Raja Ampat, Papua, Indonesia
12 Mei 2178Aku mengerjapkan mataku berkali-kali ketika layar LED transparan di hadapanku menampilkan tampilan sukses lalu menguap lebar-lebar ketika akhirnya merasa lega karena proyekku telah selesai. Kulihat jam dinding di sisi kananku sudah menunjukkan pukul 3.40 am.
Sedikit meregangkan otot yang mulai kaku, aku lantas bangkit dari kursi untuk bergegas ke kamarku.
“Apa yang anda butuhkan, Nona?”
Aku sedikit berjengit kaget ketika suara itu memasuki pendengaranku. Ah, itu Panda. Aku lupa dengan Maid-Bot satu itu untuk memberitahunya soal jadwalku hari ini.
“Tidak, Panda. Aku hanya ingin beristirahat. Kau kembali ke mode siaga saja, dan tetap awasi seluruh mansion.” ucapku pada akhirnya, lalu mengambil minuman dalam lemari pendingin tak jauh dari meja kerjaku.
“Baiklah, Nona. Selamat malam dan selamat beristirahat.”
Aku hanya terkekeh pelan mendengar jawabannya. Terkadang Maid-bot satu itu lupa kondisi siang dan malam karena jadwalku yang tidak beraturan. Kembali melangkahkan kakiku menuju kamar, aku pun meletakkan sidik jariku pada pintu geser di hadapanku.
“Access Approved. Welcome back, Miss Gabriel.”
Aku mengacuhkan sapaan itu dan berjalan menuju tempat tidurku. Membuang kaleng kosong bekas minumanku tadi ke tempat sampah, kemudian langsung menghempaskan tubuhku ke kasur.
“Aku bahkan baru sadar tidak tidur dua hari.” gumamku pelan ketika melihat layar LED yang menampilkan kalender di nakas sebelah kanan kasurku.
BIP … BIP … BIP
Aku langsung terbangun dari kasurku ketika mendengar bunyi ponselku yang menandakan adanya pesan masuk.
“Open my message, Lion.” perintahku pada Maid-Bot khusus kamarku sambil menjetikkan jariku untuk mematikan lampu kamar.
“Okay, Miss.”
Dan, sepersekian detik kemudian terpampang layar LED transparan di dinding kamarku dengan wajah seseorang di situ.
Ahh, itu salah satu anggota asosiasi dunia bawah. Grevio.
“Gabriel … asosiasi hari ini mengadakan rapat khusus. Sedikit banyak mereka menyinggung keterlibatan dirimu yang hampir tidak pernah hadir dalam rapat sebagai anggota. Mereka mulai mempertanyakan eksistensimu dalam dunia bawah karena nyatanya akhir-akhir ini kau selalu bekerja sendirian dan tidak pernah membantu anggota lain dalam melaksanakan sebuah misi. Dan keputusan akhir mereka adalah memutuskan untuk mengeluarkanmu dalam jejeran anggota mulai hari ini.“
Aku terdiam sebentar ketika perlahan layar LED tersebut selesai menampilkan pesan video dari Grevio.
“Cih … brengsek! Berani-beraninya mereka mengeluarkanku tanpa persetujuanku,” desisku kesal sembari bangkit untuk duduk. Seketika rasa kantukku menghilang dan berganti menjadi emosi.
Aku yang mendirikan organisasi itu dan aku yang dikeluarkan? Sialan! Mereka butuh pelajaran ekstra rupanya …
“Lion! Call Vaea! Now!” sentakku sembari memakai gelang khususku yang dilengkapi chip untuk kebutuhan pekerjaanku.
“Okay, Miss.”
Aku langsung menjentikkan jariku, dan lampu kembali menyala. Aku lalu mengatupkan kedua telapak tanganku seperti saat berdoa lalu membukanya lebar-lebar dan tampillah 4 layar LED transparan mengelilingiku.
Layar satu menampilkan akses untuk masuk ke organisasi. Aku pun mengetikkan username dan passwordku untuk login.
Kemudian mataku beralih menuju layar LED kedua. Di sana menampilkan panggilan terhubung untuk Vaea. Salah satu orang kepercayaanku.
Layar LED ketiga menampilkan susunan blueprint ruang organisasi. Dan, layar keempat menampilkan daftar anggota organisasi.
Aku berhasil login dan langsung menghubungi ketua organisasi. Sedikit banyak bersyukur karena mereka belum memblock aksesku untuk masuk. Atau, jika itu memang sudah terjadi … bisa kupastikan mereka tinggal nama detik ini juga.
Aku kemudian fokus dengan layar blueprint organisasi. Sedikit menyeringai ketika mempersiapkan sebuah coding istimewa untuk mereka. Sebuah kejutan coding yang tak akan terlupakan.
Layar kedua lantas menarik perhatianku ketika menampilkan sosok Vaea yang tengah duduk di sebuah ruangan berdarah dan mengunyah permen karet.
Cih, makhluk satu ini, terkadang tak memikirkan penampilannya sendiri.
“V, aku punya tugas untukmu. Aku akan kirim data orang yang harus kau atasi, paham?” perintahku datar sembari mengirim sebuah file ke Vaea.
“Okay, apa yang harus aku lakukan? Easy, Medium or Hard?” balasnya tak kalah datar. Well, dia memang seperti itu.
Ah ya, Easy, Medium dan Hard ini adalah kode kami berdua. Khususnya untuk dia yang melakukannya. Jadi kode tersebut maksudnya adalah Easy ; Luka ringan, Medium ; Luka berat dan Hard ; Bunuh.
“Terserahmu.” sahutku malas pada akhirnya. Dan kulihat Vaea hanya menyeringai senang.
“Okay, siapa kali ini targetku?”
Aku hanya menyeringai tanpa dosa. “Ketua Organisasi Hacker dunia bawah.”
= TO BE CONTINUED =
Editor : Jihana93 & SixthLy
Thanks guys!Since : 01-06-2017
Edit : -
KAMU SEDANG MEMBACA
ELHACKER [END]
Science FictionHighest Rank in Sci-fi : #01 [05-01-2018] #02 [03-07-2018] #03 [29-04-2018] Bagaimanakah jika ada 3 orang gadis dengan keahlian berbeda yang menakutkan saling bekerjasama? Gabriel seorang hacker di dunia gelap. Seorang buronan Internasional. Hidupny...