6. Pengejaran dimulai

18K 1.1K 26
                                    

"Yakinlah, jika kamu berusaha memperbaiki diri, semua yang baik-baik akan segera menghampiri dan mengejutkanmu."

.

.

.

Enjoy Reading

____

Usai salat Subuh, Hanaya masih duduk di atas sajadahnya. Matanya yang berat akibat begadang semalam itu terpejam. Tangannya memegang Untuk bangkit mengambil Alquran saja rasanya susah sekali. Sementara kehangatan bantal dan selimut begitu menggoda. Apalagi Hanaya belum terbiasa dengan aktivitas ini. Tiba-tiba ponselnya berdering. Sebuah pesan.

Nabila: Ngaji, yuk! Belum nyerah, kan, ngejar hafiz?

Mata Hanaya langsung melek. Pengejaran harus ia mulai. Langkah Hanaya yang pertama adalah meninggalkan kebiasaan buruk. Ada banyak kegiatan-kegiatan yang tidak bermanfaat yang masih sering ia lakukan. Ia tahu Alquran akan selalu kabur dari ingatan kalau masih diiringi kebiasaan buruk.

Hanaya bersyukur punya sahabat seperti Nabila. Hanaya belum terbiasa mengingat Alquran. Ia hampir kebablasan bermain Instagram setiap saat. Pun sebelum beranjak mengambil Alquran, Hanaya masih menyempatkan membuka akun Zayn.

"Udah, Hana! Ngaji... ngaji...!" bisik batinnya. Hanaya meninggalkan ponsel dengan setengah hati. Ia membaca Alquran sampai azan Subuh berkumandang.

Usai salat Subuh, Hanaya masih duduk di atas sajadahnya. Matanya yang berat akibat begadang semalam itu terpejam. Untuk bangkit mengambil Alquran saja rasanya susah sekali. Sementara kehangatan bantal dan selimut begitu menggoda. Apalagi Hanaya belum terbiasa dengan aktivitas ini. Tiba-tiba ponselnya berdering. Sebuah pesan.

Nabila: Ngaji, yuk! Belum nyerah, kan, ngejar hafiz?

Pengejaran dimulai. Langkah Hanaya yang pertama adalah meninggalkan kebiasaan buruk. Ada banyak kegiatan-kegiatan yang tidak bermanfaat yang masih sering ia lakukan. Ia tahu Alquran akan selalu kabur dari ingatan kalau masih diiringi kebiasaan buruk.

Hanaya bersyukur punya sahabat seperti Nabila. Hanaya belum terbiasa mengingat Alquran. Ia hampir kebablasan bermain Instagram setiap saat. Pun sebelum beranjak mengambil Alquran, Hanaya masih menyempatkan membuka akun Zayn.

"Udah, Hana! Ngaji... ngaji...!" bisik batinnya. Hanaya meninggalkan ponsel dengan setengah hati. Ia mulai membaca Alquran.

Ponsel Hanaya berbunyi lagi. Nabila mengirim sebuah artikel yang lumayan panjang. Membaca awalnya saja Hanaya sudah merasa tersinggung. Itu memang untuk dirinya. Artikel itu berisi beberapa langkah bagus untuk berhijrah yang asyik. Di antaranya meninggalkan kebiasaan media sosial yang kurang bermanfaat.

"Unfollow saja akun-akun sosmed yang bikin kita makin jauh dari al-qur'an dan pemahaman tentang islam." Salah satu point dari isi artikel tersebut.

Hanaya melihat lagi akun apa saja yang selama ini dia ikuti. Ada banyak sekali akun gosip Lambe-lambean, akun drama-drama Korea, actor-aktor Korea seperti, Song Jong Ki, Park Bo Gum, Lee Min ho, Lee Jong Suk, Lee Seung Gi, Ji Chang Wook. Semua personil SNSD yang sangat digemari Hanaya karena mereka memiliki paras yang bak dewi-dewi. Akun personil Exo, Bts, dan lain-lain. Juga penyanyi barat seperti Bruno Mars, Zayn Malik, Selena Gomez, Miley Cyrus, Megan Trainor, Anna Kendrick, Justin Bieber, dan seterusnya. Hanaya meringis. Semua akun itu tidak mungkin Hanaya unfollow!

Sebenarnya hanya persoalan mudah, tapi Hanaya merasa begitu sulit melaluinya. Hanaya menggeram. Bimbang. Ia berdiri, lalu membuka jendela kamar. Udara pagi yang sejuk menerpa wajahnya. Ia memejamkan mata, berusaha mengundang pikiran positif yang barangkali saja terbawa udara. Setelah cukup tenang, Hanaya membuka mukena, merapikan tempat tidur dan men-charge ponsel. Ia harus mencari jalan keluar dari kebimbangannya.

Mengejar Hafiz Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang