Suara ketukan pintu kamar Axela berhasil membangunkan gadis itu dari tidurnya, lalu cowok berperawakan tinggi yang Axela kenal itu adalah Axel memasuki kamarnya lalu duduk ditepi tempat tidur Axela membangunkannya dan merusak mimpi indah si gadis.
"Dek ayo olahraga biar sehat. Lo mah males kerjaannya tidur mulu kek kebo," ledek Axel "Eh inikan hari minggu waktunya olahraga ayo bangun dek." Lanjut Axel sambil menarik-narik tangan Axela agar ia bangun "Ih rese amat sih lo ganggu tau," omel Axela dengan nada serak dan kondisi yang masih setengah sadar "Iya iya lo tunggu dibawah gue mau siap-siap dulu bentar." Usir Axela kepada Axel.
Kini kedua kakak beradik itu telah berada ditaman komplek mereka tinggal. Banyak orang yang menghabiskan minggu pagi nya dengan berolahraga seperti Axel dan Axela atau hanya santai-santai duduk didekat kolam ikan.
Setelah mengeluarkan banyak cairan keringat dan merasa lelah mereka berdua memutuskan untuk istirahat sejenak dan pada saat yang bersamaan Axela melihat Gray yang sedang mengayuh sepeda dan headset yang bertengger ditelinga si lelaki dan gadis itu mengabaikan keberadaannya lalu fokus memainkan benda canggih kesayangannya itu dan tanpa sepengetahuan Axela, Gray sudah duduk disebelahnya dan tentunya membuat Axela terlonjak kaget "Suka olahraga pagi juga ya lo?" ucap Gray.
"Hah? ng-ngga juga sih ini karena si Axel aja yang maksa." Ucap Axela jujur sambil menunjuk Axel yang sedang memesan bubur dengan dagunya.
"Oh udah punya cowok lo ternyata." Ucapan yang terlontar dari mulut Gray berhasil membuat Axela yang sedang minum pun tersedak "Eh pelan-pelan dong lo kalo minum." Ucap Gray khawatir "Ehm lagi elo sih ngomong gak kira-kira," ucap Axela menarik napas dan menggelengkan kepalanya.
"Elo orang kesekian yang bilang kalo gue sama Axel pacaran, tapi nyatanya gue adiknya Axel dan Axel abang gue satu-satunya." Jelas Axela "Ya emang sih jarak gue ke Axel itu cuma beda 3 tahun, jadi wajarlah kalo banyak orang yang ngira kalo kita itu pacaran hehehe." Jelas Axela agar tidak terjadi salah paham.
"Lo tinggal disekitar sini?" tanya Gray dan mendapat anggukan dari Axela sebagai jawaban "Dan lo tinggal disekitar sini juga? Tapi kok gue ngga pernah ngeliat lo ya kalo jalan-jalan keliling komplek." Tanya Axela "Emang gue ngga tinggal dikomplek ini. Rumah gue ada di komplek bukit indah." Jawab Gray "Oh gue tau."
"Dek nih bubur lo," ucap Axel memberikan mangkuk bubur kepada Axela dan menatap bingung kearah Gray, Axela yang mengerti tatapan abangnya itu langsung memperkenalkan Gray setelah melahap satu sendok buburnya.
"Bang kenalin ini Gray temen sekolah sekaligus temen sekelas gue." Ucap Axela menepuk pundak Gray dan membuat cowok itu mengalihkan perhatiannya dari handphone dan tersenyum seraya mengulurkan tangannya "Gue Gray." Ucapnya "Axel, salam kenal ya hehehe."
Dan tidak ada lagi percakapan setelah itu, Axel dan Axela sudah pasti sedang menikmati bubur Mang Ojo yang terkenal enak sekomplek itu dan Gray sedang sibuk memainkan benda canggihnya itu.
"Ehm Axela, Axel gue balik duluan ya." Ucap Gray seraya tersenyum disambut anggukan dari kakak beradik itu "hati-hati Gray." Ucap Axela dan Gray pun berlalu menuju sepeda miliknya itu.
"Akhirnya sampe dirumah juga. Gila gue capek banget" Ucap Axela setengah berteriak dan membanting tubuhnya diatas sofa berwarna putih yang berada diruang keluarga "lebay lu ah baru gitu doang udah capek." Ledek Axel yang langsung dihadiahi timpukan bantal dari Axela.
******
Disinilah Axela sekarang dirooftop SMA Permata tempat favoritnya jika ingin melepas penat. Membayangkan kejadian masa lalu yang masih menjadi teka-teki terbesar dalam hidupnya.
Terdengar suara ketukan sepatu dari belakang Axela ketika ia menoleh ternyata Gray berjalan menuju kearahnya.
"Elo ngapain disini, ngga masuk kelas hah?" tanya Axela dengan raut wajah bingung.
"Males." jawab Gray menatap kedepan "Lo sendiri ngapain disini?" sambung Gray menoleh kearah Axela "sama kayak lo males masuk kelas." Jawab Axela.
"Jalan yuk bosen gue disekolah terus" ajak Gray tiba-tiba "hah maksud lo pergi keluar sekolah gitu? Lo ngga takut apa sebagai anak baru terus nan-" ucapan Axela terpotong karena Gray "Sayangnya gue ngga peduli." Ucap Gray.
"Intinya lo mau apa ngga?" tanya Gray sekali lagi "ya udah ayo." Ucap Axela lalu mereka berjalan menuruni tangga dan menuju keparkiran sekolah tempat Gray memarkirkan mobilnya.
"Gray lo mau kemana sih dari tadi ngga nyampe-nyampe," tanya Axela bingung "Jangan-jangan lo mau nyulik gue ya. Ha.... Axel tolong gue Xel." Rengek Axela sambil menepuk-nepuk tangan Gray yang sedari tadi fokus menyetir "Liat aja nanti bawel amat lo." Jawab Gray datar "Eh awas lo ya kalo bawa gue ketempat yang ngga bener. Jangan macem-macem lo sama gue." Omel Axela mengacak rambutnya "udah ngomelnya," jeda Gray "Mending sekarang lo diem, gue jadi ngga konsen nih nyetirnya lo mau kita nabrak pohon." Jawab Gray dan berhasil membuat gadis yang duduk disebelahnya bungkam.
"Good girl." Batin Gray.
Bingung dan terheran-heran itulah yang Axela rasakan setiba ia dan Gray ditempat tujuan. Otak dan batinnya tak henti-hentinya bertanya mengapa Gray membawanya ketempat seperti ini.
Disinilah Axela sekarang diruang tunggu sebuah rumah sakit. Ia sendirian disini karena Gray yang menyuruhnya dan cowok itu sudah menghilang entah kemana.
Katanya ada keluarganya yang butuh perawatan intensif .
Tadinya Axela ingin ikut menjenguk dan ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi tapi Gray sudah menyuruhnya dengan tegas agar tidak mengikutinya.
Sampai disini dulu yaa...
See you in next chapter guys...
Jangan lupa vote&comment nya hehehe
KAMU SEDANG MEMBACA
Axela Gray
Teen Fiction(ON GOING) Axela Naura Cale dan Devano Grayson Ville. Dua orang yang selalu tertawa dan ingin terlihat bahagia didepan semua orang. Namun, kenyataannya itu hanya sandiwara belaka untuk menutupi masalah yang teramat berat untuk mereka masing-masing...