Part 8

401 27 10
                                    


WARNING!
KISS-KISS AJA KAYAK BIASA
HEHE

(Baekhyun POV)

Juma't,

02:04 am.

Warna putih polos sangat mendominasi hotel yang kami singgahi, kami yang dimaksud disini adalah aku dan juga Chanyeol. Hotelnya memang minimalis dan tak terlihat mewah tapi nuansa sederhana sangat kental disini, entah design dari daerah mana yang hotel ini ambil, tapi walau begitu tetap saja terlihat sangat nyaman untuk di pandang.

"Selamat malam Tuan-Tuan, ada yang bisa kami bantu?"

Mataku yang tadinya memandang setiap lekuk design hotel ini mulai beralih menatap perempuan berpakaian rapih (tapi sedikit ketat sih) yang berdiri tegak disana, semua orang tau itu adalah seorang reservation. Sedangkan pria jelek di sampingku ini (Chanyeol) dengan cepat langsung menuju ke arah reservation.

"Kami pesan satu kamar." Kata Chanyeol lalu melipat kedua tangan di depan dadanya seakan-akan terlihat angkuh dan sedikit tersenyum, apa si tinggi itu mau menggoda perempuan reservation itu? inilah ciri-ciri orang genit, kalian jangan mencontohnya ya!

" Kata Chanyeol lalu melipat kedua tangan di depan dadanya seakan-akan terlihat angkuh dan sedikit tersenyum, apa si tinggi itu mau menggoda perempuan reservation itu? inilah ciri-ciri orang genit, kalian jangan mencontohnya ya!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tidak, kami pesan dua kamar." Cegahku.

Walau aku sama sekali tidak menatapnya, tatapan kesal dari Chanyeol sangat terpancar padaku dan aku sangat tahu itu. Dia terkadang mempunyai hawa-hawa menyeramkan dan aku mulai terbiasa dengan tatapan-tatapan menusuknya. Lagi pula dia seenaknya memesan satu kamar seperti tadi.

"Disini aku yang bayar, jadi cukup aku saja yang memesan." Nada memerintah sangat dia tekankan, dasar manusia bossy.

"Siapa bilang kau yang bayar? Nanti kirim saja tagihannya padaku," Kataku santai.

"Kau tahu aku sekarang tak bawa apapun, jadi aku pinjam dulu ya." Lanjutku, lalu menatapnya.

"Aku yang bayar, tidak ada penolakan."

"Aku tidak mau."

"Aku bilang tidak ada penolakan Baek."

"Aku bilang aku tidak mau Chanyeol."

"Kenapa sih tidak bisa kau menurut sekali saja?"

"Kenapa sih kau suka sekali mengatur dan seenaknya?"

"Ah... misi Tuan-Tuan..."

Suara ini membuat kami berhenti membalas ucapan satu sama lain. Kami menatap wanita resevation yang tengah menatap takut-takut, Apa kami semenakutkan itu dimatanya?

"Maaf Tuan-tuan, tapi sekarang ini hanya tersisa satu kamar saja." Katanya sopan.

"See?" Chanyeol tersenyum penuh kemenangan kearahku dan aku memutar bola mataku malas padanya.

It's Okay? | chanbaekTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang