"Yeorobun. Kenalkan ini Park Eun Ra, temanku. Dia salah satu fans kita, ARMY." Kata V sambil berteriak ke member yang lain. Siapa? Park Eun Ra? Eun Ra adik kwajangnim? Benarkah? Tak kusadari aku mematung lama saat member lain memperkenalkan diri mereka.
"Annyeonghaseyo. Jeoneun Park Eun Raimnida. Mannaseo Bangapseumnida yeorobun. Kamsahamnida." Ucapnya sopan dengan aksen Indonesianya.
"Wah, dia gadis yang sangat sopan. Annyeong Eun Ra. Aku Jimin. Kita bisa menjadi teman kan? Sstt jangan tergoda dengan member yang lain ya. Kau adalah teman baikku sekarang. Hahaha" Ucap Jimin Hyung.
"Kelihatannya kau lebih muda daripada kami semua ya? Jadi kamu harus memanggil kami Oppa. Oke?" Ucap Namjoon Hyung.
"Annyeong Eun Ra, aku Jin. Seringlah datang ke sini untuk mendengarkan dad jokes ku ya. Karena member yang lain sudah bosan mendengarkanku." Ucap Jin dengan nada sedih seperti sedih yang dibuat-buat alias merengek manja.
"Ne Jin Oppa. Aku akan sering datang ke sini." Katanya.
"Halo Eun Ra. Aku Jhope. Jadi teman baikku saja ya? Jangan mau jadi teman mereka. Hihihi." Kata Ho Seok Hyung.
"Arraseo, aku hanya bercanda. Jadilah teman kami semua. Sudah, jangan memandangku seperti itu lagi." Ucap Jhope Hyung. Aku masih tetap mematung melihat siapa yng ada didepanku sekarang. Aku masih tak percaya. Dia benar-benar seperti foto yang diberikan Young Jae kwajangnim. Jinjja Yeppeo.
"Hi, Eun Ra. Namaku Suga. Kau tau aku member yang paling malas melakukan sesuatu. Tapi, Senang bertemu denganmu." Kata Suga hyung yang memecah tawa member yang lain.
"Ya! Jungkook. Kenapa kau malah diam. Perkenalkan dirimu. Ini teman baru kita. Sini kau devil maknae." Teriak Jimin hyung. Ah dia seperti gugup. Aku baru ingat, kalau dia sangat mengidolakanku. Aigoo. Jeongmal gwiyeoweo.
"Annyeong, Eun Ra-ya. Aku Jeon Jungkook. Dilihat dari wajahmu kamu memang terlihat lebih muda daripada aku. Berapa umurmu?" Tanyaku sedikit canggung namun masih bisa kusembunyikan rasa canggungku itu.
"Umurku 18 tahun." Jawabnya.
"Kau tahu, aku paling tak suka jika dipanggil Oppa oleh fans padahal mereka sebenarnya adalah noona? Namun karena umurmu lebih muda daripada aku. Kau boleh memanggilku Oppa," Kataku secara tidak sadar. Apa-apaan ini. Mulutku kenapa tak bisa di kontrol. Mendengar apa yang kuucapkan tadi, member yang lain langsung menertawakanku diam-diam.
"Naeil boja." Kataku serius. Aish jinjja padahal aku ingin terlihat keren di depannya, kenapa aku jadi sangat bodoh mengatur perasaanku ini. Pasti aku akan diejek oleh member yang lain. Ah benar-benar bodoh.
"Ya. Uri dongsaeng sudah hebat merayu perempuan." Kata Jimin Hyung meledekku.
"Wae? Apa aku tak boleh berteman dengannya?" Tanyaku untuk mencairkan suasana.
"Sudahlah. Mari kita lanjut latihan." Kata Namjoon Hyung.
"Oppa, aku mau balik pulang ke rumah takut Young Jae Oppa bingung mencariku. Tapi Oppa apakah kalian mau berfoto agar aku bisa upload di Instagram? Jika tidak, juga tak apa-apa." Katanya. Ah lucu sekali gadis ini, benar-benar rasanya aku ingin memacarinya walaupun dia bukan seorang noona.
"Sini bawa hpmu, Eun Ra. Aku dan Jimin akan foto pakai hpmu. Hahahaha." Kataku sambil meminta handphonenya. Setelah mengambil beberapa gambar. Dia pun menundukan kepalanya menunjukkan hormatnya kepada kami.
"Yasudah, Oppa. Aku balik dulu ya. Terima kasih telah menjadi temanku."Katanya sambil melambaikan tangan dan meninggalkan ruangan latihan.
Setelah Eun Ra pergi, kami melanjutkan latihan kami. Aku tak habis pikir dengan hal yang kulakukan hari ini. Benar-benar memalukan. Padahal baginya, kami kan baru saja bertemu. Apa yang akan dipikirkannya setelah seorang pria yang baru saja berteman dengannya langsung mengajaknya pergi begitu saja. Ah sudahlah aku akan fokus dengan latihanku dulu. Setelah 5 jam berlatih, kami pun berkumpul bersama untuk melepas penat kami dengan kesibukan tour wings yang kami lakukan.
YOU ARE READING
BLOOD, SWEAT, AND TEAR
FanfictionPark Eun Ra Seorang gadis 18 tahun yang harus pindah ke Indonesia karena masalah keluarga. Seorang gadis yang sangat mengidolakan BTS terutama Jeon Jungkook. Gadis yang punya mimpi untuk bertemu sang Idola. Memang mustahil untuk seorang gadis biasa...