Raja Ampat, Papua, Indonesia.
12 Mei 2178
"Singapura E-News. Headline pagi ini. Sebuah apartment di lantai 10 'Astoria Apartment' diperkirakan meledak dini hari tadi akibat kebocoran gas. Pemilik apartment sendiri, Xander Ovliam, dinyatakan tewas dengan luka bakar di sekujur tubuh. Polisi langsung mengevakuasi semua pemilik apartment Astoria demi menghindari adanya kejadian serupa hari ini. Polisi masih mengidentifikasi kejadian ini murni kebocoran gas atau kelalaian pemilik apartment. Namun, sampai saat berita ini disampaikan, polisi masih belum bisa mengklarifikas—"
PIIP ...
"Cih, berita membosankan." dengusku sebal sembari tetap berbaring pada kasurku pagi ini. Kulemparkan mini-padku ke sisi kasur sebelah kanan dan berusaha menutup mataku untuk tidur. Tapi kenyataannya, pemberitahuan kedatangan seseorang justru membuatku urung untuk tidur barang sebentar.
Ish, sialan!
"Lion, check who's coming."
"Okay, Miss ...,"
Hening sejenak.
" ... she's Miss Lightly Swan, Miss."
Dan aku seketika terbangun dari kasurku.
Untuk apa Lightly kemari?
"Okay, Lion. Thanks. Now, prepare my clothes." ucapku sembari bergegas bangun dan menuju kamar mandi
"Okay, Miss."
***
"Suatu kehormatan untuk menerima ilmuwan kesayanganku di rumahku sendiri, Nona Ly." sambutku ketika aku baru saja turun dari tangga dan menuju ruang tamu. Kulihat Lightly hanya terkekeh pelan dan langsung melempar sesuatu padaku.
Secara reflek, aku pun segera menangkap benda tersebut dan meneliti sekilas. Sebuah mini-pad berisi berita Singapura News tadi?
"Apa maksudmu, Ly?" tanyaku tak mengerti sembari tetap melangkah mendekat.
"Kau selalu saja berbuat onar tapi tidak pernah melibatkanku." sindirnya yang membuatku langsung paham dan seketika tertawa pelan.
"Itu diluar rencana." balasku sembari duduk di sofa dan menaruh mini-pad tersebut ke meja tamu. "duduklah, anggap gubukku seperti rumahmu sendiri."
"Ck, selalu saja berpura-pura miskin." dengusnya sembari menggeleng-gelengkan kepalanya dan beringsut duduk di hadapanku.
"Apa yang Nona butuhkan?" suara Panda sontak menguar dalam ruangan.
"Buatkan minuman untuk tamuku, Panda." perintahku pada Panda yang langsung dipotong oleh Lightly.
"Aku ingin Americano dingin."
"Ayeaye, Nona. Siap laksanakan."
Dan setelah itu kulihat Lightly langsung bersandar pada bantalan sofa.
"Ada apa, Ly?" tanyaku akhirnya –penasaran-. "Kau hampir tidak pernah menginjakkan kakimu ke rumahku. Selama ini kita hanya bertransaksi via video call ataupun via email ...,"
Aku berpikir sejenak.
" ... jadi, kurasa kunjunganmu kali ini bukan soal alat-alat kebutuhanku melainkan hal lain, kan?"
Dia hanya mendecih pelan sembari tersenyum kecil.
"Kurasa, berpura-pura di depan hacker pro sepertimu, perilakuku sia-sia kan?" jawabnya ambigu.
"Ada apa?" tanyaku sekali lagi.
"Aku menjadi buronan Negara."
Ha?
"Bagaimana bisa?!" sahutku sedikit terkejut.
Apa ini lelucon?
Lightly bukanlah ilmuwan sembarangan yang akan memancing sebuah peperangan. Dia ilmuwan yang terampil dan lihai dalam melakukan percobaannya secara waspada dan hati-hati.
Tidak mungkin kalau dia ketahuan oleh Negara sedang melakukan percobaan yang aneh-aneh. Apalagi sampai menjadi buronan Negara.
KLIK ... KLIK
Mendadak meja tamu terbuka dan keluar dua gelas Americano dingin. Gelas itu lantas bergeser ke kanan dan meja kembali tertutup.
"Thanks, Panda."
"Sama-sama Nona."
"Aku salah langkah, El."
Suara Lightly sontak membuat fokusku kembali padanya.
"Hah? Maksudmu?"
"Salah seorang pembeli barangku ... membocorkan proyek mata bionik yang kulakukan. Mereka bahkan memberitahukan perihal ini pada Menteri Pertahanan dengan menunjukkan beberapa video barang ilegalku." ucap Lightly sembari menghela nafasnya.
"Sejak kapan mereka tahu?" desakku seketika.
Kulihat Ly hanya menjentikkan jarinya dan keluar sebuah layar LED transparan di hadapanku.
Sebuah berita ... dengan headline tentang Lightly yang menjadi buronan Negara, lengkap beserta background beberapa foto maupun footage yang kuyakini benda-benda penemuan ilegal milik Lightly.
"Secepat itu?" tanyaku tak percaya. "Kupikir kau baru saja ketahuan tadi malam atau tadi pagi."
"Ada pihak lain yang terlibat." sanggahnya pelan, lalu layar LED berubah menjadi sebuah wajah yang kukenali. "Dia yang menyebarkannya di social media. Itu yang kutahu dari data terakhir perangkatku melacaknya."
"Cih, sepertinya ini akan menarik." ucapku menyeringai sekaligus mengumpat di dalam hatiku.
Sialan!
"Maksudmu?"
"Aku kenal dia ...," desisku tajam.
" ... dia Grevio. Anggota Asosiasi Hacker dunia bawah."
= TO BE CONTINUED =
Thanks guys!
Since : 11-06-2017
KAMU SEDANG MEMBACA
ELHACKER [END]
Science FictionHighest Rank in Sci-fi : #01 [05-01-2018] #02 [03-07-2018] #03 [29-04-2018] Bagaimanakah jika ada 3 orang gadis dengan keahlian berbeda yang menakutkan saling bekerjasama? Gabriel seorang hacker di dunia gelap. Seorang buronan Internasional. Hidupny...