PART 2

54 3 0
                                    

Hyenna POV

Setelah ku pastikan namja itu memakan sarapannya, aku bergegas menuju kelasku yang berada dilantai dua. Ketika sampai didepan kelas kudengar ada yang meneriaki aku dengan suara cemprengnya. Mau tidak mau aku menghentikan langkahku da berbalik ke arah orang itu.

"Hyenna!!! Tunggu aku!!!" ucap yeoja yang tengah berlari ke arahku.

"Hei kenapa kau sudah segila ini, Eun Bi? Padahal kita sudah sampai di depan kelas. Mengapa aku harus menunggumu?" Sahutku sambil bersamaan menutup kedua daun telingaku
.
"Aku hanya memastikan bahwa telingamu tidak tuli karena daritadi aku memanggilmu namun kau mengacuhkanku" balas Eun Bi sebal.

"Mwo? Memanggilku? Eonjae?" mataku terbelalak dengan pernyataan yang baru saja ia lontarkan.

"Ne. Aku melihatmu sedang berjalan dengan keadaan tersenyum seperti orang gila. Lalu aku mencoba menyusulmu saat masih dilantai bawah. Aku memanggilmu dan kau tidak meresponku. Makanya aku meneriakimu saja agar kau dengar" kata Eun Bi sambil terkekeh geli.

"Ah, mian. Aku tidak tahu kalau memanggilku"

"Gwaenchana-yo, Hyenna. Aku tau kau habis menemuinya lagi dan itu adalah alasan mengapa kau tidak mendengarku. Benarkan?" tanya nya.

Aku hanya tertawa yang membuat Eun Bi menemukan jawaban -ya aku melakukannya lagi- dan kami pun tertawa bersama. Dia adalah yeoja yang dari SMP menjadi sahabat karibku dan sampai sekarang aku dan Eun Bi selalu bersama.  Dia juga tahu bahwa aku menyukai namja yang paling pintar di sekolah itu.
***
Author POV

Tett... Tett... Tett
Bel pulang sekolah pun berbunyi, yeoja itu - Go Hye Na - langsung belari kehalaman belakang sekolah. Untuk apalagi jika bukan untuk mengambil kotak bekal yang tadi pagi ia berikan pada namja yang disukainya. Ya. Benar. Namja itu selalu meninggalkan kotak bekal itu ditempat yang sama ketika Hyenna memberikannya. Dan ketika Hyenna membukanya untuk kesekian kali ia tidak menemukan sisa dari makanan tadi. Bersih. Sepertinya namja itu selalu mencucinya sebelum menaruhnya kembali.

Benda kotak berwarna pink itu dipegangnya erat-erat, dipandangnya lama benda itu lalu matanya berbinar-binar.

" Suatu saat, kau akan bersikap baik padaku tuan Cho " gumamnya.

Hyenna POV

Aku berjalan santai ke arah parkiran dan memandangi semua kendaraan yang berada disana. Kendaraan roda empat mendominasi diarea parkiran dan hanya aku yang memakai sepeda. Yah. Itu tidaklah mengherankan karena SMA ini adalah salah satu sekolah favorit di Seoul. Aku tidak peduli akan hal itu, aku mengambil sepedaku dan mengayuhnya menuju rumah.

Namun ketika aku keluar gerbang, sebuah mobil yang ku kenali melewatiku. Biasanya aku selalu berteriak "Hati-hati dijalan" pada seseorang yang mengendarai mobil itu, Tetapi hal lain terjadi. Teriakanku tertahan dan mulutku hampir tak tertutup saat melihat seorang yeoja berada di kursi samping kemudi.

Mwo? Yeoja?

Hatiku terasa sesak melihatnya. Bukan melihat Kyuhyun tentunya tapi yeoja itu. Bagaimana dia bisa berada di mobil namja-ku? Aihh. Pabbo-ya. Dia bukan namjamu, Go Hyenna. Menerimamu saja tidak. Aku merutuki diriku sendiri sambil terus ku tatap mobil yang terus menjauh dari tempatku menghentikan sepeda. Tanpa pikir panjang, entah kenapa aku mulai mengayuh sepedaku dengan cepat menyusul mobil didepanku. Aku terus mengayuh walaupun mobil itu melaju sangat jauh dari sekolah dan akhirnya berhenti disebuah restoran mewah.

"Itu kan...."

Satu orang namja dan jelas satu orang yeoja keluar dari mobil itu dan masuk ke restoran. Aku mengikuti mereka masuk dan memilih bangku yang membelakangi mereka.
Kudengar mereka berbincang santai sambil sesekali bergurau dan tertawa bersama. Hingga akhirnya yeoja itu menampilkan raut wajah serius yang membuatku juga sedikit tegang.

"Kyuhyun-ah" panggilnya lembut.

"Ne, Hayi? Jawab namja itu masih sambil memakan makanan yang dipesannya 10 menit yang lalu.

Hayi menundukkan kepalanya dan meremas ujung roknya. Seperti sedang mengumpulkan keberanian untuk mengucapkan sesuatu. Namja itu terus saja memandanginya dengan tatapan tak mengerti. Namun beberapa saat kemudian Hayi mendongakkan kepalanya dan menatap Kyuhyun intens dan tangan kanannya mulai menggenggam tangan Kyuhyun yang masih terdapat sumpit disela jarinya.

"Aku menyukaimu, maukah kau menjadi pacarku?" jelas yeoja itu.

Aku tertegun mendengar pernyataan yang dilemparkan yeoja yang baru ku ketahui namanya itu. Rasanya sakit sekali, dadaku mendadak sesak, wajahku memerah, majalah yang sedari tadi kugenggam justru makin kugenggam untuk menahan amarahku.
Bagaimana aku tidak merasa marah jika ada yeoja lain yang menyatakan perasaannya pada orang yang daridulu aku kejar.

"Hah, apaapaan sih yeoja itu" gumamku lirih.

Yang kulihat, Kyuhyun disana hanya terdiam dan menghentikan aktivitas makannya. Dia menatap tajam ke arah yeoja itu dan yeoja itu juga menatap namjaku dengan tatapan -terima aku Cho Kyuhyun-. Tidak. Aku tidak bisa melihat semua ini, ini bisa membuatku sulit bernafas. Yeoja itu sangat cantik. Bisa dibilang ia adalah yeoja yang sempurna. Ah. Iya. Aku baru mengingatnya, yeoja itu adalah Lee Hayi. Gadis tercantik dan terpopuler disekolahku. Mana mungkin Kyuhyun menolak gadis secantik dia. Hah. Aku benar-benar frustasi disini. Sepertinya aku harus pergi.

Kyuhyun POV

Saat aku ingin segera pulang, tiba-tiba Hayi memanggilku dan tentu saja aku menghentikan langkahku dan berbalik padanya. Dia adalah teman satu kelasku.

"Kyu, maukah kau mengajari materi fisika yang dijelaskan tadi? Aku sulit mencerna penjelasan yang diberikan oleh guru" tanyanya dengan nada manja.

"Kenapa harus aku?" jawabku dingin.

"Karna kau murid paling pintar disini, jadi kau harus mengajariku"

"Baiklah. Kita akan belajar dimana?"

"Aku lapar, belum makan siang. Bagaimana jika kita belajar di restoran saja sambil makan siang?" Tanya Hayi dengan semangat.

"Ya. Terserah kau saja"sahutkusambil memasuki mobil.
***
Namun, setibanya di restoran ini kudapati dia hanya mengajakku berbicara hal yang tidak penting. Dia mencoba mengajakku bercanda dan aku harus terpaksa tertawa mendengarnya. Akhirnya pesanan kamipun datang, ini penyelamatku. Aku melahap makanan itu segera agar dia tidak terus mengajakku berbicara omong kosong. Namun ada keadaan yang tidak kuduga olehku dimana yeoja itu mala membuatku tidak betah berada lama-lama disana.

"Kyuhyun-ah?" panggilnya.

"Aku menyukaimu, maukah kau memjadi pacarku?"

Seketika aku langsung meletakkan dua batang sumpit yang daritadi kugenggam, dan beralih menatapnya tak percaya. Apa yang yeoja ini sedang lakukan? Bodoh. Umpatku dalam hati. Apa dia tidak tahu hanya ada satu yeoja yang ada dihatiku sekarang dan yeoja ini malah mempermalukan dirinya sendiri. Ah, iya dia tidak tahu dan sebenarnya semua orang juga tidak tahu untuk siapa hatiku sekarang.

"Maaf, Lee Hayi. Aku hanya menganggapmu sebagai seorang teman. Lagipula kita tidak pernah dekat dan aku tidak mempunyai perasaan apapun terhadapmu. Lebih baik kita berteman saja itu sudah cukup" Jawabku setelah kami berdua lama terdiam.

Dia hanya menundukkan kepalanya, dan aku benar-benar tidak tahan lagi ditempat ini apalagi bersama seorang yeoja. Aku meninggalkannya pergi dan menuju mobilku.

"Sepertinya aku butuh tidur" ucapku lalu menuju rumah.

-TBC-

My World Is You, Mr. ChoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang