"Kak iqbaal hhhh.. Kak.. ""Iya?"
"Aku gak bisa nafas.. dada aku sesek.. Kak hhhh"
"Ayolah jangan bikin gue panik, kita di rumah ini cuman berdua"
Iqbaal tak tau harus berbuat apa, setau iqbaal orang yang kehabisan nafas harus di beri nafas buatan. Iya nafas buatan tapi siapa? Yang ada disini cuma iqbaal tanpa menunggu lama iqbaal perlahan mendekatkan wajahnya ke wajah (Namakamu) hingga saat ini tidak ada jarak di antara mereka perlahan namun pasti bibir iqbaal kini sudah memagut bibir (Namakamu) memberikan sedikit
pasokan oksigen untuk (Namakamu).Terkejut
Ya (Namakamu) terkejut, ia membelalakan matanya tak percaya. Apakah ini mimpi pikirnya. Tuhan (Namakamu) bisa merasakan bibir yupi iqbaal memagut bibir dingin dan lembut itu yang (Namakamu) rasakan hingga akhirnya (Namakamu) kembali pingsan.OMG!!
Iqbaal perlahan melepasakan pagutannya, tepat saat iqbaal melepaskannya lampu tiba-tiba menyala. Iqbaal langsung mengalihkan pandangannya ke arah (Namakamu) dan mendapati (Namakamu) tertidur. Bukan (Namakamu) bukan tertidur Iqbaal tidak menyadari jika (Namakamu) pingsan.
"Ternyata bibir lo manis juga, gue suka sama bibir loh" bisik iqbaal tepat di telinga (Namakamu), selanjutnya iqbaal memutuskan untuk tidur di sofa.
***
(Namakamu) terbangun dari tidurnya mengucek perlahan matanya.
"Kak iqbaal "desis (Namakamu) melihat iqbaal yang tertidur di sofa, kelihatannya iqbaal kedinginan.
Akhirnya dengan langkah perlahan (Namakamu) berjalan menghampiri iqbaal sambil membawa selimut lalu menyelimuti tubuh iqbaal.
"Semalem itu gak tau nyata atau mimpi aku ngerasa kakak cium aku, tapi menurut aku itu mimpi deh tapi kalau mimpi kenapa kaya nyata, ah udah lah meningan sekarang aku masak buat sarapan kita, i love you 'YUPI, KAK IQBAAL " jelas (Namakamu), sebelum pergi ke bawah (Namakamu) lebih dulu mengecup pipi iqbaal.
(Namakamu) yang sedang memasak tiba-tiba mendengar Suara langkah kaki iqbaal menuruni tangga.
"Lo masak apa (Nam..)?
"Telur mata sapi, tapi kayaknya bukan mata sapi deh kak"
"Terus? Lo cerewet banget ya jadi cewek"
"Iya, kata bunda aku ini emang cerewet. Tapi kata bunda juga cerewet itu cantik" jelas (Namakamu) terkekeh.
"Udah ngomong nya?" tanya iqbaal menatap (Namakamu).
"Udah ko kak, yaudah ayo makan!" ajak (Namakamu) mulai menjatuhkan bokongnya dikursi.
"Gimana kak enak?" tanya (Namakamu) menatap iqbaal yang tengah memakan masakan buatannya.
"Gak enak!"
(Namakamu) heran, kata iqbaal masakan (Namakamu) tak enak tapi liat piring Iqbaal kosong.
"Gak enak ko abis"
"Hah? Ya suka-suka gue dong"
"Ciee, kak Iqbaal suka yah sama masakan aku?" tanya (Namakamu) menggoda iqbaal.
"Apaan sih lo, meningan sekarang kita berangkat" balas iqbaal meninggalkan
(Namakamu), yang masih tertawa melihat ekspresi wajah iqbaal.***
Iqbaal dengan coolnya berjalan di koridor sekolah dengan (Namakamu) yang ada di sampingnya.
"Kak iqbaal"
"Hmm"
"Kakak udah punya pacar belum?" tanya (Namakamu).
"Menurut lo, gue udah punya pacar belum " balas Iqbaal tanpa melirik (Namakamu) kemudian dia menggeleng.
KAMU SEDANG MEMBACA
YUPI KAK IQBAAL
Fiksi PenggemarBEBERAPA PART ADA YANG DIPRIVATE, FOLLOW KALAU MASIH MAU BACA! THANKS😊 Bagaimana bisa seorang (Namakamu) bisa sangat menyukai 'YUPI' sang kakak kelasnya yaitu Iqbaal? Apakah (Namakamu) juga bisa menahan sifatnya yang masih seperti anak kecil yang p...