Ryan Hunter (Grover Beach Team #2)

This Girl Is Mine (4-4)

Translated by: F N-Hani

Sepanjang siang aku sibuk menyiapkan rumah untuk pesta tahun ini. Aku tidak perlu menunggu tanggapan terhadap sms yang ku kirim pada teman-temanku. Setiap orang tentu punya waktu untuk datang dan bersenang-senang malam ini.

Aku mengeluarkan semua karpet mahal sehingga hanya ubin batu telanjang yang tersisa. Dari lemari di ruang makan dan rak-rak itu, aku menyingkirkan semua yang mudah dirusakkan, dan juga vas mutiara Cina tercinta milik ibu yang berdiri di dekat pintu Perancis yang mengarah ke kebun kami. Ketika Ayah pulang kerja, dia membantuku menggantungkan selimut di sofa kulit dan mengganti meja kopi dengan lemari kecil tua yang akan melakukan pekerjaan dengan baik, sebelum dia dan Ibu memberiku khotbah yang biasa mengenai peraturan pesta Lalu pergi ke rumah Mary Fisher. Pada akhirnya, aula dan ruang depan kami yang tadi tampak seperti ruangan pemburu akhirnya telah berubah, tapi hanya sampai sekelompok tamu pertama tiba. Setiap orang memiliki akses gratis ke minuman dan makanan, jadi sementara mereka membuat diri mereka sibuk di rumah dan menyalakan musik, aku menuju ke lantai atas akhirnya bersiap-siap untuk pesta yang lebih meriah di malam hari.

Kedua kakiku menyelinap ke dalam celana jins biru pudar favoritku dengan sedikit robekan dan menemukan sepatu tenisku di bawah tempat tidurku. Setelah menata rambutku dengan gaya David Beckham, Mohawk, aku mengambil kemeja putih dari lemari, tapi begitu aku memakainya, aku membuka kancingnya lagi dan melemparkannya ke tempat tidurku. Warna putih terlihat bentrok dengan rambutku yang gelap untuk terlihat sangat keren. Mungkin dengan kemeja hitam lebih cocok. Aku menukar bajuku dengan santai dan memutar lengan baju ke siku saat aku melangkah di depan cermin lagi. Ya, jauh lebih baik.

Musik beralih dari Nickleback ke "Stop That Train" - Bob Marley saat aku menutup pintu kamarku dan menuju ke bawah. Ingatan lucu muncul dengan lagu itu. Umur ku sekitar sepuluh tahun ketika Justin telah mencuri cerutu dari kakeknya dan kami mencoba mengisapnya di gazebo di kebun kami. Hasilnya tidak semudah itu. Sebenarnya, setelah meminum minuman keras itu untuk yang kedua kalinya, wajah kami berdua tampak hijau dan kami akhirnya muntah ke mawar mawar ibuku. Ya, kami sangat keren ...

Aku bertanya-tanya apakah Justin adalah orang yang meraba-raba hi-fi, karena lagunya tiba-tiba terputus setelah beberapa ketukan pertama, dan lagu Sean Paul yang berputar berikutnya. "She Doesn't Mind." Aku menyukai yang itu.

Saat aku turun, Claudia Wesley menabrakku. Sambil pelan-pelan melepaskan diri dari minuman di tangannya, aku menahan tubuhnya dengan siku, dan wajahnya bersinar. "Hunter, kau terlambat ke pestamu sendiri? Itu sangat mirip dengan dirimu."

"Kau mengenalku dengan baik. Aku tidak bisa tepat waktu untuk menyelamatkan hidupku."

Aku dan Claudia telah bersama-sama di kelas sepuluh, dan jika pernah ada gadis yang sejalan denganku, tentulah itu Claudia. Satu sisi buruknya-dia bukan Lisa. Tapi dia membuat pendingin anggur yang fantastis, dan gelas di tangannya kemungkinan besar penuh dengan barang-barang itu. Aku mengambil gelas dari tangannya dan mencicipi campuran berry, lalu melengkungkan alis padanya.

"Minumam ini bisa membunuh seekor gajah."

Dia mengangkat bahu sambil menyeringai. "Ya, ini sedikit kuat. Tapi stroberi membuatnya sempurna. "

Rasanya enak, tapi aku tidak berniat untuk mabuk malam ini, jadi aku mengembalikan gelas itu padanya. Rumah itu sudah penuh. Aku harus berjuang melewati semua anak-anak untuk masuk ke dapur dan mengambil bir dari lemari es. Lampu redup dan musiknya maksimal, hanya dibutuhkan pesta yang bagus. Aku membuka tutup korona dan kembali ke lorong, sambil meneguknya.

Di belokan antara aula dan dapur, Tony menabrakku, diseret oleh Chloe yang sangat bersemangat. "Hei, apa kabar?" Tanyaku, geli melihat bagaimana mereka berpegangan tangan seperti anak-anak prasekolah, dan benar-benar menikmati kenyataan bahwa Tony benar-benar menyukai gadis itu.