[SEBELAS]

3.1K 233 14
                                    

Kalau gue buat cerita yang pemerannya bukan Iqbaal sama (Namakamu) gimana? Mau dibaca gak? Respon please gue pengen nyari hal baru aja tapi tenang YUPI KAK IQBAAL bakal tetep dinext kok hehehe. Jadi gimana?
Vommen yaaa!!

                        ***

"KAK IQBAAL JAHAT!AKU BENCI KAKAK!"

  Dua orang yang tengah sibuk dengan dunianya, kini spontan melepaskan pelukannya kemudian menengok ke asal suara teriakan tersebut, Iqbaal yang melihat (Namakamu) kekasihnya yang saat ini tengah mematung menatapnya penuh kecewa dengan wajah penuh air mata sangat terkejut seingatnya tadi (Namakamu) baru saja ia baringkan di kamar karena tertidur diperjalanan tapi kenapa sekarang dia ada disini.

"(Namakamu) dengerin aku dulu ini gak seperti yang kamu liat, aku cum-- " belum sempat Iqbaal melanjutkan ucapannya (Namakamu) dengan cepat berlari meninggalkan dua orang, yaitu Iqbaal kekasihnya dan seorang gadis yang entah (Namakamu) tidak mengenalnya.

"(NAMAKAMU)!"

"Baal, dia siapa?" tanya Tasya sembari menatap Iqbaal dan sesekali mengusap air mata yang ada di sekitar pipinya.

Iqbaal menghela nafas. "Dia cewek gue" balas Iqbaal mengusap kasar wajahnya. "Sya, meningan sekarang lo pulang!" lanjut Iqbaal.

"Kenapa baal? Gue kesini karena mau curhat sama lo gu--"

"Please, sya gue mau jelasin semuanya sama cewek gue dulu" ucap Iqbaal

"Tapi baal gu--"

"Gue mohon lo pulang sekarang!!"

"Oke" ucap Tasya mengambil tasnya yang ada disofa lalu pergi meninggalkan kediaman rumah Iqbaal.

Dengan langkah sedikit berlari Iqbaal melangkahkan kakinya menuju kamar (Namakamu), Iqbaal tau sekarang (Namakamu) pasti sedang menangis kekasihnya itu memang masih terbilang seperti anak kecil tipe pecemburu.

"Sayang, buka pintunya biar aku jelasin semuanya" ucap Iqbaal dengan suara lembut sambil mengetuk pelan pintu kamar (Namakamu).

"GAK MAU, KAK IQBAAL JAHAT!"

"Makannya buka dulu pintunya"

"GAK MAU!

"(Namakamu)! Jangan kayak anak kecil deh, kalau kamu gak buka pintunya aku dobrak sekarang juga nih" jelas Iqbaal dirinya harus extra sabar mengadapi (Namakamu) yang begitu keras kepala.


'Cklek'

Keluarlah kekasihnya itu dengan penampilan sedikit berantakan, muka kusut, rambut acak-acakan, pipi chubby nya yang masih terisisa air mata membuat Iqbaal gemas dan ingin segera menarik kedua pipi kekasihnya tersebut.

"APA!!??" tanya (Namakamu) menatap sinis Iqbaal, tapi saat Iqbaal menatapnya (Namakamu) malah membuang muka ke sembarang tempat.

"Kamu marah sama aku?"

"Siapa sih yang gak marah, pas liat pacarnya lagi pelukan sama cewek lain mana aku gak tau siapa ceweknya" ketus (Namakamu), Iqbaal malah terkekeh saat mendengar ucapan (Namakamu).

"Kenapa ketawa?"

"Hei, dengerin aku" Tangan Iqbaal dengan cepat menangkup wajah (Namakamu). "Aku cuma cinta sama kamu!" lanjutnya kemudian mengecup kedua mata (Namakamu) yang terpejam karena jarak wajahnya dan wajah Iqbaal begitu dekat.

"Cewek tadi siapa? Aku gak pernah liat, atau aku emang gak kenal sama dia" tanya (Namakamu), tangan Iqbaal sudah terlepas dari wajah (Namakamu).

"Kamu emang gak kenal sama dia, dia itu salah satu mantan aku" balas Iqbaal, (Namakamu) yang mendengar apa yang diucapkan Iqbaal kemudian menatap Iqbaal dengan sinis.

"Pantes peluk-pelukan, ternyata sang mantan toh" balas (Namakamu). "Yaudah, katanya mau jelasin cepet mumpung mood aku lagi baik" lanjut (Namakamu).

Setelah mendapat persetujuan dari (Namakamu) Iqbaal kemudian menjelaskan secara rinci agar kekasihnya itu tidak salah paham, (Namakamu) yang mendengar penjelasan Iqbaal hanya menganggukan kepalanya hingga akhirnya Iqbaal selesai menjelaskan.

"Oh gituu" ucap (Namakamu) ber oh.

"Udah ya gak usah ngambek-ngambek gini, apalagi nangis aku gak suka liat cewek nangis" ucap Iqbaal menarik (Namakamu) kedalam dekapannya mengusap rambut, sesekali mengecup puncak kepala dan menghirup aroma shampo yang Iqbaal suka dari rambut (Namakamu).

"Aku sayang kak Iqbaal!"

"Kak Iqbaal juga sayang sama kamu!"

***

"Sha, sumpah jangan cemberut mulu dong uhh bibirnya jadi makin sexy mengalahkan mimiperi" goda Aldi sukses membuat Salsha yang mendengarnya menatap Aldi sinis.

"Tadi lo bilang gue mirip Syahrini, sekarang mirip mimiperi sebenernya lo itu sukanya sama gue apa sama mereka sih" balas Salsha melipat kedua tangan didadanya.

"Astaga Sha lo itu yaa, yakali gue milih Syahrini apalagi mimiperi" balas Aldi tanpa menoleh karena dia sedang menyetir.

"Ya, lagian lo bahas itu mulu"

"Lo ngamuk mulu Sha, serem gue lagi PMS ya?"

"Gak"

"Udah sampe nih" ucap Aldi lalu menoleh ke arah Salsha yang masih belum beranjak dari mobilnya.

"Sha, mau turun gak? Atau mau gue gendong biar kayak difilm film" ucap Aldi terkekeh namun kekehannya tiba-tiba terhenti saat Aldi melihat mata Salsha berair.

"Sha? Lo nangis, lo ken

Belum sempat Aldi menanyakan apa yang terjadi dengan Salsha, Salsha malah memeluk Aldi dan menangis dia dada Aldi. Reflek Aldi langsung mengusap rambut Salsha.

"Maaf!"

"Maafin gue, Ald!"

Aldi yang mendengar itu sedikit bertanya-tanya, seingatnya tadi mereka berdua bertengkar gara-gara masalah Syahrini dan  mimiperi kenapa jadi nangis gini. Apa mungkin Salsha terharu mendengar pernyataan Aldi fikirnya.

"Kenapa nangis hm?"

"Maafin gue, gue udah suruh lo inilah itulah tadi di Mall" balas Salsha, Aldi yang mendengarnya tersenyum lalu melepaska  pelukannya dan menatap Salsha.

"Gue ini pacar lo Sha, jadi apapun yang lo suruh selagi gue mampu gue pasti bakal lakuin, jadi udah yaa jangan nangis" balas Aldi mengusap air mata yang ada disekitar pipi Salsha.

"Ald!"

"Iyaa"

'Cup'

Salsha dengan cepat mengecup pipi kanan Aldi.

"Makasih untuk hari ini" ucap Salsha. "Aku masuk dulu yaa, bye" lanjut Salsha kemudian keluar dari mobil Aldi.

"GUE DICIUM SALSHA WOY!!!"

            BERSAMBUNG..

Jangan lupa vote sama vomment yaaa!!! Thanks.

YUPI KAK IQBAALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang