Part 7 (END)

1.1K 56 17
                                        


Hai, ini adalah part terakhir dari Tertukar

Kenapa cepet banget endingnya?

Karena sebenernya author cm pengen nulis ini sbg mini series aja..

Langsung aja yukk



Dua tahun kemudian...

Seorang gadis berbalut kebaya berwarna biru laut tampak bahagia di hari wisudanya. Hari ini ia resmi menjadi seorang sarjana di usianya yang menginjak angka 22 tahun. Kiriman bunga dari seseorang yang spesialpun turut mewarnai.

Setelah berfoto bersama kedua orang tuanya gadis itu menghampiri seorang pemuda yang berdiri di depan gedung wisuda. Pemuda yang selama dua tahun ini menemaninya dalam suka maupun duka. Ia tersenyum dan segera berlari ke tempat sang pemuda berdiri.

"Eh, hati-hati, sayang," ucap Rio melihat Ify yang setengah berlari padahal gadis itu menggunakan sepatu heels.

Ify tersenyum manis sekali. Segera saja ia memeluk Rio tanpa ada rasa malu.

"Makasih, Yo. Kamu udah dateng dan ngasih bunga ini," kata Ify seraya menunjuk bunga di pelukannya.

"Sama-sama, sayang. Selamat ya," balas Rio.

Mereka lalu berfoto ria dengan berbagai gaya. Kedua insan itu nampak sangat serasi. Apalagi saat ini Rio tengah mengenakan jas kerjanya. Ya, Rio telah lulus tiga bulan yang lalu dan sekarang ia mulai bekerja di salah satu perusahaan lokomotif di kotanya.

Ify merasa bahagia. Ia dan Rio telah melewati pendidikan sarjana. Ada keinginan baginya untuk melanjutkan pendidikan. Namun, entah kapan yang jelas bukan saat ini.

Omong-omong soal pendidikan, ia teringat dengan Kak Alvin yang sudah dua tahun ini tak pulang ke Indonesia. Jujur dirinya sangat merindukan pemuda itu. Rasanya seperti ada sesuatu yang menariknya untuk bertemu dengan Alvin.

"Ayo, aku antar kamu pulang," tawar Rio.

Ify melihat ke sekeliling mencari Mama dan Papa.

"Mama sama Papa kamu udah pulang, Fy," ucap Rio.

"Kok tau?" tanya Ify.

"Apa yang gak aku tau? Aku kan calon menantu mereka," ucap Rio seraya siap-siap untuk berlari.
"Rio," teriak Ify.

***


Rio dan Ify tengah berada di rumah Rio. Mereka sedang mengobrol bersama Mama Winda dan Papa Dave. Kedekatan antara Ify dan kedua orang tuanya membuat ia semakin yakin akan tekadnya untuk meresmikan hubungan mereka dalam sebuah ikatan pertunangan.

Dalam pikiran Rio pertunangan sepertinya hal yang tepat untuk dirinya dan Ify. Mereka masih sama-sama muda jadi ia tak akan buru-buru soal pernikahan. Setidaknya dirinya akan menjadi pengusaha sukses terlebih dahulu sebelum meminang sang pujaan hati.

"Ify mau minum apa, sayang?" tanya Mama Winda yang sedari tadi mengobrol dengan Ify.

"Apa aja Ify mau, Tan," jawab Ify.

"Kalo gitu tante bikinin coklat panas mau?" tanya Mama Winda.

Ify yang mendengarnya langsung mengiyakan. Coklat panas memang minuman kesukaannya. Tapi, bukankah ia suka coklat panas yang diberi susu putih.

"Ify suka coklat panas dikasih susu putih, Tan. Rasanya enak," jawab Ify.

Mama Winda tertegun mendengar perkataan Ify. Mengapa selera mereka bisa sama yaitu coklat panas dengan susu putih.

Tertukar ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang