= 3 =

29K 3.6K 105
                                    



Raja Ampat, Papua, Indonesia

12 Mei 2178



Dan, BOOM!

Wajahnya berubah pucat pasi.

"Hahaha," kini, aku yang berganti mentertawainya. "bagaimana rasanya? Apa kau terkejut?"

"Aku ... tidak tahu apa maksudmu ... Gabriel." dia mengelak.

Aku mendecih meremehkan. " Hentikan tindakanmu yang akan menelpon istri rahasiamu." sindirku tajam ketika kulihat layar LED kedua kembali muncul dengan beberapa hal terkait dengan rumah ... Xander.

Ya, aku menyadapnya dan aku akan bermain sebentar dengan makhluk satu ini.

"Jangan menyentuh apapun, selagi aku berbicara denganmu!" sentakku tajam.

Kulihat, dia sedikit terkejut, namun juga berusaha terlihat santai.

Kau bodoh, Xander! Dan aku paling benci orang bodoh yang sok tahu ...

"Voila! Lihatlah ... aku melakukan sesuatu dengan rumahmu, Xander sayang." ucapku sembari menekan enter di keyboard wirelessku. Dan, sepersekian detik itulah kulihat Xander semakin pucat layaknya zombie. "apa kau menyukainya?"

"Hentikan Gabriel!" dia sepertinya tersulut emosi. Kulihat dia langsung bangun dari kursinya dan melempar beberapa benda pada dinding rumahnya.

"Hahaha, kau begitu menghiburku, Xander." tawaku menguar di dalam ruangan. Sungguh, aku bahagia melihat ekspresi paniknya saat ini.

Layar LED ketiga, seketika menarik perhatianku. Kulihat blueprint organisasi mulai melakukan proses dari 1% dan terus berlanjut hingga 10%.

"Apa maumu, Gabriel?! Hentikan semuanya!" ucapnya emosi yang justru semakin membuatku semangat untuk menindasnya.

"Kemana jiwa sok tahumu tadi, Xander? Bukankah kau bilang aku tak bisa melakukan apapun dan kau mengetahui segalanya?" aku memutarbalikkan pembicaraannya tadi dan Xander hanya menggeram.

Dia semakin emosi dan aku hanya menyeringai.

"Bagaimana kalau ... kita memainkan game yang sesuai dengan profesi kita? Hacker." tawarku berusaha basa basi. Kulihat layar LED ketiga menampilkan proses 35%.

"Kau benar-benar wanita licik! Pantas saja kau dibuang oleh negaramu!"

"Hei, jangan mengungkit masa lalu. Aku paling tidak suka orang lain mencampuri urusanku." tukasku kesal. "sekali lagi kau seperti itu, wajah wanita cantik itu akan bergariskan darah."

Xander menghela napas kasar.

"Apa maumu?"

"Hm, mauku? Entahlah, aku juga tidak tahu. Aku hanya sedang bosan."

"Brengsek kau Gabriel!"

"Hey ... hey. No bad words, honey. Or I will do something inappropriate." ancamku sembari kembali mengambil mini-padku yang kini menampilkan panggilan masuk. Kulihat sejenak layar ketiga masih proses 56%.

Panggilan dari Vaea. Aku pun menekan tombol hijau, dan seketika wajah Vaea muncul dalam layar 5 inch itu.

"Aku bosan, El. Wanita ini hanya berteriak tidak jelas dan membuatku sakit telinga. Apa aku boleh membunuhnya saja? Kau tadi bilang terserah."

"Tunggu dulu, V. Aku sedang ingin bermain-main dengan makhluk tak tahu diri."

On process 69%

Dan kulihat Vaea hanya memutar kepalanya kesal. Kebiasannya jika permintaannya tidak kusetujui.

"Gabriel! Jika kau seinchi saja menyakiti mereka, akan kulaporkan kau ke polisi cyber!"

Aku kembali menoleh pada layar dimana menampilkan sosok Xander yang terengah-engah menahan napasnya karena emosi. Sepertinya dia mendengar ucapanku dan Vaea.

Tertawa tak peduli, lantas aku melakukan setting agar panggilan Vaea bisa menjadi satu dengan panggilan Xander.

On process 84%

Oke, done. Kini panggilan Vaea ada di bawah video call-ku dengan Xander.

Aku kembali memfokuskan diriku pada Xander.

"Jika kau panik, rupanya kau melupakan segala hal yang telah kau ucapkan Xander," sindirku lagi berusaha memperingatinya. "Kau seorang Hacker. Ketua Organisasi dunia bawah, dan akan melakukan pelaporan pada polisi cyber? Apa itu tidak lucu?"

Xander seketika terdiam.

"Lagipula Xander, aku tak suka orang yang suka sekali membantah ucapanku. Dan kau tahu? Kau baru saja melanggar sebuah peraturan awal. Kau menyentuh tombol emergency, honey." seringaiku tak berdosa dan aku langsung menoleh pada sosok Vaea di pojok kanan bawah.

"V, do it!"

On process 95%.

"No Gabriel! No, stop it! Hentikan oke?! Hentikan semuanya, aku tak sengaja!"

On process 99%

Aku hanya menatap Xander datar. "Game Over, Xander!"

Process completed 100%.

"Goodbye ...."



= TO BE CONTINUED =


Editor : Jihana93 and SixthLy
Thanks guys!

Since : 08-07-2017

ELHACKER [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang