Aktifitas disekolah Sabtu ini hanya mereka yang mengikuti ekskul. Tidak ramai seperti hari Senin hingga Jumat. Axela menunggu kedatangan Gray dikantin sekolah sambil sesekali mengecek benda persegi panjang berwarna putih miliknya itu dan membuka aplikasi Line dan mencari kontak milik Gray.
Axela Naura Cale : Wei gue udah disekolah lagi dikantin. Lo dimana cepet dong.
Devano Grayson : Sabar dikit kek otw nih gue.
Akhirnya yang ditunggu pun datang. Mereka berdua pun berjalan menuju parkiran dan Axela yang langsung masuk kedalam mobil Gray.
"Eh kok lo duduk dibelakang sih?" tanya Gray "Pindah kedepan gak lo. Berasa jadi supir tau gak sih" omel Gray yang tidak setuju karena Axela duduk dikursi belakang "Iya pak supir.....ini saya pindah kedepan ya pak" ledek Axela sambil tertawa dan Gray melajukan mobilnya dengan kencang membelah jalanan kota Jakarta yang sore ini telihat lengang.
Hanya suara radio yang meramaikan suasana mobil Gray saat itu. Gray fokus menyetir agar tidak terjadi kecelakaan dan Axela hanya melamun.
"Woi lo mau jadi patung dimobil gue hah?"ucap Gray mencolek pundak Axela "A...apa udah sampe Gray yuk turun" ucap Axela kaget dan langsung turun dari mobil Gray "Lucu" ucap Gray tanpa sadar dan hal itu terdengar oleh Axela "Kenapa? lo ngomong apa?" tanya gadis itu "Gue nggak ngomong apa-apa." tegas Gray.
Museum pertama yang mereka datangi adalah museum Fatahillah. Mereka mengelilingi gedung tua yang ramai pengunjung itu. Setelah selesai mengunjungi beberapa museum, akhirnya mereka memutuskan untuk istirahat sejenak. Gray masih sibuk dengan kameranya dan melihat hasil foto sewaktu dimuseum sedangkan Axela, saking hausnya gadis itu meneguk minuman dinginnya hingga habis. Melihat hal itu Gray mengarahkan kameranya kewajah Axela dan memfoto wajah lelah gadis itu tanpa sepengetahuan Axela.
"Gray," panggil Axela "Apa?" jawab Gray dan langsung mengalihkan pandangan dari kameranya dan menoleh kesumber suara "Makan yuk laper nih." ucap Axela memegangi perutnya sambil tersenyum kearah Gray dan cowok itu segera bangun dan mengulurkan tangannya untuk membantu Axela berdiri "Lo mau makan dimana?" tanya Gray "Restoran cepat saji aja gue udah laper banget." ucap Axela jujur.
Hening.
Tidak ada percakapan diantara mereka saat direstoran cepat saji ternama yang berasal dari Negeri Paman Sam itu. Mereka sibuk dengan makanannya masing-masing. Mata Gray seolah tertuju pada sebuah keluarga yang sedang bercengkrama tak jauh dari tempat duduknya. Seolah otak Gray memutarkan memori saat dimana keluarganya yang sedang berlibur ke Bali, hanya ada canda tawa yang terjadi pada saat itu. Ya Tuhan, andai saja Gray bisa memutar balikkan waktu ingin rasanya ia melihat keluarganya utuh kembali dan hidup bahagia seperti dulu. Sebelum Davin mengkhianati keluarganya.
"Thank's Gray" ucap Axela dan Gray hanya menganggukan kepalanya dan pergi meninggalkan pekarangan rumah Axela.
Axela menaiki anak tangga menuju kamarnya dilantai 2 dan bergegas untuk membersihkan dirinya. Gadis itu memilih untuk mengenakan celana jeans selutut dan kaos lengan pendek warna hitam bertuliskan Pull & Bear setelah itu ia berniat untuk menelfon sang mama.
"Halo ma, mama kapan balik? "
"Halo sayang kemungkinan bulan depan mama baru balik, soalnya kerjaan mama masih banyak disini."
"kemarin mama bilang bulan ini balik, tapi sekarang malah bilangnya bulan depan, trus bulan depan beneran balik gak ma? Atau mama udah lupa kalo punya keluarga disini."
"Axela kalo kamu nelfon mama hanya untuk ngajak berdebat seperti, lebih baik tidak usah nelfon mama sekalian. Mama disini juga bekerjakan untuk kamu dan abang mu, mama akan usahakan bulan depan mama akan balik dari Jepang nak, mama janji."
"Iya aku pegang janji mama, aku tuh cuma pengen kita kayak dulu lagi. Itu doang mah. Yaudah aku tutup telponnya ya. Bye mah hati-hati disana jaga kesehatan ya, jangan lupa istirahat yang cukup terus pola makannya dijaga. I love u so much mom."
"Tolong ngertiin mama ya nak, salam buat bang Axel ya sayang . I love u to my good girl."
Tut tut tut tut
Axela menghela napasnya panjang melihat jam yang sekarang menunjukan pukul 19.00 dan berjalan menuju dapur. Saat sedang meneguk air putih dari botol kedatangan Axel yang secara tiba-tiba mengagetkannya dan membuat gadis berambut coklat sebahu itu pun tersedak.
"uhuk uhuk yaampun bang kalo masuk rumah tuh ucapin salam kek, ini malah nyelonong gitu bikin kaget tau gak." Omel Axela "hehehe maaf dek" tutur Axel menggaruk kepalanya yang tidak gatal. "lo balik jam berapa tadi dari museum?" tanya Axel "ehm sekitar jam 5 lewat." Jawab Axela yang dibalas anggukan oleh Axel.
Saat Axela akan melangkahkan kakinya menuju kamar, ia hampir saja lupa akan salam dari mamanya untuk abangnya lalu langsung berujar, "oh iya bang, lo dapet salam dari mama tadi gue nelfon dia."
"oke salam balik mah, terus lo ngomong apa lagi? Dia balik bulan ini kan?" ucap Axel, Axela menggelengkan kepalanya seraya berujar "ngga, mama baliknya bulan depan katanya bulan ini kerjaannya masih banyak di Jepang."
"keadaan udah berubah dek ngga kayak dulu, kita harus bisa nerima kenyataan belajar mengikhlaskan." ucap Axel menatap wajah Axela dengan tatapan sendu "kekamar sana dek udah malem istirahat lo capek kan, ada gue disini ngga usah khawatir gue ngga bakal kemana-mana. I promise." Ujar Axel menenangkan adiknya seraya mengacungkan jari telunjuk dan jari tengah tangan kanannya dan Axela menurut lalu berjalan menuju kamarnya meninggalkan abangnya yang masih didapur.
Dalam gelapnya malam disini lah Axela dibalkon kamarnya, membaca novel adalah hal yang paling membuatnya tenang tapi aktivitas membacanya terhenti karena terlintas begitu saja diotak nya tentang Gray anak baru disekolah nya yang menurutnya mempunyai sifat yang misterius.
Terkadang cowok itu terlihat menyebalkan, terkadang baik, lalu berubah menjadi dingin kepada siapapun. Apa yang sebenarnya terjadi kepada cowok itu, lantas mengapa Axela menjadi memikirkan cowok itu. Axela mengacak- ngacak rambutnya frustasi, beban hidupnya saja sudah berat dan membuatnya sangat terpuruk saat ia, abangnya dan mamanya harus rela ditinggalkan sang papa kala itu.
![](https://img.wattpad.com/cover/111060227-288-k771812.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Axela Gray
Teen Fiction(ON GOING) Axela Naura Cale dan Devano Grayson Ville. Dua orang yang selalu tertawa dan ingin terlihat bahagia didepan semua orang. Namun, kenyataannya itu hanya sandiwara belaka untuk menutupi masalah yang teramat berat untuk mereka masing-masing...