Daddy!!!

10K 454 1
                                    

Lily Pov

sesuai dengan kesepakatan kemaren, hari ini aku akan mengizinkan rolan untuk bertemu dengan arlan, dia ayahnya, mana tau arlan akan sembuh jika bertemu dengan rolan.

aku sudah bersiap-siap menuju ke rumah sakit, namun di jemput oleh rolan dan erlan, karna erlan tidak mau lepas dari daddy nya, alhasil dia tidur di rumah rolan semalam.

tiin tiin tiin

ah itu pasti dia.
aku berjalan keluar dan mengunci rumahku.

aku berjalan ke arah mobil rolan, saat membuka pintu mobil belakang rolan malah memintaku duduk di depan dengan erlan di pangkuanku.

"makasih udah mau jemput, dan pagi sayangnya mommy, mmuuaacch"
ucapku pada rolan, memang aku mengizinkannya bertemu kedua putraku, karna merema membutuhkan daddynya, tapi untukku, aku tidak membutuhkannya, jujur, masih ada rasa sakit yang tak bisa ku ungkapkan.

"gapapa kok, lagian kita punya tujuan yang sama" rolan menatapku sambil tersenyum, kemudian aku mengangguk tanda aku mengerti.

"mmuuaacch, pagi juga mommy, kita liat arlan sekarang kan mom, erlan kangen arlan mommy.." putraku ini sudah bersemangat pagi ini, aku menyesal sangat menyesal memperlakukan dia tidak baik kemaren, aku berjanji tidak akan seperti itu lagi, aku janji, erlan dan arlan segalanya bagiku.

karna jarak rumahku kerumah sakit tidak terlalu jauh, kami sudah sampai sekarang, meski dalam perjalanan tadi hanya ada suara erlan yang mendominasi karna kami berdua hanya menanggapi singkat perkataannya.

disepanjang jalan semua orang menatap kagum kami bertiga, ntah kagum karna ketampanan mereka berdua atau karna apalah aku tidak tau tatapan itu untuk siapa, kemudian kami bertiga berjalan menuju lift, lalu ada seorang ntahlah siapa dia tapi sepertinya ia mengenal rolan

"loh pak rolan??
bapak kesini ngapain?? waah putra bapak tampan sekali, tapi bukannya bapak masih sendiri??" aku sudah menebaknya ini pasti bawahan rolan, tapi kenapa dia bisa--- aahhh aku tau wajah mereka, huufftt..

"ohh kamu sekretaris baru yang dikatakan papi, ya saya disini rose karna putra saya sakit, dan ini istri saya, saya hanya tidak mau keluarga saya di ganggu wartawan"
apaa!!!!
dasar, sembarangan sekali dia bicara, dia pikir aku mau jadi istrinya, tapi kalau aku menjawab, dia bisa malu dan kena masalah.

"oohhh... begitu pak,
maaf buk, saya sekretaris baru bapak, nama saya roselin" ucapnya sopan padaku, kemudian kami berjabat tangan.

"oh..
yaa, aku Oxylyana, panggil oxy, dan jangan pakai buk, sepertinya kita seumuran" aku tersenyum tulus padanya, kurasa dia gadis baik dan juga sopan.

"baiklah rose, saya permisi dulu, putra kami sudah menunggu"
rolan pamit pada sekretarisnya tadi dan berjalan menuju lift dengan menggendong erlan.

"baiklah, kita masuk..."

cklik...

aku menatap putraku yang masih terbaring lemah di brangkarnya, aahh arlan sayang...

"sayaang....
kamu masih sakit yaa" ucapku pada arlan yang masih terlelap, kemudian mengecup keningnya singkat, tapi...

"mom... erlan mana?"
aku tersentak kemudian menatap arlan yang sudah sadar dan menanyakan erlan, kemudian aku menunjuk ke arah sofa, disana erlan duduk dipangkuan rolan, tiba-tiba---

"hikksss hikkss...
kak arlan.... hikkss... maaf kan aku, karna aku kakak sakit, aku minta maaf ya kak, kakak gak akan tinggalakan erlan kan hikkss..hikkss"
erlan berhambur ke brangkar arlan yang besar karna rolan menempatkannya di VVIP.

LilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang