"Thank you so much. Army Filipina, mahal kita." Kataku sambil mengakhiri tour konser di Filipina. Sejak aku debut dan memiliki jadwal untuk tour, aku jadi terbiasa mempelajari setiap bahasa dari negara yang aku kunjungi. Salah satunya Filipina. Mahal kita artinya aku cinta kamu. Aku sudah sering melakukan hal ini. Mengapa tidak? Ini sebagai tanda terima kasihku untuk kalian, Army.
"Wah senang rasanya kita sudah sampai di Korea." Kata leader BTS saat kita sedang akan turun dari pesawat.
"Aku juga senang. Akhirnya kita bisa kembali ke Korea setelah melakukan tour wings kita yang sangat padat." Kataku. Wah, bandara hari ini ramai sekali. Tak kusangka Army akan datang hanya untuk menyambut kami setelah tour yang kami lakukan.
"Ah ingin sekali aku mengunjungi Busan, tetapi besok jadwal kita sangatlah padat. Jungkook-ah coba nanti kau hubungi kwajangnim, kapan jadwal kita kosong." Ucap Jimin sambil menyerahkan identitas pasportnya di bagian imigrasi Bandara Incheon.
"Ne. Aku juga ingin mengunjungi Busan untuk sekadar berlibur dengan keluargaku." Kataku sembari mencoba menghubungi GM Big Hit.
Calling
"Yeoboseyo." Salamnya.
"Hyung, besok jadwalku sangat padat. Tak bisakah aku pergi berlibur dengan keluargaku ke Busan? Aku sangat merindukan Busan, Hyung." Ucapku tanpa menjawab salamnya. Pasti kalian menganggapku tidak sopan bukan? Hahaha memang iya, aku masih dalam proses untuk menjadi sopan di depan GM Big Hit yang sudah kuanggap seperti kakakku sendiri.
"Tak bisa. Kau tak bisa pergi berlibur dengan jadwal yang padat seperti ini." Tegasnya. Mengesalkan sekali. Setiap aku atau member lain menginginkan hari libur jadwal kami pasti sangat padat mau itu latihan untuk tour kami, interview, maupun fansign, tetapi saat kami sedang bersemangat bekerja sudah dipastikan jadwal kami akan kosong untuk seminggu ke depannya. Menyebalkan sekali bukan?
"Tapi hyung, member yang lain juga ingin berlibur. Kapan kita dapat waktu berlibur?" Tanyaku dengan nada menuntut. Siapa tau hyungku ini berubah pikiran dan membatalkan beberapa proyek untuk kami pergi berlibur. Siapa tau kan.
"Ah sudahlah. Cepat kembali ke dorm. Istirahat yang cukup. Hyung akan pulang sekarang. Adikku ada di Korea sekarang. Tak sabar aku bertemu dengan adik kecilku itu." Ucap GM Big Hit itu yang mengagetkanku saat dia mengatakan adiknya akan datang ke Korea.
"Adik? Ah adikmu yang sangat mengidolakanku itu ya?" Tanyaku. Wah, setelah sekian lama. Akhirnya anak itu datang juga ke Korea.
"Ne. Dia ke Korea untuk menghadiri pesta pernikahanku bulan depan." Tegasnya.
"Geurae. Hati-hati di jalan, Hyung. Ingat, Hyung. Beri kami waktu berlibur yang panjang!" Teriakku tanpa memberi salam penutup dan juga dengan perasaan senang yang kupendam karena suatu hal. Ah sudahlah kita lupakan saja dulu masalah adik kwajangnim ini. Tetapi, maafkan aku yang tidak memberi salam penutup hyung. Aku sudah sangat terburu-buru karena ini sudah giliranku mengecek identitas di bagian Imigrasi.
Tak terasa akhirnya para member selesai mengecek identitas di imigrasi. Saat kami keluar dari ruangan imigrsi Bandara Incheon. Wah, Army sudah banyak sekali di luar sana. Untungnya pihak Big Hit mendatangkan pegawai keamanannya untuk melindungi kami, para member, dari serangan beberapa Army yang sangat ganas.
"Jungkook Oppa Saranghae, Tae Tae Oppa." Teriak seorang fans.
"Wah daebak dia dinotice V." Kata seorang fans. Hal-hal seperti ini sudah sering terjadi pada kami. Ya, terkadang melakukan fan service di publik tidak salah. Hal ini kami lakukan untuk memberitahu Army rasa syukur kami memiliki mereka dan rasa terima kasih atas apa yang mereka lakukan untuk kami. Jika tidak ada Army, maka BTS tidak akan ada.
"Ya, Jungkook-ah. Kau ingat tidak adik Young Jae kwajangnim? Yang pernah ia perlihatkan fotonya pada kita. Ingat tidak?" Tanya V saat kami berada di mobil menuju dorm.
"Ah si adik manis itu, Park Eun Ra? Ya tadi saat aku menghubungi hyung dia juga mengatakan kalau adiknya itu sudah di Korea. Apa kau melihatnya tadi?" Ucapku. Ah sepertinya hyung tak berbohong padaku akan kedatangan adik manisnya itu.
"Ooo tipe gadis idamannya uri kookie?" Tanya Suga hyung meledekku. Memang benar, dia adalah tipe gadis idamanku bagaimana tidak wajah manisnya itu sangat mirip dengan artis idolaku, IU. Belum lagi dari foto yang diberikan hyung itu, sudah dapat kuperkirakan tinggi adik manis itu 168cm. Benar-benar tipeku. Namun karena dia bukan seorang noona, aku jadi berpikir dua kali untuk mengatakan bahwa dia adalah gadis idamanku. Karena aku sangat benci kalau harus dipanggil oppa olehnya.
"Hyung jangan meledekku terus." Kataku manja.
"Iya tadi tak sengaja aku melihat ke arahnya dengan poseku. Hahaha." Kata V.
"Aaa jadi yang kau notice itu adik kwajangnim kita? Wah kau sampai membuat keributan di bandara tadi hanya karena hal ini. Hahahaha" Kata Jimin.
"Ah kau ini. Sudahlah tar ada yang cemburu." Kata V sambil memukul aku namun tak kuhiraukan ledekannya itu.
Suasana di mobil menuju dorm sangatlah menyenangkan. Kami bersenda gurau, membahas tour kami selanjutnya, dan tak lupa kami juga membahas rencana liburan kami. Tak terasa kami sudah sampai dorm. Tidak perlu ditanyakan apa yang akan kami lakukan setelah sampai dorm.
"Hyung, matikan lampunya aku ingin tidur." Kataku. Tanpa menjawab Namjoon hyung pun mematikan lampunya. Biasanya kami berdua akan menghidupkan lagu dengan speaker bluetooth ku namun karena capek dengan rutinitas seminggu terakhir. Aku dan hyung memutuskan untuk istirahat agar badan kami tetap sehat.
Kring Kring
"Ya bangun cepat, kita harus latihan untuk tour wings di Hong Kong. Ppali!" Teriak Jin. Cepat sekali rasanya malam berganti menjadi pagi.Saat aku membuka mataku, aku merasa ini bukan lagi kamarku. Kamar siapa ini? Ah, benar. Ini kamar manager kami. Aku sering sekali mengalami hal ini.
Saat aku tidur di kamarku dengan Namjoon hyung, sudah pasti di tengah malam aku akan berjalan secara tiba-tiba menuju kamar managerku atau kamar Jimin. Kenapa? Karena kasurku sudah penuh dengan barang-barang yang berserakkan. Sebenarnya aku tidak nyaman dengan barang-barang yang ada di kasurku, tapi apa boleh buat. Aku sangat malas untuk membersihkan kasurku. Bisa dibilang kamarku dengan Namjoon hyung merupakan kamar yang paling berantakkan disini. Hahaha.
"Hyung aku mau ke supermarket sebentar. Kalian latihan saja dulu." Kata Tae pada Namjoon hyung. Sudah biasa Tae akan ke supermarket sebelum kita latihan. Dia pasti membeli makanan untuk dirinya saja. Hahaha, memang anak itu.
Setelah lama berlatih, Tae tak kunjung kembali ke dorm.
"Kemana si Tae itu pergi. Lama sekali. Sudah 15 menit tidak kembali ke dorm." Kata leader kami.
"Kita tunggu saja. Nanti pasti dia datang." Kata Jimin Hyung.
Tiba-tiba kami mendengar suara V, sepertinya dia mengajak seseorang ke dorm. Mungkin itu sodaranya. Tetapi kan tidak ada yang bisa masuk dorm, apalagi memakai kartu Big Hit dengan sembarangan. Ah biarlah paling juga dia pegawai baru yang bekerja di sini.
"Yeorobun. Kenalkan ini Park Eun Ra, temanku. Dia salah satu fans kita, ARMY." Kata V sambil berteriak ke member yang lain.
DEG
.
.
.
.
Maaf kalo masih ada typo, atau rada ngga nyambung. Maklum masih amatiran. Inget Vote kalo kalian suka ceritaku ya....
.
.
.
Tunggu next chapternya ya chingu, SARANGHAE
YOU ARE READING
BLOOD, SWEAT, AND TEAR
FanfictionPark Eun Ra Seorang gadis 18 tahun yang harus pindah ke Indonesia karena masalah keluarga. Seorang gadis yang sangat mengidolakan BTS terutama Jeon Jungkook. Gadis yang punya mimpi untuk bertemu sang Idola. Memang mustahil untuk seorang gadis biasa...