di kasurnya langsung mencak-mencak marah.
Rara menarik kaki Varo. " Apaansih Ro! Pergi ga dari kasur gue! Rese banget si Lo! Ganggu me time gue tau gak! "Namun tenaga Rara tak cukup kuat untuk menarik Varo yang memiliki tubuh macam atlit.
" Kok tubuh gue ga gerak sama sekali Ra? Lo narik kaki gue, apa cuma modus biar bisa megang kaki gue? " Varo mengedip-kedipkan matanya kepada Rara. Rara mendengus.
" Jijik tau gak Ro! Bodo ah ! " Rara melangkahkan kakinya pergi dari kamar, namun langkah Rara terhenti karna Varo mencekal tanganya.
" Ra." Ucap Varo lembut. Namun hanya dijawab dengan tatapan datar ala Rara.
" Temenin gue ke taman yuk! "
" Alah dasar! Gue udah duga maksud lo ngomong manis gitu sama gue! Ngapain sih! Gue males liat pasangan- pasangan jaman sekarang! " Jawab Rara.
" Ih Ra, kan lu sama gue, jadi ga dikira jones yang baru berkeliaran ngintipin orang lagi pacaran. Y gak ? " Varo memasang muka melas andalannya. Rara paling sebal kalo Varo sudah memasang muka andalannya itu, mana tega Rara menolak ajakan Varo kalo sudah begini.
" Diam tanda mau. Yaudah gue tungguin dibawah ya Ra, lo ganti baju. Malu gue masak gue jalan sama cewek yang suka pakek baju beruang. hahahahah. "
Ucapan Varo mengadarkan Rara kalo dia masih memaka baju tidur beruangnya. Haduh sangat memalukan!
Rara segera berganti pakaian, Rara memakai baju putih lengan pendek dengan dibalut cardigan abu-abu. Untuk bawahannya Rara memakai celana jeans berwarna hitam.
Setelah serasa cukup, rara menyambar tas selempangnya,dan segera kebawah.
( Maafkan author yang kudet dengan macam2 nama/jenis pakaian :' (( maafya kalo salah sebut jenis pakainnya )
" Heh kunyuk,jadi gak ? "
Varo menoleh kesumber suara. Varo melihat Rara dari bawah keatas dari atas ke bawah. Dengan pakaian yang cukup simple itu membuat Rara semakin manis. Varo meneguk ludahnya, dari mana saja ia baru menyadari bahwa Rara memiliki wajah yang begitu manis.Merasa diperhatikan Rara mendekati Varo. Rara mencubit pipi Varo, " Hm Ro, gue tau gue cantik. " Goda Rara membuat Varo mebuyarkan lamunanya.
" Ye pede amat si mbk." Varo menarik lengan Rara, lalu menghampiri Bang Satrya untuk berpamitan.
Varo memberikan helm untuk Rara. Ia menyalakan mesin motor ninja merahnya yang ia beri nama Rava itu. Sebal karna Rara tak kunjung naik ke motor, Varo melirik Rara melalui spion motonya. Rara kesusahan memangsangkan pangait helmnya.
" Sini!!, dasar bocah gitu aja ga bisa." Ledek Varo sambil memasangkan pengait helm Rara.
Rara menahan nafasnya, dadanya kembali berdegub kencang. Aduh rasa ini selalu muncul disaat yang tidak tepat.
" Nah kan udah." Ucapan Varo membuyarkan lamunan Rara.
" Beliin gue helm yang ininya gampang dong! Biar ga nyusahin! " Celoteh Rara menunjuk pengait helmnya yang memang susah.
" Ngoceh mulu Lo, buruan naik, keburu panas ini."
😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭
Bodo amit lah sama part ini :(
Lagi ga punya ide buat nulis :(
Maaf ya kalo part yang ini jelek, nanti bakal gue usahain di part2 selanjutnya.Happy reading 👌🏻
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Not the Only One
Teen FictionAlvaro Fairuz Bonner. Varo, begitu orang-orang memanggilnya. Varo adalah sahabat dari gadis itu. Gadis manis yang selalu mengucir kuda rambutnya. Gadis yang omongannya suka keceplosan. Gadis yang ramah pada semua orang. Gadis yang menyimpan rasa pa...