This Girl Is Mine (5-2)

341 53 4
                                    

Translated by: F N-Hani

Mungkin sudah saatnya mengatakan sesuatu sebagai bentuk pembelaanku, untuk menyelamatkan kehormatanku, tapi yang kulakukan hanyalah meyakinkan Lisa dengan tatapan lembut saat aku menegakkan tubuh dan menorehkan ujung tongkat bilyarku.

"Maaf," suaranya terdengar serak. "Aku akan meninggalkan kalian saja kalau begitu."

Justin tidak membiarkannya lolos. "Uh-eh, tidak, hun! Kau adalah jaminanku untuk mendapatkan buku komik itu. Kau tetap disini."

Lengan Justin di sekeliling Lisa begitu erat membuatku gelisah, meski dia membuat Lisa tersenyum. Dan ya ampun, dia memiliki senyum tercantik di seluruh Grover Beach. Yang menyulut pipit manis di pipinya dan membuat matanya yang cantik berwarna hijau berkerut. Yang membuatku menjilat bibir bawahku, tak menginginkan apa pun selain menciumnya.

Dan karena dia masih hanya menatapku (dan tidak ada orang lain) saat dia tersenyum, aku tidak bisa menahan salah satu sudut bibirku yang dimiringkan. Sepertinya aku berada dalam masalah yang serius. Lisa mengalihkan perhatianku pada sesuatu yang mengerikan. Dia membuat diriku kehilangan akal dan dia juga akan membuat ku kehilangan permainan ini. Lebih penting lagi, dia membuatku kehilangan muka di depan teman-temanku yang paling dekat-namun dia masih berada disini. Sial, aku pastilah sangat jatuh cinta pada gadis ini.

Sambil menarik napas panjang, aku menggelengkan kepala dan membungkuk di atas meja sekali lagi. Semua orang tegang dan diam. Mereka pasti senang melihatku membantai tembakan ini. Aku berdeham, bermain lebih lama, berharap ada keajaiban yang bisa menyingkirkan Lisa dari ruangan detik ini juga. Tapi dia tetap tinggal, dan aku tidak bisa berhenti memandangnya. Sulit saat aku mencoba berkonsentrasi pada bola di depanku, karena tatapanku melayang ke wajahnya berkali-kali.

Ah, persetan dengan semuanya! Aku kalah dalam permainan ini.

Aku menjatuhkan dahiku ke tepi meja dan tertawa. "Ambil uangmu, Justin. Aku menyerah."

Mereka bersorak gembira. Ya, benar, ambil semua itu kawan!

Sambil mengangkat kedua telapak tanganku di meja bilyar, aku menundukkan kepalaku sesaat, menerima senyuman mereka. Tapi saat aku mendongak, Lisa masih ada menangkapku dengan tatapannya, dan aku tahu itu benar-benar berharga.

"Aku sangat menyesal" dia berbisik.

Dan dia lebih baik begitu. Lisa mungkin tidak tahu betapa buruknya dia telah merusak reputasi ku dan bahwa Justin dan kawan-kawan itu tidak akan membiarkan diriku menjalani ini. Tapi aku tidak marah. Bagaimana aku bisa sedangkan Dia adalah pengacau termanis yang pernah berjalan melewati pintuku.

Aku tidak membiarkannya menghilang dari pandanganku tapi menyeringai dan berbisik kembali, "Kau dilarang masuk ruangan ini."

Dia tidak bergerak sedikit pun saat aku perlahan berjalan mengitari meja ke arahnya. Sebenarnya, dia bahkan sedikit menekan dinding, matanya semakin lebar, napasnya sedikit lebih cepat. Sepertinya dia tidak bisa memutuskan apakah dia harus menghindar dariku atau terpesona.

Aku berdiri hanya setengah kaki darinya, dengan menggenggam tongkat bilyar erat di satu tangan. Sedang tangan yang lainnya ku letakkan melawan dinding di sebelah kepalanya sehingga dia tidak bisa melepaskan diri dariku. "Kau baru saja berutang lima puluh dolar padaku."

"Ya, aku tahu. Tapi dia sangat sangat ingin komik itu."

Dia mengedipkan bulu matanya yang panjang padaku. Untuk rasa malu, aku harus mengakui bahwa gerakan sederhana ini benar-benar berhasil mengganggu ketenanganku.

Aku tertawa. "Berkhianat dengan musuh. Seharusnya aku tahu." Lalu aku memanfaatkan kesempatan untuk menyentuhnya sekali lagi malam ini dan meletakkan tanganku di punggungnya yang kecil. "Untuk malam ini, ruangan ini terlarang untukmu." Dengan lembut, aku mendorongnya melalui pintu kembali ke ruang utama dan menikmati setiap detik tanganku terbaring di tubuhnya yang hangat.

Ryan Hunter (Grover Beach Team #2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang