Seseorang mengetuk ngetuk pintu rumah Chanyeol, eh bukan mengetuk tapi menggedor gedor pintu. Chanyeol yang sedang tertidur terbangun kan oleh suara gedoran pintu yang keras. Ia dengan malas pergi ke sana dan membuka pintu. Chanyeol terkejut melihat Eunji yang sedang di bopong oleh Bomi. Eunji tampak bertingkah aneh dengan tersenyum senyum sendiri seperti orang gila.
"Maaf mengganggu , istri anda kebanyakan minum!" ucap Bomi menjelaskan.
"Baiklah kamu pulang saja , biar saya yang mengurus istri saya!" ucap Chanyeol seramah mungkin. Eunji beralih di bopong oleh Chanyeol.
"Sumimasen, Itekimasu" Bomi pun pergi dari sana. Chanyeol menutup pintu dan menghela nafas. Ia harus menerima cobaan ini.
Tiba tiba saja Eunji mendorong nya sampai terjatuh. Bahkan ketika mabuk pun tenaganya kuat. Chanyeol mengaduh kesakitan.Eunji dengan tidak jelas tertawa tawa sendiri sambil menepuk nepuk tangannya seperti orang gila.
"Bwahahaha dasar pria gila!" ucap Eunji di tengah tengah tawanya.
"Sebenarnya siapa yang gila sekarang?" batin Chanyeol. Chanyeol kembali berdiri dengan tegap. Memperlihatkan kekuatan nya. Chanyeol heran, Eunji belum cukup umur untuk minum minuman keras. Eunji berjalan mendekati Chanyeol dengan sempoyongan.
"Aku tidak bisa berjalan lurus" ucap Eunji. Ia berjalan sempoyongan lalu berhenti.
Eunji duduk di lantai. Ia menggerak gerakan kakinya seperti anak kecil. Kalau kata bahasa jepang nya mah kokosehan. Eunji melebarkan dua tangannya, seperti minta di peluk. Chanyeol hanya mengernyitkan dahinya bingung. Apa yang sedang istrinya lakukan sekarang. Eunji mengerucut kan bibirnya.
"Gendong aku suamiku yang tampan!" mohon Eunji sambil menunjukkan puppy eyes nya. Chanyeol hanya memandang Eunji dengan jijik. Bahkan ia lebih gila saat mabuk seperti ini dan apa tadi katanya? Tampan? Ya Tuhan Chanyeol baru di sebut tampan oleh perempuan gila ini. Chanyeol akui ia memang sudah tampan sejak lahir. Entah kenapa hatinya menjadi sangat senang ketika mendengarnya.
Chanyeol berjongkok dan menggendong Eunji ala bridal style. Romantis bukan? Eunji bahkan mengalun kan tangannya di leher Chanyeol. Walaupun dalam keadaan tidak sadar Chanyeol merasa senang, istrinya bersikap manja seperti ini bukannya menyebalkan.
"Ahhh aku jadi ingin di gendong terus!" ucap Eunji.
Chanyeol menggendong Eunji menaiki tangga. Tubuh Eunji itu tidak enteng , Chanyeol hanya menggigit bibirnya. Bagaimanapun ia harus kuat , tidak boleh jatuh. Eunji hanya tersenyum senyum sendiri sambil menyanyikan lagu Motto - Aiko.
"Motto motto motto motto ne motto soba ni itakata'n da..." Eunji menyanyi dengan suara yang tidak bagus , membuat telinga Chanyeol sakit. Gendang telinganya seperti ada suara suara rebana. Chanyeol menahan cobaan ini, kakinya terus naik walaupun dia sebenarnya sudah tak kuat menghadapi gadis gila ini.
Sesampainya di kamar, Chanyeol menidurkan Eunji di kasur. Rasanya tangannya mau patah dan telinganya sakit. Eunji menyelimuti dirinya sendiri. Ia menarik tangan Chanyeol, membuat Chanyeol jatuh ke kasur yang empuk. Menindih perut Eunji, Chanyeol dengan segera bangkit dan berbaring di kasur.
Eunji langsung tertidur dengan pulas. Begitupun Chanyeol yang menyusul Eunji ke dalam mimpi.
=====
Hari ini Weekend. Chanyeol masih terlelap dalam mimpi indahnya. Eunji diam memperhatikan Chanyeol di ambang pintu sambil tersenyum. Entah apa yang gadis itu pikirkan sekarang. Eunji berjalan pergi dari kamar .
Eunji mengambil gelas yang diisi air putih. Ia tersenyum dengan jahil. Penyakit jahil nya kembali kambuh. Eunji berjalan ke kamar. Ia mendekati Chanyeol dan mencipratkan air ke wajah Chanyeol. Merasa hibernasi nya diusik , Chanyeol menutupi wajahnya dengan selimut. Tak tahan lagi, Eunji menyiram nya dengan air. Refleks Chanyeol bangun dan menatap Eunji tajam.
"Bangun lah Ahjussi pemalas!"
Eunji pun pergi meninggalkan Chanyeol yang akan meledak.
"Yaaaakkk , dasar gadis gila. Mengapa kau membangunkan hibernasi panjangku!!!!" dengan amarah yang memuncak Chanyeol berteriak pada Eunji yang sudah menghilang dari pandangan nya.
Eunji hanya tersenyum senyum tidak jelas. Ia membayangkan ekspresi Chanyeol yang sedang marah . Pasti terlihat lucu pikirnya. Tiba tiba saja bel berbunyi, mengganggu khayalan Eunji. Eunji berjalan dan membuka pintu. Matanya melihat seorang gadis bersurai merah tersenyum padanya. Baru kali ini ia melihat gadis itu.
"Anyeong naneun Park Jiho imnida. Unbiological Yeodongsaeng nya Chanyeol oppa!" ucap gadis itu sambil menunjukkan senyum manisnya.
Eunji tak habis pikir, adik Chanyeol begitu imut sementara Chanyeol? biasa saja. Eunji tersenyum menunjukkan eye smile nya.
"Masuklah!"
Gadis itu masuk ke rumah. Ia duduk di sofa. Chanyeol menghentikan langkahnya, ia meneguk salivanya pahit. Gadis yang selama ini ia hindari datang berkunjung. Dunianya akan menjadi kelam. Tidak ada ketenangan yang bisa ia dapatkan, selama gadis itu ada di sini. Eunji datang membawa nampan. Ia melihat wajah Chanyeol yang terlihat tegang. Sebuah ide jahil mucul kembali.
"Eh ada Chanyeol oppa!" ucap Eunji dengan nada bicara yang dibuat buat.
Mati! Chanyeol akan mati sekarang. Tolong panggil kan ambulance. Chanyeol hendak berbalik namun suara gadis itu menahan nya.
"Chanyeol oppa ... aku kangen...!!!" adik Chanyeol berlari dan menghambur ke pelukan Chanyeol.
Chanyeol menatap Eunji dengan tatapan pembunuh. Eunji mengayunkan tangannya di lehernya, sambil memeletkan lidah. Yang berarti 'mati kau'. Chanyeol bergidik ngeri. Ia membalas pelukan Jiho.
Jiho menangis di pelukan Chanyeol. Selama satu minggu ia liburan di paris. Liburan tanpa oppa, membuat nya rindu. Ia bahkan tidak hadir di pernikahan Chanyeol. 'Adik yang menyedihkan' pikirnya. Sungguh ia merindukan oppa nya. Walaupun oppa nya itu tidak menginginkan nya datang berkunjung. Jiho tetap akan berkunjung. Jiho melepas pelukan nya dan menghapus air matanya.
Chanyeol yang baru menyadari Jiho menangis. Hatinya luluh ia menghapus air mata Jiho yang kembali mengalir.
"Jangan menangis Jiho ya!" ucap Chanyeol lembut.
Eunji menyaksikan semuanya. Perlahan air matanya turun. Ia juga merindukan adik nya. Yang sedang ada di rumah sakit jepang. Eunji menghapus air matanya dan tersenyum.
"Chanyeol oppa , kajja dengarkan curahan hatiku!" ucap Jiho semangat sambil menarik tangan Chanyeol.
Chanyeol kembali membuang rasa rindu pada adiknya. Telinganya masih sakit , pasti sekarang akan tambah sakit. Karena mendengar kan curhatan adiknya tentang Mingyu si item. Chanyeol pasrah saja , dengan apa yang akan menimpanya.
Gadis gila bertambah satu.
==++++
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Season [END]
FanfictionKenapa aku harus menikah dengan namja yang tidak aku cintai? - Jung Eunji Mengapa aku harus menikah dengan yeoja menyebalkan? - Park Chanyeol Warning ⚠⚠ bahasa campuran indonesia: banyak korea : sedikit jepang : sedikit