"Sialan anak itu. katanya minta di temani, tapi kenapa malah dia yang pergi duluan?" tanya Kun sambil mengancingkan kemejanya.
Ia membuka pintu apartmentnya kemudian keluar dari sana. Kun berjalan cepat menuju lift dan turun ke bawah.
ㅡㅡㅡ
Jian sudah berada di perpustakaan sekarang. Ia memilih berkeliling disana, tadi ia dapat pesan singkat dari Sicheng, anak itu bilang akan datangs edikit terlambat dari jam perjanjian.
Kun baru sampai di perpustakaan yang Sicheng maksud. Ia membuka pintu perpustakaan itu lalu masuk ke dalam.
Ponselnya bergetar, ia merogoh saku celananya. Pesan dari Sicheng.
Sicheng
Ge, aku akan sedikit terlambat kesana. Maaf ya.
"Kalau tahu begini, nanti saja aku datangnya," gerutu Kun lalu kembali memasukkan ponselnya ke dalam saku.
Kun memilih untuk berjalan-jalan sambil melihat-lihat buku disana.
Jian melihat satu buku yang menarik, ia mengambil buku itu. Novel berjudul Long Time No See, ia melihat belakang buku itu dan membaca sinopsisnya.
"Kisahnya sepertinya seru," ujar Jian.
Ia berjalan menuju tempat duduk untuk membaca.
Bruk
"Auw!" Jian tersungkur begitu saja saat ia tersandung oleh kakinya sendiri. Konyol. Buku yang ia pegang bahkan jatuh entah kemana.
Sebuah buku berseluncur bebas dan berhenti ketika menyentuh ujung sepatu Kun.
Kun mengambil buku itu. Dan membaca judulnya. Ia mengangkat wajahnya untuk melihat 'si pemilik' buku itu.
"Ini buku mu." Kun memberikan buku itu pada seorang pelajar lelaki.
"Terima kasih, Hyung," ucap siswa itu kemudian pergi.
Jian mencoba bangun dan menepuk lututnya. Ia mencari kemana bukunya, dan mendapati buku itu terjatuh tepat dibawah meja baca. Ia segera kesana untuk mengambil bukunya.
"Jauh sekali jatuhnya," gumam Jian, ia mengambil buku itu.
"Jian?" panggil seseorang.
Jian menoleh ke samping kanannya. Buku yang ia pegang terjatuh begitu saja dari genggamannya.
"Kun?" tanya Jian tak percaya.
"Ba-bagaimana? Bagaimana bisa kau disini?" tanya Jian, ia masih tak percaya Kun ada disini.
Kun berjalan mendekati Jian, lalu mengambilkan buku yang terjatuh itu.
"Long Time No See?" tanya Kun ketika membaca judul buku itu.
"Lama tak bertemu, Jian." Kun tersenyum sambil memandang Jian.
Sementara Jian memandang Kun dengan mata yang sudah berkaca-kaca itu. Kun masih terdiam, entah harus melakukan apa lagi.
Grep
Jian langsung menghampiri Kun dengan cepat dan memeluk lelaki itu dengan erat. Jian bahkan sampai menangis.
"Aku merindukan mu bodoh!!"
Kun tersenyum mendengar itu, ia membalas pelukan Jian dengan hangat.
"Aku juga merindukan mu. Sangat!" balas Kun lalu mengecup puncak kepala Jian.
"Kenapa kau pergi ke China secara tiba-tiba dan memutuskan ku lewat telepon?!" tanya Jian tanpa melepaskan pelukannya.
"Aku tak pernah memutuskan mu." Kun melepaskan pelukannya lalu menatap Jian.
"Tapi saat itu kau bilang putus pada ku," sanggah Jian.
"Tidak kok. Ayo kita keluar dan kita luruskan semuanya," ajak Kun. Keduanya lalu keluar dari perpustakaan.
Sicheng melepaskan kacamata hitam serta kupluk hoodienya, ia melihat Kun dan Jian pergi.
"Akhirnya mereka bertemu juga," ujar Sicheng senang.
Satu part lagi selesai.
Yipppiiiiiiii !!!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Long Time No See | Kun✔
FanfictionMereka sudah jadi mantan kekasih, tapi masih saling merindukan kenangan satu sama lain.