April Mop #7

255 29 2
                                    

“Kamu tahu bulan apa sekarang?”

♪ 

1 april 2016. Hyerim rasanya ingin kembali tidur saja, tapi matanya harus terbuka dan nyawanya terkumpul 100% detik ini juga. Tangan Luhan masih melingkar sempurna dipinggangnya dan wajahnya tenggelam dengan nyamannya dipunggung Hyerim.

“Lu, bangun…” Hyerim merengek agar sesegera mungkin Luhan melepaskannya. “Luhan!”

Kali ini, kelereng milik Luhan itu terbuka disertai mulutnya yang menguap lebar. Tapi pelukan itu belum juga mau dilepaskan oleh lelaki tersebut.

“Kamu tahu kan, tadi malam kita tidur sangat larut…” Luhan menenggelamkan wajahnya kebahu Hyerim, mencium aroma tubuh sang istri “Aku masih mau seperti ini.” Luhan menciumi leher Hyerim. Sementara Hyerim tampak memutar bola matanya lantaran sifat manja Luhan yang akhir-akhir ini selalu ia dapatkan tiap paginya.

“Itu salahmu tentang perihal tadi malam,” lalu Hyerim melanjutkan. “Berhenti menciumiku!”  dan Hyerim pun menjambak rambut Luhan

“Aaaaa.. Bocah! Sakit bodoh!”

Hyerim tampak acuh dan menyingkirkan tangan Luhan kasar dan turun dari atas ranjang, kakinya mulai menapaki lantai ruang pribadinya dan Luhan tersebut.

“Kamu tidak suka dengan kelakuanku akhir-akhir ini sepertinya…” gumam Luhan, membuat Hyerim yang sudah memakai jubah mandinya untuk segera mandi, menengok.

“Kamunya yang terlalu manja,” Hyerim melangkah kembali ke kamar mandi.

Luhan menyunggingkan sebuah smirk yang entah dimaksudkan karena apa. Lalu pemuda itu berucap. “Kamu berbeda sekali dengan May, dia mau saja meladeniku ketika manja,”

Layaknya sebuah petir terdengar, hati Hyerim seakan remuk begitu saja mendengarnya. Siapa gerangan Mey? Dan apa? Suaminya bermanja-manjaan dengan wanita lain? Hyerim memutar balik lagi badannya pada Luhan yang tampak santai duduk menyender pada kepala ranjang. Dapat dilihat tubuh toples Luhan sekarang yang rasanya ingin Hyerim cakar dengan kuku panjangnya.

“Siapa Mey?” gertak Hyerim dengan tampang tak sukanya.

Luhan menatapnya santai dan menjawab. “Rekan kerjaku, dia sangat cantik lho, dia juga…-“

‘BAK!’

Suara bantingan pintu kamar mandi terdengar lantaran Hyerim masuk ke ruangan tersebut dengan tidak santainya. Luhan yang melihatnya hanya tertawa pelan. Hyerimnya sungguh gampang dilanda cemburu, sama seperti dengannya, tapi sayangnya bila Luhan cemburu, Hyerim tidak peka sama sekali. Luhan hanya menatap tanggalan di kalender dengan kekehan pelannya.

**

Tampak anak kecil berumur 7 tahun itu berlari-lari riang di sekitar taman  rumah keluarga Lu. Hari ini Hyerim mendapatkan teman baru. Namanya Kim Taehyung yang seumuran dengan Hyerim. Hari ini Taehyung bermain ke rumah Hyerim dan malah berakhir di rumah Luhan. Lelaki berumur 14 tahun tersebut hanya duduk di teras melihat Hyerim dan Taehyung bermain kejar-kejaran. Dirinya menerima saja kehadiran Taehyung, tapi tidak juga dengan Hyerim mengacanginya.

“Hyerim-ah, ibuku bilang sudah menjemputku. Jadi aku pulang duluan ya,”

“Geurae? Josim arra, (begitu, baiklah, hati-hati ya)” ucap Hyerim dan Taehyung hanya mengangguk dan keduanya berpelukan sebentar. Luhan hanya tersenyum tipis melihatnya.

Series - Diary of Childhood Memories [Luhan Fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang