Aku punya kelebihan dalam mengenali kebohongan orang.
Ada yang pernah bilang aku memiliki hati yang hangat. Aku tersenyum kecut waktu itu. Ia tengah berbohong.
Ada beberapa yang bilang jika sapaanku membuat siapa saja ingin berteman. Aku mendengarkan saja. Dia berdusta.
Ada pula yang mengatakan aku adalah orang yang besar hati dan suka menolong. Ah, aku mengangguk saja. Itu jelas sebuah sindiran.
Hingga suatu hari, seseorang datang dan mengatakan jika aku adalah pribadi yang apatis, sombong, egois, tak tahu diri, dan suka bicara besar.
Aku tertawa lalu merangkul bahunya mendekat. Di antara semua asumsi terhadapku, bohongnya yang paling kusuka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Manusia di Balik Kaca Jendela
Historia CortaTahu kau hal apa yang paling tidak adil di dunia ini? Ya, itu dia. Tuhan menulis naskah komedi. Setiap orang adalah pemeran utama bagi dunianya sendiri: meronta, membuat orang lain tertawa. [KUMPULAN CERPEN] ©2017