Berlin, Jerman
06.00am"arlaaann...!!
erlaaann...!!""yess mommy, kami disini " arlan dan erlan berteriak menjawab dengan serentak dari taman belakang rumahnya.
dengan langkah cepat lily menghampiri kedua putranya yang sedang asyik bermain dengan mainan helikopter baru mereka yang dibelikan oleh diana kemaren.
"kalian berdua, mommy cari dari tadi, kalian ngapain? kemaren kan kalian bilang mau bantuin mommy beres-beres, ada yang lupa sama janji niih" lily bertanya pada kedua putranya yang hanya menampilkan senyum yang menampakkan deret gigi putih mereka.
"yaahhh mommy, mom masih inget yah" erlan menjawab dengan wajah polosnya yang tampak lesu itu.
"iya nih, lagian kan masih kepagian mom buat beres-beres" timpal arlan yang tak kalah lesunya
ya ampun kedua putranya ini sungguh menggemaskan, dan yah, mereka sedang memasang wajah dengan puppy eyes mereka, sungguh biasanya ini akan membuat ku luluh, tapi tidak sekarang, mereka telah berjanji padaku semalam.
aku mendekati mereka, sambil mensejajari tinggiku dengan tinggi mereka.
"loh kok gitu, kalian kan udah janji kemaren sama mom kan, kalian anak pinterkan, kalian sayang sama mom kan?" aku sengaja memasang wajah sedihku, yang aku yakin mereka sebentar lagi akan mengatakan.."mommy ku sayang yang cantik, maafkan kami, mari kita beres-beres, erlan sayang mommy" ucap erlan yang langsung memeluk leher ku itu.
"ya mommy, maafkan arlan juga, arlan sayang mommy, mommy jangan sedih dong" sekarang arlan juga ikut memelukku penuh sayang.
sungguh berentung aku memiliki dua putra yang sangat menyayangiku ini, aku sangat bersyukur karna kehadiran mereka."oke, let's go!!!! mari kita beres-beres"
ini memang rutinitas ku dan anak-anakku setiap akhir bulan, kami selalu beres-beres rumah, ya kami bertiga hidup dalam satu rumah sederhana berlantai dua, rumah ini memiliki empat kamar, tiga kamar memiliki kamar mandi, dan satunya tidak, dua di lantai atas dan dua di lantai bawah, di lantai atas di depan dua kamar tersebut terdapat 1 sofa panjang dan TV yang di samping kanannya langsung menghadap balkon, terdapat banyak figura yang menampakkan dirinya dan putra-putra nya yang tersusun acak namun terlihat indah, sedangkan di lantai satu terdapat ruang tamu dengan meja tamu dan sofa kecil 2 dan sofa panjang 1, diruang tamu hanya terdapat lukisan yang ku lukis, juga dapur serta fasilitasnya seperti, meja makan, kulkas dan peralatan dapur lainnya, di dekat dapur di sudut kiri terdapat WC yang biasanya di gunakan tamu, dan di depan dapur terdapat pintu kaca besar yang langsung menuju taman belakang yang tidak terlalu luas namun nyaman, terdapat kursi kayu serta meja yang langsung mengarah ke taman bunga lily ku, tempat itu adalah tempat favoritku dan kedua putraku, di depan terdapat bagasi mobil dan sedikit taman, namun aku tidak menanam bunga lily disana, aku hanya menanam bunga tulip dan terdapat pohon cemara yang tidak terlalu tinggi.
-
-
-dan akhirnya selesai juga setelah dua jam beres-beres.
"yeee, akhirnya selesai ya mom, erlan capek mom, mom pasti capek yaa"
"iya, mom pasti capek, arlan ambilkan minum ya mom, mom tunggu sini, kamu juga kan" yang di balas anggukan oleh erlan, arlan bertanya padaku dan juga erlan, oh sungguh putraku ini sangat perhatian.
" ya sayang, makasih ya sayang, mommy sama erlan tunggu di taman yaa"
-
-
-"ini buat mom, ini buat erlan, dan ini buat arlan, selamat menikmati" arlan memberikan apple jus padaku, dan tentu mereka memiliki selera yang berbeda dengan ku, karna mereka lebih memilih orange jus, ntah kenapa, mereka lebih suka itu di bandingkan apple.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lily
عاطفيةwanita cantik, cerdas, berani, dan polos, harus menerima keadaan karna suatu kecalakaan yang menimpanya kehidupannya yang awal sangat indah kini berubah , dan sekarang dia harus hidup sendirian di negri asing ,akibat perbuatan semalam yang mengharus...