Bagian 3

82 20 7
                                    

"Nanti pulang sekolah sendiri aja ya dek, soalnya gue ada kelas siang pulangnya malem" ucap Axel kepada Axela yang turun dari mobil dan segera menuju kelas.

Saat sedang berjalan dengan santai tiba-tiba ada seseorang yang menarik pergelangan tangannya, sontak Axela pun langsung menoleh kearah seseorang itu.

"Ih apaan sih lo lepasin tangan gue gak!" bentak Axela "Ke kelas bareng yukk" ajaknya "Hah emang lo sekolah disini? Gue gak pernah liat tuh" jawab Axela sinis "Eh tunggu bukannya lo cowok yang kemarin nganterin gue pulang ya?" tanya Axela "Iya. Gue Devano Grayson, lo?" tanya cowok itu yang ternyata bernama Devano Grayson "Axela" jawabnya singkat padat dan jelas.

Lalu Axela melanjutkan jalannya yang terhenti dan Gray mengekori Axela. Sepanjang perjalanan menuju kelas banyak sepasang mata yang memperhatikan, memuji, dan berteriak histeris kepada Gray. Wajar saja Devano Grayson memang dianugerahi wajah tampan, dan badan yang proporsional karena dirinya sering berolahraga.

Namun, Gray telah terbiasa dengan tatapan seperti itu, saat dirinya sekolah di Los Angeles pun banyak yang mengaguminya.

Setelah sampai dikelas Gray pun langsung duduk disebelah Axela dan gadis itu pun menggerutkan dahinya seraya bertanya "lo ngapain duduk disini hah?"

"Lah emang kenapa kan bangku ini doang yang kosong" jawabnya datar "Itu sebelah lo bangku kosong" jawab Axela menunjuk bangku kosong di sebelah Gray "Nggak gue gamau duduk sendiri" jawab Gray datar. 

Axela memang duduk sendiri, bangku paling belakanglah yang menjadi tempat favorit gadis berambut coklat gelap itu karena menurutnya bangku belakang lah yang paling cocok untuk dijadikan tempatnya tidur saat guru sedang menerangkan materi dan tidak akan ketahuan. Jika tidak tidur dikelas Axela pasti pergi ke rooftop untuk membolos.

Ya membolos adalah hal yang sering Axela lakukan disekolah. Membolos sudah menjadi kegiatan sehari-harinya jika berada disekolah, tapi meskipun begitu Axela tidak pernah mendapatkan nilai rendah saat ulangan.

"Eh nama panjang lo siapa?" tanya Gray "nama panjang?Axeeeellllaaaaaaaaa" jawabnya "dih maksud gue itu nama lengkap lo siapa?" tanya Gray geram "kepo amat lu" jawabnya datar. Axela mengeluarkan buku tulisnya dan menunjuk namanya untuk diperlihatkan ke Gray dan cowok itu hanya mengangguk paham.

Jam pelajaran pertama pun dimulai dengan pelajaran sejarah. Bu Lina menerangkan materi pelajaran tersebut dengan tenang tanpa ada gangguan sedikitpun. Dan di akhir pelajaran Bu Lina menugaskan para murid untuk mengerjakan tugas kelompok bersama teman sebangku. Setiap kelompok harus mengunjungi minimal satu museum untuk dijadikan video sebagai tugas akhir semester.

"Eh kita mau ke museum mana nih, trus mau hari apa?" tanya Gray pada Axela disaat jam istirahat. "terserah deh." Jawab Axela singkat. "Hm gimana kalo kawasan Kota Tua, disanakan banyak museum tuh." ucap Gray mengutarakan opininya "boleh deh gue setuju."jawab Axela dan Gray langsung pergi meninggalkan kelas.

"Lah nih manusia kemana dah kok istirahat gak balik-balik?" gumam Axela, tapi memang sifatnya yang cuek Axela kembali memperhatikan materi pelajaran sampai akhirnya bel pulang berbunyi.

"Xel cogan disebelah lo tuh kemana kok dari istirahat gak balik ke kelas?" tanya Auryn "lah mana gue tau. Lo kira gue emaknya dia apa." Ucap Axela kepada Auryn.

"Domi kuy lah balik" ajak Axela kepada Domi dan langsung pergi menuju halte depan sekolah. "lah Xel lo liat deh itukan anak baru yang sekelas sama kita ya kan?" tanya Domi heran "Mana Dom?" tanya Axela sambil celingak-celinguk mencari apa yang Domi maksud "Ih itu Xel didalem Happy Cafe yang lagi main laptop" tunjuk Domi kearah happy cafe "lah iya ya, wah dia bolos tuh si kampret. Enak banget nyantai-nyantai disitu." Ucap Axela geram dan menghampiri si Gray.

"Eh kampret enak-enakan lo ya disini. Anak baru aja belagu pake bolos segala." Omel Axela "Eh nama gue itu tuh Gray bukan kampret. Lagian kalo gue bolos kenapa coba? Apa untung dan ruginya buat lo?" jawab Gray datar.

 "Gue rugi lah. Elo enak-enakan nyantai disini sedangkan gue belajar mati-matian tau." Ucap Axela sebal. "heh nyadar diri lo. Lo juga sering bolos pas jam pelajaran kan? Yaudah jadi kita sama. Sama-sama sering bolos." Ucap Gray sambil tertawa hambar kearah Axela "Lha tapi kok lo tau kalo gue itu sering bolos?"ucap Axela heran "lo sebenernya siapa sih?"lanjut Axela "Ya nanti lo juga tau gue ini siapa"jawab Gray datar.

 "Udah deh daripada ribut mending lo berdua jadi partner bolos membolos aja deh ya." Ucap Domi tak tahan karena melihat kelakuan Axela dan Gray "Xel lo balik bareng gue apa nggak?" sambung Domi "yaudah deh yuk. Eh kampret gak balik lo udeh mau maghrib ini bonyok lo nggak nyariin apa?" tanya Axela pada Gray "Nama gue Gray woiiii" ucap Gray "bonyok nyariin gue? Hahaha mustahil mereka nyariin gue. Yang mereka cari itu cuma harta dan kebahagiaan mereka doang. Gue gak pulang kerumah pun mereka masa bodo. Asal gue megang duit aja mereka juga udah tenang." Jawab Gray dengan senyum miring. 

 Axela dan Domi yang mendengarkan penjelasan dari Gray hanya bisa melongo dan saling bertatapan tanda mereka tak mengerti apa yang sebenarnya terjadi dalam hidup Gray.

Jam menunjukan pukul 20.12 WIB dan Axela duduk dibalkon kamarnya sembari membaca novel dan terlintas dipikirannya tentang apa yang Gray bicarakan sewaktu di cafe tadi. Axela berusaha untuk tidak memikirkan ucapan Gray dan memilih fokus untuk membaca novel yang digenggamnya. Hal yang paling tidak disukai Axela ialah jika ada seseorang yang mengganggu ketenangannya saat membaca novel dan hal ini terjadi pada dirinya saat ini ketika handphone nya bergetar menandakan ada pesan masuk. Mau tidak mau Axela harus membuka isi pesan itu, siapa tahu penting.

Devano Grayson : woiii jadikan ke Kota Tua buat ngerjain tugas sejarah?

Dan ternyata anak baru itu yang mengganggu ketenangannya. Tapi tunggu, darimana Gray mendapatkan id line Axela? Sedangkan Axela dan Gray tidak pernah bertukar nama media sosial mereka. Sekilas tertera nama Domi dalam pikirannya. Mungkin saja Gray memintanya lewat Domi.

Axela Naura Cale : ya jadi

Devano Grayson : besok gue jemput dirumah lo ya. Mau jam berapa?

Axela Naura Cale : gak usah emang lo tau rumah gue. Besok lo jemput gue disekolah aja jam 11 ya.

Dan hanya di read oleh Gray    

Axela GrayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang