28 (LAST)

6.2K 150 83
                                    

"Gimana? Uda baikan sama si Mark? Ciyeee" Kata Lisa sambil mencolek pipi Jennie.

Jennie diam. Ia tidak tau perasaan apa yang sekarang ia rasakan ini.

"Tu lah Jen,keras kepala banget lo kan. Coba dari awal lo dengerin penjasannya dia,pasti hubungan lo bakalan baik-baik aja kan? Ini,belum apa-apa uda marah gitu. Kayak uda jadian aja" Kata Lisa.

Jennie langsung menatap Lisa dan menarik kedua bahunya secara paksa
"Gue juga malu sama diri gue sendiri!!!" Teriak Jennie pas di wajah Lisa.

"Hadeh,kenapa sih teriak-teriak Jen? Ga sopan kamu ya,ini kan bukan rumah kita" Kata Nita yang tiba-tiba membuka pintu kamar Irene sambil membawa 2 gelas susu coklat.

"Mending,daripada mama? Kayak petir gitu suaranya." Kata Jennie ledek.

"Beneran ya? Suara mama tadi gede banget ya? Aduh buat malu" Ucap Nita menepok jidatnya dan langsung di tertawai Jennie dan Lisa.

"Jennie lagi seneng tan,dia uda mau jadian tuh kayaknya sama Mark hehehhehehhehe" Ucap Lisa sambil tertawa miring.
Nita dan Jennie langsung melotot bersamaan.
Jennie mencubit tangan Lisa gemas alhasil Lisa teriak kesakitan.

"Bagus dong,daripada kelamaan jomblo" Kata Nita lalu keluar dengan gaya berjalan ala-ala model.

"Lo ngasal mulu kalo ngomong,Sa. Gue jahit juga mulut lo biar ga asal ceplos lagi" Kata Jennie yang masih mencubit lengan Lisa.

"Sakit tau! Kuy lah katanya mau jalan"

**********

Jen,keluar.. aku mau ngomong nih

Pesan yang di terima Jennie barusan adalah pesan dari Mark. Jennie bersama Irene,Lisa dan keluarga nya sedang makan malam sekarang. Lisa yang peka pun langsung menyenggol bahu Jennie.

"Mark? Yauda sana" Kata Lisa sambil menggerak-gerakkan alisnya.

Jennie hanya mengangguk pelan.
"Ma,tante,om. Aku keluar bentar yah ada sedikit urusan soalnya"

Irene menatap Jennie sekilas dan menatap Lisa. Irene mengerti sekarang,Jennie akan menemui Mark.
Irene sudah tau cerita soal tadi pagi,Lisa yang menceritakannya.

"Mau kemana? Perlu om anterin?" Tawar Rio.

"Ah,gausah kok om. Ga jauh kok cuman di sekitar sini aja,soalnya ada yang nyariin"

Rio mengangguk ngerti

"Jangan lama-lama Jen" Ucap Nita.

Jennie hanya mengangguk cepat dan langsung pergi keluar tanpa mengganti baju. Ia hanya memakai pakaian rumah,ia tidak peduli soal penampilannya sekarang.

Jennie berlari kecil di sekitar komplek dan mencari keberadaan Mark. Tapi nihil,ia tidak melihat sosok Mark sama sekali.

Sial,dia bohongin aku?

Jennie memutuskan untuk pulang daripada harus menunggu Mark. Apalagi udaranya sangat dingin.
Ketika Jennie berbalik ia tanpa sengaja menabrak dada seseorang,ia kenal bau parfum ini,Mark.

"Mark? Kamu abis darimana sih? Di cariin juga" Kata Jennie sedikit memanyunkan bibirnya.

Mark hanya diam,ia membuka Jaket jeans yang ia pakai lalu menaruhnya ke badan Jennie.
Jantung Jennie berdetak sangat kencang. Di tambah lagi,Mark memeluknya sekarang. Wajah Jennie merah padam. Jangan kira ia marah,tapi ia malu.

"Uda anget belum?" Tanya Mark dalam keadaan masih memeluk Jennie.

"Panas malahan. Lagian dari tadi aku ga ngerasa dingin kok" Kata Jennie berbohong.

W H E N ? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang