Part 2

392 34 36
                                    

Part

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Part. 2

Henry hampir membuat dirinya tertembak karena memukul-mukul penjara di tengah malam, dengan Kyuhyun yang setengah sadar. Kyuhyun menarik dan membidik pistolnya sebelum menyadari dimana dia berada, dan dengan siapa dia berhadapan.

"Sial." Kata Kyuhyun, menarik selimut tipis ke atas tubuhnya dan jatuh kembali ke tempat tidurnya dengan lega, pistol masih ditangan kanannya. "Kau tidak seharusnya mengagetkan seseorang seperti itu. Aku hampir menembakmu."

Henry duduk di kasur di seberang Kyuhyun, diterangi cahaya bulan yang masuk lewat jendela berjeruji dan menendang lepas salah satu sepatu botnya. "Aku tinggal disini." Katanya, dan jelas dari nada suaranya kalau pemuda ini tidak terlalu senang berbagi tempat. "Kecuali kalau kau adalah tahanan, tentu saja. Lagi pula, bukan pertama kalinya seseorang menembakku."

Ada cerita dibalik kata-kata itu, pikir Kyuhyun. "Tempat yang buruk untuk disebut rumah." katanya, sedikit meringis mengingat ironi dari situasi ini. Setelah dua tahun mendekam di penjara distrik Daejeon, kini dia kembali tidur dibalik jeruji besi. Dia merasa ini lelucon dari Tuhan. "Dimana kau tidur jika ada tahanan?"

"Dimana pun." Jawab Henry, setelah jeda dan pertimbangan yang panjang. "Aku akan kuliah dalam waktu dekat. Aku ingin menjadi seorang Detektif, atau mendaftar menjadi agen rahasia Korea Selatan."

Pesan yang tersirat cukup jelas: Jangan berpikir kalau aku akan menjadi penjahat seperti dirimu, hanya karena kita saudara.

"Siapa yang akan menyangka." Renung Kyuhyun dengan nada sinis, dia menatap langit-langit sel penjara yang rendah dan gelap. "Dua anak kali-laki Cho Sooman sang penjahat legendaris jadi penegak hukum. Dia pasti tertawa terguling-guling di kuburnya."

Henry menanggalkan pakaian kecuali celana dalamnya dan berbaring di ranjang. "Appa mati berjuang untuk hal yang benar walaupun semasa hidupnya dia mencuri." Katanya. "Apa yang kau lakukan disini? Di Sojeongmyeon, maksudku?"

"Hanya mencari tempat untuk tinggal." Jawab Kyuhyun. Dia tidak berharap Henry akan percaya padanya, seperti Leeteuk. Dia dan Henry mungkin memiliki darah yang sama yang mengalir dalam pembuluh darah mereka, tetapi dalam hal lain, mereka adalah orang asing. Kyuhyun sudah pergi dari rumah sejak Henry masih berusia lima tahun. Dan itu menjadi alasan kenapa Henry tidak bisa mempercayainya. Sebenarnya, Kyuhyun lumayan kagum pada kehati-hatian adiknya. Dia menebak kalau sifat itu pasti datang dari Eomma mereka, karena sepanjang pengetahuannya, Cho Sooman tidak pernah memperlihatkan sifat itu. "Siapa yang menembakmu?"

"Itu terjadi di pesta dansa." Jawab Henry. "Aku akan cerita tentang itu lain kali." Beberapa menit setelah itu, Henry terdiam.

Keheningan yang terasa nyaman di telinga Kyuhyun itu rupanya tidak bertahan lama. "Aku melihatmu mengantar Kim Ryeowook pulang hari ini." kata Henry. "Dan aku rasa kau tahu kalau ayahnya pemilik Bank disini."

Kyuhyun tersenyum dalam kegelapan, meskipun kesedihan menusuk bagian belakang hatinya. Besar kemungkinannya, dia tidak pernah benar-benar mengenal Henry, atau akan dikenal oleh pemuda itu, karena Henry akan segera pergi ketempat yang jauh. Kuliah. Itu hal yang tidak bisa dibayangkan Kyuhyun, meskipun dia sudah membaca setiap buku yang bisa dia dapatkan. "Apa kau pikir aku akan merampok bank itu?"

Start Over AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang