Anggap aja yang dimulmed itu (Namakamu) sama Iqbaal yaa.
SEKALI LAGI YAA. BACA JUGA CERITA GUE YANG LAINNYAA HEHEHE..
"Itu suara (Namakamu),"
Iqbaal dengan cepat berlari menuju asal suara yang Iqbaal yakini kalau itu suara (Namakamu). Dan memang benar apa yang Iqbaal duga itu memang suara (Namakamu), Iqbaal terkejut ketika mengarahkan senternya ke dalam suatu lubang dan melihat (Namakamu) yang tengah pingsan dengan kepala keluar darah, akhirnya Iqbaal segera turun kelubang tersebut tak lupa Iqbaal meneriaki teman-temannya yang juga sedang mencari (Namakamu).
"Aldii!
"Salsha!!
"(Namakamu) ada disini! Cepet bawa tandu,"
Begitulah kira-kira teriakan iqbaal.
"(Namakamu) apa yang terjadi sama kamu, harusnya kalau kamu mau kemana-mana tuh bilang sama aku! Jadi kayak gini kan, aku tuh khawatir sama kamu," Ucap Iqbaal sambil mengangkat (Namakamu) secara perlahan dan dibantu oleh teman-teman yang lainnya.
Karena kejadian ini Pihak sekolah memutuskan untuk mengakhiri acara camping ini, dan dilanjutkan tahun depan.
***
"Ini sakit gak?"
"Kalau aku teken sakit gak sih?"
"Pasti kalau aku cium sembuh kan?"
"Ihh kak Iqbaal aku tuh gpp." Ucap (Namakamu) kesal karena Iqbaal terus saja mengganggunya tidak membiarkan dirinya itu sendirian.
"Yaampun (Namakamu), gpp gimana kamu itu kemaren nyungsep dan kepala kamu itu berdarah, tau berdarah kan sayang?," cerocos Iqbaal, (Namakamu) malah pusing melihat Iqbaal terus saja menceramahinya, entahlah kenapa Iqbaal jadi se-khawatir ini pada (Namakamu).
"Kakak bisa diem gak, aku malah pusing dengernya tau kak Iqbaal nyerocos mulu kayak bajaj," Balas (Namakamu) sambil memegang kepalanya yang berdenyut.
"Yaudah sini deketan biar aku kelonin, tidur yang nyenyak besok aku bakal ajak kamu ke suatu tempat," Ucap Iqbaal menarik tangan (Namakamu) agar lebih mendekat.
"Kemana kak?"
"Rahasia, udah sekarang tidur biar besok kalau bangun fresh," Ucap Iqbaal dan (Namakamu) menuruti apa kata Iqbaal. Iqbaal tau kalau (Namakamu) dari tadi sudah menahan kantuknya karena Iqbaal sempat memergoki (Namakamu) beberapa kali menguap, lihat betapa lucunya (Namakamu) ketika sedang tertidur.
"Good night sayang,"
"Have a nice dream,"
Akhirnya setelah memastikan (Namakamu) tertidur pulas, Iqbaal melangkah keluar menuju kamarnya tak lupa satu kecupan Iqbaal berikan dikening (Namakamu) ciuman kasih sayang.
***
Pagi ini (Namakamu) sudah terlihat cantik dan mungkin siapa untuk menagih perkataan Iqbaal tadi malam, dengan langkah anggunnya (Namakamu) berjalan menuju kamar Iqbaal karena (Namakamu) tau jika Iqbaal belum bangun sama sekali.
"Kak!
"Kak Iqbaal bangun! Katanya mau ajak aku ke suatu tempat, aku udah siap kak," Ucap (Namakamu) sambil beberapa kali mengetuk pintu kamar Iqbaal.
"Tunggu dimobil sayang, aku lagi siap-siap sebentar lagi kok," balas Iqbaal, ternyata dugaan (Namakamu) salah tentang Iqbaal yang belum bangun. Buktinya sekarang Iqbaal sudah siap.
"Kakak udah bangun? Aku kira masih ngebo," Ucap (Namakamu) sambil terkekeh.
"Udahlah masa belum sih, udah sekarang tunggu dimobil aja sana," balas Iqbaal lagi.
"Iyaa, kak Iqbaal jangan lama-lama,"
"Iyaa sayang,"
Akhirnya (Namakamu) menuruti apa kata Iqbaal untuk menunggunya didalam mobil, walaupun sedikit kesal karena Iqbaal terlalu lama berdandan eh siap-siap maksudnya.
"Kak Iqbaal lama, aku ngambek nih!" Ucap (Namakamu) sambil memproutkan bibir kecilnya itu membuat siapa saja gemas jika melihatnya.
"Maaf sayang, jangan ngambek ah gak baik ntr muka kamu gak cantik lagi malah keriput mau keriput?" Ucap Iqbaal masih fokus menyetir mobil.
"Masih lama gak sih kak? Aku udah bete," tanya (Namakamu) sambil menatap Iqbaal yang tengah fokus menyetir.
"Nah udah sampe," ucap Iqbaal bergegas membuka sabuk pengamannya dan keluar membukakan pintu untuk (Namakamu).
"Ehh bentar sebelum kamu keluar mata kamu harus ditutup dulu, inikan rahasia jadi kamu jangan ngintip yaa," Ucap Iqbaal sambil menutupi mata (Namakamu) menggunakan kain hitam yang telah Iqbaal siapakan.
"Mesti ditutup yaa kak, aku takut gelap" balas (Namakamu) mencengkram baju yang Iqbaal kenakan.
"Sebentar kok sayang, yaudah ayo jalan ntr kalau aku bilang buka penutup matanya buka yaa," ucap Iqbaal dan diberikan anggukan oleh (Namakamu)
"Akhirnya, sekarang kamu boleh buka penutupnya,"
Dan betapa terkejutnya ketika (Namakamu) membuka penutup matanya itu, karena (Namakamu) melihat ada ombak yang menerjang kaki rampingnya dan (Namakamu) sudah bisa menebak jika Iqbaal membawanya ke Pantai tempat favoritenya itu.
"AHH.. PANTAI!!!
Teriak (Namakamu) kemudian berlari ke arah Iqbaal yang tengah merentangkan tangannyaa karena Iqbaal sudah tau (Namakamu) pasti akan memeluknya.
Bersambung..
Jangan lupa vote sama comment, baca juga cerita gur yang lain yahhh. Baiii jangan kangennn okey.. hehehehe
KAMU SEDANG MEMBACA
YUPI KAK IQBAAL
FanficBEBERAPA PART ADA YANG DIPRIVATE, FOLLOW KALAU MASIH MAU BACA! THANKS😊 Bagaimana bisa seorang (Namakamu) bisa sangat menyukai 'YUPI' sang kakak kelasnya yaitu Iqbaal? Apakah (Namakamu) juga bisa menahan sifatnya yang masih seperti anak kecil yang p...