Ekstra Part.

5.6K 131 37
                                    

Jadi entah kesurupan apa,gue memutuskan untuk membuat extra part wkakaka,kepengen aja gatau kenapa hehe oke silahkan di baca❤

-
-

"MARK!!!" Teriak Jennie sambil menarik baju Mark yang membuatnya terbangun dari tidurnya.

"Ada apa sih sayang? Mau nambah? Belum puas?" Goda Mark,dengan mata yang sangat mengantuk ia masih bisa menggoda Jennie dan membuat pipi istrinya itu merah merona.

Satu tamparan kecil mendarat ke pipi Mark "susu Marson abis,tadi baru nyadar kalau susunya uda ga ada dan sekarang Mars nangis minta susu" Jennie menarik baju Mark.

"Yauda sih sayang,kasih asi aja. Ini udah tengah malam loh masa aku keluar beli susu? Ntar aku di begal gimana?" Mark mengerucutkan bibirnya sambil berbicara dengan nada manja.

"Ga bisa,beli gih,ya? Anak kamu juga" Rengek Jennie.

Mark menghela nafasnya dan bangkit dari tidurnya.
"Iya deh,aku beli. Mini market deket simpang buka 24jam kan?"

"He em" Jennie menganggukkan kepalanya,ia menepok-nepok halus Marson anaknya agar diam.

"Sabar sayang,papa beli nih susunya" Mark mencium kepala Marson sekilas lalu mengambil Jaket dan berjalan keluar.

"Pergi dulu,yang"

Jam sudah menunjukkan pukul 00.30 ,sebagai seorang ayah yang baik Mark pasti tidak akan tega melihat anaknya yang terus merengek meminta susu.
Namun sudah 30 menit sejak Mark pergi dan ia tak kunjung datang,Jennie jadi khawatir.

Jangan jangan kena begal lagi?

Marson memang sudah diam dari tangisnya tetapi bagaimana pun jam segini memang biasanya ia harus meminum susu baru ia akan tidur.

Ponsel Jennie berdering.Jennie tau itu pasti pesan dari Mark karna jam segini tidak akan ada orang yang menghubunginya.

Mark : sayang tolongin aku!! Aku mau di rampok.

Pesan yang di terima Jennie langsung membuat Jennie kalangkabut,jantungnya berdebar sangat kencang karna takut terjadi sesuatu kepada Mark,Jennie berdiri dari tempat duduknya dan langsung pergi keluar kamar tanpa melihat Marson.

Jennie bahkan tak sempat membalas pesan Mark,ia juga tidak tau Mark dimana,yang pastinya Mark berada tidak jauh dari komplek karna mini market juga berada di depan komplek. Jennie dengan sigap menuruni tangga lalu berlari ke arah pintu dan membuka pintunya dengan tangan dan jantung yang masih bergetar. Ia takut,sangat takut.

"Surpriseeeee!!!"

Jennie diam,diam menatap Mark di depannya sekarang dengan keadaan baik-baik saja tanpa terluka sedikitpun.

"Kamu perhatian yah,takut yah" Mark mencuil pipi Jennie dengan senyuman bangganya karna berhasil mengerjai istrinya.

"Ga lucu!" Jennie menutup pintunya kembali,membiarkan Mark yang masih di luar tanpa mengizinkannya masuk. Senyuman bangga Mark memudar,ternyata ia salah sudah mengerjai Jennie.

"Sayang-sayang!! Buka dong dih aku cuman bercanda doang yang" Mark berusaha menekan bel berkali-kali dan memukul-mukul pintu. Tapi sayang,Jennie sudah naik ke atas tanpa memperdulikan suaminya.

Marson kembali menangis,mungkin ia sudah lapar karna susu belum di sajikan untuknya,Jennie menggendong Mars dan mengayun-ayunkan Mars agar ia tidur,namun nihil Mars masih terus menangis.
Ponsel Jennie juga terus berdering,siapa lagi kalau bukan Mark yang meminta masuk? Hmz.

Jennie nenghela nafasnya kasar lalu turun dengan keadaan masih menggendong Mars untuk membukakan Mark pintu,
Mark kelihatan berbinar-binar setelah Jennie membukakannya pintu,Jennie menghadap membelakangi Mark dan berjalan tanpa menoleh ke arah Mark. Wanita kalau sudah ngambek memang seperti itu kan.

W H E N ? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang