[belum di revisi]
karena kita cuma ditakdirkan
bertemu, bukan bersatu
dan aku hanya penikmat senyummu,
bukan menjadi alasan kamu tersenyumsampai di sekolah seperti dugaan Sandra bahwa pintu gerbang sudah ditutup.
seperti perasaan pada anak murid lainnya kalau kondisi seperti ini pasti perasaannya tak karuan layaknya panik dan ketakutan. lain halnya dengan murid yang sudah terbiasa telat pasti sudah masternya."shit! gimana nih caranya gue masuk?" decak dari diri Sandra.
melihat pak Satpam yang muncul di depan pintu gerbang"pak tolong bukain dong pak ini first time saya telat so maklumin dong, pak" rayu Sandra memasang puppy face nya.
"gak bisa neng aturan tetep aturan" tolak pak Satpam yang masih bersih tegang soal aturan.
"ya elah nanti saya beliin bakso deh pak lagian yang namanya dibuat aturan asal mulanya ada pelanggar pak" Sandra yang menceramahi pak Satpam.
"oke deh satu mangkok gak pakai mi kuning ya neng, tapi lain kali jangan diulangi" segera pak Satpam membuka pintu gerbang. jika urusan dengan makanan sudah ia ketahui bahwa pak satpam tak bisa jauh dari yang namanya makanan. wong keliatan dari postur tubuhnya.
"makasih pak"
menyusuri koridor yang memang harus melalui kelas 12 jadi mau tak mau harus melalui jalur itu jika melalui jalur lain itu harus muter muter berhubung ia telat jadi harus cari jalur tercepat.
tak biasanya kakak kelas Sandra terutama bagi kakak kelas perempuan melihatnya dengan tatapan sinis.
mencium ada bau bau yang tak diinginkan feeling Sandra benar bahwa akan ada hal buruk melandanya.
"Bu, ada yang telat nih" ucap salah satu kakak kelas yang melihat ia dengan tatapan sinis.
badge namenya tertera tulisan, Nadya Arshinta.hal itu pastinya membuat Sandra terpelongo karena terkejut.
damn! ngapain sih ni cabe pake bilang segala. gumam Sandra kesal.
yak, mayoritas yang namanya guru BK pasti termasuk kategori Guru Killer, sama halnya dengan Bu Ika. biasanya Bu Ika jam segini memang jamnya patroli untuk mengecek murid yang telat. mendengar hal itu Bu Ika lansung menghampiri Sandra dengan tatapan mematikannya.
"kamua yang telat?" tanyanya.
dengan postur badan yang berisi dan pendek membuat Sandra harus mangadahkan kepalnya ke bawah agar seimbang dengan tatapan Bu Ika."i...iya bu" jawab Sandra yang bereksperimen mengeluarkan keringat panas dingin.
"kamu ingat peraturan ini? sesuai konsekuensi siswa yang terlambat akan berlari sebanyak 7 kelilling. mengerti?!" sentak guru killer itu.
kakak kelas yang menjengkelkan itu masih setia menyaksikan kaejadian antara Bu Ika dan Sandra.
"ya... iya bu, tapi kan saya siswi bukan siswa pasti ada diskon kan?" nego Sandra polos.
"kamu ngerti Bahasa Indonesia nggak?! sama ajalah intinya itu" jawab guru itu mulai memanas.
"Ibu nih, ya saya saranin jangan sering marah-marah ingat umur terus ditambah lagi keriput ibu yang banyak itu bertambah semakin banyak nah loh! makanya Bu saya jarang banget marah takut keriputan kayak ibu" sontak Sandra.
"KAMU?! BERANI NGATAIN SAYA? SAYA TAMBAHIN 3 KELILING LAGI JADI TOTTALNYA 10"
"lah kan bu itu faktanya apa boleh buat? lagian dimana mana saya juga tau bu 7+3 itu 10"
"kamu cepetan lari atau mau saya ditambah lagi"
Sandra kepalang nurut dengan hukuman itu. gadis itu menuju lapangan untuk melaksanan hukuman itu suasana yang ramai karena ini jam jamnya istirahat banyak murid berada disana termasuk Ungki, manta pacar Sandra.
"Ya Allah lama juga bacot itu nyeramahin gue" kesal Sandra.
dengan terpaksa ia harus lari dengan perut kosong ditambah lagi malu yang tak tertahan.* * *
termasuk keberadaan dua makhluk di lapangan yang sudah selesai latihan basket. tak perduli itu bukan lapangan khusus untuk latihan bola besar itu.
"Sandra ngapain tuh?" tanya Arya.
"ya lo liat sendiri lah dia lagi lari masa joget" sahut Rakha.
"sans aja Kali, Kha gue cuma nanya sapa tau lo tau" ujar Arya.
"tauk ah! emang gue pacarnya"
"cie, cie baper. jangan jangan lo suka sama Sandra?"
"anjing lo! lo liat penampilan gue most wanted di sekolah gak mungkin gue suka cewek kek dia"
"katarak lo, Kha! Sandra cantik kek gitu, baik ya walaupun badannya agak mungil bukan berarti dia tepos malah cewek kek dia yang mantab langsung muat dipelukan"
"terserah lo! mungkin aja lo yang naksir sama tu cewek"
"Dara mau gue kemanain ogeb?! kalau gak ada Dara udah gue embat tu Sandra"
"shut up man! gue lagi gak mood ngomong soal cewek"
Sandra yang dari tadi pagi belun sarapan bahkan belum sama sekali menyentuh minum alasan telat. kondisi berlari dalam perut kosong sama sekali sungguh tak enak. pada putaran 4-5 mata Sandra seakan tiba-tiba buram kepalanya pusing. saat mengahkhiri putaran ke-5...
BRUKKK
Semua menjadi hitam dalam diri Sandra.
"bawa dia ke UKS!" perintah Bu Ika yang memang sedari tadi mengawas murid yang kena hukuman agar murid tersebut tidak kabur.
Ntah itu refleks atau ada rasa perhatian dalam diri Rakha dengan sigab ia menghampiri tubuh gadis yang ambruk itu dan langsung menggendong ala bridal style tubuh gadis itu tentunya diikuti oleh Bu Ika, Arya beserta Ungki.
sambil menunggu gadis itu sadar dari pingsannya, Rakha menyuruh Ungki untuk meminta izin ke kelas Sandra bahwa ada musibah terhadap gadis itu.
"maaf, lo Ungki kelas 12 itu kan? lo bisa nggak ke kelas Sandra untuk izin ke guru yang ngajar kalau Sandra pingsan" tutur Rakha sopan.
"males ah! gue mau nemenin Sandra, lo aja sana!" tolak dia.
"Ungki bener kata Rakha buruan kamu ke kelasnya dan langsung balik aja ke kelas kamu , kamu kan kelas 12 ntar lagi ujian jangan bolos terus!" Bu Ika memihak pada Rakha. Ungki pun tak bisa berbuat apa- apa kecuali menuruti kata Rakha.
"Arya, lo kalau mau balik ke kelas duluan aja sekalian titip absen, gue mau buat teh dulu" ujar Rakha.
"yaudah gue balik dulu, jaga tu Sandra!"
lo liat aja, Kha. lo bakal nyesel kalo lo pernah bilang lo gak bakal kecantol sama Sandra, batin Arya diiringi smirk nya langsung balik menuju ke kelasnya.
"yaudah Ibu juga mau balik ada jam ngajar, kamu jaga Sandra, inget jangan macam-macam! kalau ada apa-apa panggil aja dokter sekolah di sebelah" jelas ibu killer.
"iya bu"
menunggu Sandra siuman lumayan lama hal itu membuat Rakha bosan tetapi, untuk menghilangkan kebosananya Rakha memainkan ponselnya.
BERSAMBUNG....
makasih udah mau baca sampe sini
19.06.17
salam
Salsya Namilla
KAMU SEDANG MEMBACA
Enermous Love
Teen FictionJika tak ada namanya patah hati, Tuhan pasti tak akan menciptakan yang namanya cinta - Enermous Love Jika seorang memiliki rasa cinta terhadap orang lain bukan berarti cinta harus memiliki melainkan cinta tak memiliki itulah lebih baik dari segalany...